Damazen Madhava

5 1 0
                                    

Hai hai haiiiiiii jangan lupa follow ayuyayyy dan jangan lupa follow instagram aku @ayuyayyy._ gaesss

Happy Reading 😍😍











Pagi ini keadaan kelas Arayra kacau dikarenakan salah satu teman sekelasnya berantem dengan sang kakak kelas untung saja teman sekelasnya tidak ada yang mulutnya lemes jadi masalah tersebut bisa di selesaikan dengan baik.

"Gila ya si Renzo, dia ribut sama Kak Damazen, Ra!" heboh Nalana.

"Kak Damazen siapa sih? Kayaknya terkenal banget di sekolah..." tanya Anathasya seraya memakan ciloknya.

"Kak Damazen ketua ekskul Pramuka ya?" tanya Arayra.

"Iya, Ra. Nat, dia itu ketua ekskul pramuka. Aku kaget banget ngeliat Renzo sama Kak Damazen begitu, soalnya ya Ra, Nat, Kak Damazen tuh tipe orang yang gak suka keributan apalagi sampai main tangan, aku kaget banget, Ra, Nat..." lirih Nalana.

"Aku yakin banget ini pasti masalah cewek, lagian apasih yang di harapin sama cewek yang deket sama si Renzo iya deket sama Kak Damazen iya, apa sih ya?" kesal Nalana.

"Padahal Kak Damazen tuh ganteng banget, gak cocok sama Ciara." lanjut Nalana.

"Oh jadi Kak Damazen tuh suka sama Ciara dan Renzo juga? Menurut aku ya Ciara juga cantik bejir, pantes sih direbutin sama Renzo dan Kak Damazen soalnya cowok ganteng pasti pilihnya cewek cantik." balas Anathasya.

"Ih enggak cantik! Cantikan Rana gak sih? Dia udah cantik, pinter, lucu, gak caper, kurang apa coba?" tanya Nalana.

"Iya Nal terserah kamu, udah ah aku mau ke toilet dulu." balas Arayra.

"Mau aku temenin gak?" tanya Nalana yang mendapatkan gelengan kepala dari Arayra.

***

Arayra keluar dari kelas menuju toilet namun saat ia di pertengahan jalan ia melihat Damazen yang sedang menahan emosinya dan sedang duduk di salah satu bangku di koridor, Arayra merasa kasihan dengan Damazen lalu ia menghampiri Damazen.

"Hai Kak? We meet again." ucap Arayra membuat Damazen menatapnya.

"Ra, capek." keluhnya kepada Arayra membuat Arayra mengelus punggungnya dengan rasa sayangnya.

"Kalau capek itu istirahat, bukan ngajak orang berantem." sindir Arayra dengan kekehan kecilnya.

"Suka sama orang boleh Kak asal jangan buta, Ciara juga pernah chat kakak bilang kalau dia suka sama Renzo, bukan kakak."

"Lupain Ciara dan cari yang lain, i know itu sulit bagi kakak tapi pelan-pelan tapi pasti." lanjut Arayra.

"Nanti main ke rumah ketemu sama Ibu dan Ayah, kakak bisa berbagi cerita sama kami, aku sudah anggap kakak sebagai keluarga aku, jadi kakak juga harus anggap aku sebagai keluarga kakak." tambahnya.

"Kamu udah lama gak chat kakak, kenapa? Udah nemu pendengar yang baik selain kakak? Udah bisa tanpa kakak lagi?" tanya Damazen.

"Gak ada pendengar yang baik selain Allah dan Kakak, aku jarang chat kakak karena aku mau terbiasa tanpa kakak, bukan karena kejadian lalu tapi karena nantinya kita juga gak akan seperti ini selalu." balasnya membuat Damazen memegang jemari Arayra dengan erat.

SAUJANA | Sejauh Mata MemandangWhere stories live. Discover now