Bab 3

84 24 9
                                    

Langit sudah menampakkan garis-garis berwarna jingga, menandakan sebentar lagi malam akan datang. Namun, Axel masih setia dengan laptopnya dan masih asyik bergelut dengan pekerjaannya.

"Dasar jomblo."

Kevin berdiri diambang pintu ruang kerja Axel sambil mencibir Axel yang menurutnya gila kerja.

"Mentang-mentang pengantin baru."

Kevin tertawa lalu masuk dan duduk di depan kursi yang ada di hadapan Axel. "Makanya, menikahlah sepertiku. Perjuangkan Sayba. Kalau perlu, bawa dia kabur."

"Aku belum segila itu."

"Sudah saatnya kamu gila."

Axel mengembuskan napas kasar, melihat ke arah Kevin. "Mungkin ini keseratus kalinya aku katakan padamu. Aku dan dia sangat berbeda."

"Aku tahu dan aku rasa kamu tidak lupa. Aku dan istriku juga jauh berbeda. Kita bahagia sekarang."

Kevin tersenyum mengingat tentang istrinya. Ia berjuang cukup keras hingga akhirnya bisa bersatu dengannya.

"Bedanya kalian saling mencintai."

"Memangnya Sayba tidak mencintaimu?"

Sungguh, hal ini terdengar aneh ditelinga Kevin. Ia tahu betul bagaimana pesona Axellio yang bisa membuat wanita tergila-gila padanya dengan mudah. Mana mungkin ada wanita yang tidak menyukainya, tidak mencintainya.

"Seperti itulah. Kadang aku merasa dia tidak menyukaiku dan takut denganku."

"Sepertinya seru." Kevin tertawa melihat wajah Axel yang terlihat muram.

Sudah bertahun-tahun lamanya, Kevin tidak pernah melihat Axel yang seperti itu. Biasanya dia tidak pernah peduli apa pun tentang wanita.

"Aku serius. Beberapa kali aku kirimkan laporan dan berharap dia mau membahasnya denganku tapi faktanya dia justru menghubungi Mayang, asistenku."

"Dia tidak tahu kalau kamu pemilik perusahaan ini?"

Axel menggeleng. Memang tak banyak orang yang tahu tentang dirinya.

"Mungkin kamu perlu mengatakan padanya, tentang siapa kamu yang sebenarnya."

"Aku tidak yakin. Justru jika aku menunjukkan siapa diriku yang sebenarnya, aku semakin takut."

"Takut?" Kevin menatap Axel tak percaya. Sejak kapan pria itu takut dengan wanita. "Kamu benar-benar Axellio Hugo temanku, kan?"

"Kamu pikir aku hantu."

Axel menjawab pertanyaan Kevin dengan ketus. Temannya yang satu itu, memang selalu bisa membuatnya jengkel serta berpikir secara bersamaan.

Keraguan Kevin sama dengannya. Sejak kapan ia takut dengan wanita dan apakah ia benar-benar Axellio Hugo?

Biasanya Axel tidak pernah takut apa pun. Bahkan ia bisa memaki-maki wanita yang mencintainya. Lalu kenapa ia sekarang selemah ini, saat menghadapi Sayba. Seperti ia tidak memiliki keberanian sama sekali. Ia hanya bisa menatap dan memperhatikan Sayba dari jauh karena begitu takutnya menyakiti wanita itu.

"Apa kamu benar-benar jatuh cinta saat ini?"

Kevin tak yakin dengan pertanyaannya karena sudah hampir sepuluh tahun, ia tidak pernah melihat Axel bersikap seperti itu pada wanita. Bahkan kadang ia berpikir Axel mati rasa karena seringnya menolak para wanita yang mengejar-ngejar dirinya.

"Aku pun belum bisa memastikannya."

"Jujur aku khawatir."

"Aku pun sama. Aku khawatir jika aku benar-benar jatuh cinta padanya. Kamu tahu, kan? Aku pria seperti apa dan Sayba wanita seperti apa."

Kevin mengangguk-anggukkan kepalanya. Tentu ia tahu betul bagaimana Axel. Pria pencemburu, posesif dan egois. Namun, dibalik semua itu, ia justru lebih takut Axel terluka untuk kedua kalinya.

Harapan untuk bisa bersatu dengan Sayba sangat tipis. Kevin takut Axel bertindak bodoh dan menyakiti dirinya sendiri demi kebahagiaan wanita yang dicintainya seperti dulu.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan?"

"Tidak ada."

Axel memang tidak ada niatan untuk melakukan tindakan apa pun atas perasaannya saat ini. Ia akan terus bersikap biasa saja seperti apa yang sudah ia lakukan dua tahun ini. Tidak akan maju memperjuangkan cintanya atau mundur menghapus perasaannya.

Biarkan semua terjadi seperti air yang mengalir. Axel tidak akan memaksakan kehendaknya pada Sayba. Jika memang perasaannya tak terbalas, setidaknya ia sudah mengatakannya pada wanita itu.

🥀🥀🥀
19 November 2023







Bukan Cinta Romeo & Juliet Where stories live. Discover now