PROLOG

69 35 4
                                    


Happy Reading
_________________
😊😊😊

Dalam kegelapan malam yang penuh dengan gemuruh angin dan hujan yang deras, Queen Aneska Clarissa terdiam di pojok kamarnya. Rembulan dan bintang-bintang yang biasanya menghiasi langit malam tak terlihat, meninggalkan kesunyian dan kesedihan di udara. Tangannya tergores oleh luka-luka tipis dari sebuah cutter, mengucurkan darah segar yang membasahi kulitnya. Tangisan putus asa terdengar di ruangan itu, memecah kesunyian dengan sedihnya.

Aneska, gadis remaja enam belas tahun itu, merangkul dirinya sendiri dengan erat, merasakan pusing yang menghantui pikirannya. Ia merasa tak kuat lagi menghadapi semua yang terjadi.

"Aneska nggak kuat," desahnya di antara isak tangisnya, suaranya terputus-putus.

Hujan di luar semakin menjadi-jadi, seolah-olah menyadari kesedihan yang teramat dalam di dalam hati Aneska.

Teriakan keras dari luar kamarnya menyatu dengan deru hujan. Suara-suara itu menusuk hatinya.

"BANGSAT KAMU!"
"URUS AJA ANAKMU!"
"NGGAK GUNA PUNYA ANAK, KALAU NGGAK ADA MANFAATNYA!"
"DASAR ANAK NGGAK BERGUNA!"
"ITU ANAKMU, URUS AJA SENDIRI!"

Aneska menutup telinganya rapat-rapat, mencoba melarikan diri dari kebisingan yang menghancurkan hatinya. Tanpa pikir panjang, ia berlari keluar rumah, menangis dengan keras di tengah hujan deras hingga sampai pada batas pagar.

"Maafkan Ayah dan Bunda, Aneska lelah," bisiknya dengan suara gemetar, pikirannya dipenuhi oleh pemikiran gelap yang menghendaki keheningan dengan melompat ke sungai.

Namun, sebelum langkahnya terlanjur jauh, cengkeraman tangan yang tak terduga membuatnya terhuyung mundur.

Aneska menoleh, menemukan seorang pria yang memegang tangannya erat.

"MAU MATI LO?" desak pria itu dengan tajam.

Aneska tersadar, menarik tangannya dengan refleks.

"BACOT, PEDULI APA LO!" serunya, lalu ia pergi menjauh tanpa menoleh lagi, meninggalkan pria itu.

Pria itu, dengan tatapan khawatir, melihat Aneska menjauh. Ia tak bisa membiarkan gadis itu pergi begitu saja. Dengan langkah cepat, ia mengikutinya, berusaha memahami apa yang sedang terjadi dalam hidup Aneska.

Ke mana Aneska akan melangkah selanjutnya? Apakah pertemuan dengan pria itu akan membawa perubahan dalam hidupnya?

Melancolie || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang