17.6K 1.5K 2
                                    

Sementara itu kita kembali ke kantor, tempat Abian bekerja.

Jam istirahat bagi para pekerja sudah di mulai, dan itulah saatnya Abian makan siang.  Saat ini ia hanya seorang diri di ruangan ini, temannya yg lain sedang di kantin untuk istirahat. Dia tidak ikut karena membawa bekal dari rumah.

Ia membuka tasnya,Tapi sepertinya ada sesuatu yang salah, dimana kotak bekalnya? Tidak mungkin dicuri kan? Atau jangan-jangan... Dia melupakannya di rumah?!

Oh tidakk

Astaga malang sekali nasibmu Abian Oliver, pikirnya.

Dengan murung Abian kembali menutup tasnya, ia menghela nafas pasrah saat ini, itu semua karena kecerobohanya.

Tok

Tok

Cklekk

"Permisi, Ada yang namanya Abian di sini?" Tanya seseorang yang baru saja membuka pintu khusus OB.

Abian mendekat ke arahnya.

" Itu aku, ada apa ya? "  jawab Abian dengan bahasa isyaratnya.

Namun sepertinya orang di depannya ini tidak mengerti. Jadi ia mengambil notebook dan pulpen, lalu menulis kembali jawabnya tadi.

Ia memperlihatkan tulisannya, orang itu mengangguk mengerti setelah membacanya.

" Ini untuk mu, Bos yang menyuruhku memberikannya pada mu" katanya sambil memberikan kotak bekal yang di bawanya.

Abian menerima dengan bingung, kalau dilihat ini memang kotak bekalnya. Tapi bagaimana bisa ada pada Bos?

Segera Abian kembali menulis di buku nya,

" Aku melupakan ini di rumah, kenapa bisa ada pada Pak Bos?"

" Ah itu, aku tadi melihat anak kecil sedang bersamanya di lobi, mungkin anak itu yang membawanya, dan bos yang membantunya memberikan ini kepadamu melalui diriku" jelasnya.

" Tunggu anak kecil? Bagaimana ciri-cirinya? Tolong beritahu aku"

Orang itu menerawang mengingat anak kecil tadi

" Dia berambut putih? Silver? Ntahlah aku kurang memperhatikan bagian itu, tapi matanya mirip dengan milik mu, aku yakin dengan itu"

" Dia anakku, apakah dia masih ada di sana? " 

" Sepertinya sudah pergi "

" Ah begitu baiklah, Terima kasih banyak atas bantuanmu dan maaf telah membuang banyak waktumu" Tulis Abian, lalu membungkuk hormat setelah orang itu membaca tulisannya.

" Sama-sama, santai saja~ silahkan nikmati waktu istirahatmu. Aku pergi dulu." Pamitnya berlalu dari sana.

Abian menghela nafas melalui mulut, menatap benda di tangannya dan memikirkan keadaan Aciel.  Ia merasa bersyukur dan juga merasa bersalah.

' maafkan Papa telah merepotkan mu Nak, semoga kau sampai di rumah dengan selamat'

°°°

Mari kita lihat suasana di dalam mobil yang di tumpangi Aciel.


Aciel dilanda kebingungan, pasalnya Rezvan tertawa setelah mendengar bisikannya. Apakah ada yang salah? pikirnya.

Ia meregangkan pelukan, dan manangkup pipi tegas milik Rezvan dengan tangan mungil lembutnya. Menatap polos mata Ruby milik Rezvan.

"Kenapa teltawaa, tidak ada yang lucu Om Lesvan~" 

AMETHYST BOYOù les histoires vivent. Découvrez maintenant