Bab 6

89 23 8
                                    

Semakin dipendam terasa semakin menyakitkan.

🥀🥀🥀

Axel awalnya berniat untuk menjauhi Sayba seperti saran Kevin tapi ia tidak mampu memendam perasaannya lebih lama lagi.

Kali ini ia nekad mendesak Sayba, ia ingin mendapatkan pengakuan jujur dari wanita itu. Ia ingin tahu perasaan Sayba.

"Sayba."

"Ya, Kak."

"Ehm...."

Sayba melihat aneh ke arah Axel. "Kenapa, Kak?"

"Aku ingin bicara."

"Kita sudah bicara daritadi, Kak." Sayba tersenyum tipis.

"Ya tapi bukan seperti ini."

Axel bingung bagaimana caranya untuk mengatakan perasaannya pada Sayba. Ia takut wanita itu kabur.

"Lalu?"

Sayba memegangi hijabnya yang berkibar tertiup angin.

"Aku mencintaimu."

Gerakan Sayba terhenti, ia tak pernah menyangka akan mendapatkan pengakuan seperti itu secara terang-terangan dengan mimik wajah serius tak seperti biasanya.

"Sayba, aku sungguh mencintaimu." Axel menatap Sayba dengan tatapan memuja.

Semua yang terjadi saat ini di luar kendali Axel. Ia bahkan berpikir tidak akan pernah jatuh cinta lagi setelah kisah cintanya kandas beberapa tahun lalu.

"Kak...."

Sayba merasa nyaman dengan Axel tapi percakapan seperti sekarang ini terasa sangat aneh baginya.

"Aku ingin tahu, apa kamu juga memiliki perasaan padaku?"

Axel berharap-harap cemas. Meski ia yakin, Sayba akan menggeleng dan mengatakan tidak. Namun, ia ingin melihat dan mendengarnya langsung.

"Kita bisa bahas yang lainnya?"

"Tidak." Axel maju satu langkah dan Sayba langsung mundur dua langkah. "Aku menginginkan jawaban darimu, Sayba."

"Apa perlu aku jelaskan?"

Sayba sendiri tidak tahu apa yang terjadi saat ini dengan dirinya. Ia nyaman bersama Axel dan hal ini baru pertama ia rasakan seumur hidupnya. Nyaman bersama seorang pria.

"Ya. Aku menginginkan penjelasan dan jawaban."

"Aku bingung, Kak."

Sayba menundukkan kepalanya, ia melihat ujung sepatutnya seolah-olah bisa menemukan jawaban.

"Sayba...."

"Tolong, Kak." Sayba memohon pada Axel karena ia benar-benar bingung dan tak bisa memastikan perasaan apa yang ia miliki pada Axel. Sekedar rasa nyaman atau perasaan lainnya?

"Ok."

Axel menatap Sayba sekilas lalu berbalik dan pergi. Ia tak ingin memaksa Sayba meski ia sangat ingin.

Sayba tidak berbicara apa-apa, ia hanya melihat kepergian Axel dengan banyak pertanyaan berkecamuk di kepalanya.

🥀🥀🥀

Sudah hampir satu botol minuman Axel habiskan tapi tak mampu menenangkan hati serta pikirannya.

Sayba wanita hebat, dia mampu memporak-porandakan perasaannya dan membuat dirinya tak berdaya. Padahal selama ini, seorang Axel terkenal dengan sifatnya yang tak peduli dan tak mempan dengan rayuan-rayuan wanita. Sedangkan Sayba tidak melakukan apa pun, Sayba tidak menggoda atau merayunya tapi ia merasa tergila-gila pada wanita itu.

"Cukup, Xel!" Kevin merebut botol minuman yang ada di tangan Axel. "Kamu sudah gila. Minuman ini tidak baik untuk kesehatan kamu."

"Jangan ganggu aku."

Axel berusaha untuk merebut kembali botol minuman miliknya tapi Kevin menjauhkannya. "Sayba tidak suka pria mabuk. Ingat itu!"

"Meski aku tidak mabuk, dia tidak menyukaiku."

"Jangan bodoh, Xel. Kalau Sayba tidak menyukaimu, masih banyak wanita yang antre ingin memilikimu."

"Aku tidak inginkan semuanya. Aku hanya menginginkan Sayba."

Axel tersenyum membayangkan Sayba menggunakan pakaian sederhana yang nampak terlihat anggun dan jilbab segi empat seadanya tanpa model-model seperti muslimah jaman sekarang pada umumnya.

"Jika kamu inginkan dia. Setidaknya kamu berkaca, sudah layak?"

"Apa aku buruk? Wajahku jelek?"

Axel berdiri dan berjalan ke arah cermin besar yang terpajang di kamarnya.

"Aku tidak bilang wajahmu jelek. Meski aku enggan mengakuinya, wajahmu lebih tampan dariku tapi kelakuan kamu sekarang lebih minus dariku."

"Heh!" Axel melotot ke arah Kevin.

"Apa? Nyatanya begitu. Kamu katanya muslim tapi mabuk." Kevin mencibir Axel dan tersenyum mengejek. "Jangan cuma KTP, buktikan kalau kamu layak, Xel. Saingan kamu uztad, ingat itu!"

Rasa geram muncul ketika Kevin menyebutkan tentang saingan. Jelas, ia tidak akan mampu jika bersaing dengan uztad-uztad yang mengejar Sayba. Ia tidak terlalu pandai tentang agama.

🥀🥀🥀

26 November 2023

Update 1 Desember 2023








Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Dec 01, 2023 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

Bukan Cinta Romeo & Juliet Kde žijí příběhy. Začni objevovat