MANDALA C. : 14. Detak

Începe de la început
                                    

Siapa sih yang gak kenal mantan model majalah sekolah? Rasya Dania Smith, kelas tiga salah satu primadona dari kelas unggulan.

Terus  kenapa dia datang ke Meisya? Katanya sih nih ondel-ondel satu ini naksir sama Fafa baru-baru ini. Jadi ya paham lah ya! Masalah iri aja digede-gedein.

Kadang kedekatan dirinya dengan Fafa hanya akan memunculkan salah paham! Contohnya seperti ini!

Meisya dan Zoyya seolah tuli dan buta akan kehadiran kakak kelasnya. Mereka tetap asik memakan bakso sambil bergurau sesekali.

Brak!

”Woy lo cuekin kita?"

Baru dibentak seperti itu kedua siswi di meja yang sama kini mentap orang yang merusak mood mereka.

"Gue kira lagi ngibur kita, sorry gak ada receh!" Remeh Meisya.

Dania menatap benci pada adik kelas di depannya yang juga sudah berdiri menghadapnya tanpa takut sedikitpun.

"Apa lo bilang?" Ulang Dania.

Sambil mendekatkan wajahnya ke telinga lawan bicaranya, tanpa menurunkan nada bicara Meisya mulai berucap tajam.

"Oh Budeg ya? Gue kira lo lagi menghibur gue__ ralat semua orang yang ada disini!" Ucapan dijelaskan dengan menilai penampilan kakak kelasnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Tak lupa tangannya ia letakkan didepan dada angkuh.

"Soalnya mirip kaya Ondel-ondel cari cuan!"

Keberanian Meisya mendapat Aplaus dari banyak orang, mereka jelas tau yang Dania lawan punya seribu cara untuk melawan balik, lebih berbobot, dan lebih kejam.

*Aplaus : Tepuk tangan.

Salah satu kuyang Dania tak Terima, berlagak mau maju tapi dengan cepat dihalangi oleh dirinya. Seolah berucap 'Ini bagian gue!'.

Dania dengan wajah yang cantik tapi terlihat juteknya minta ampun, eh tau-tau kelakuan minus.

"Jaga ucapan lo ya!"

"Mentang-mentang deket sama Fafa lo jadi seenaknya sama senior!" Jawabnya tak mau kalah.

Meisya tersenyum miring, ia mencepol rambutnya yang sedikit berantakan. Memerkan kecantikan yang diatas rata-rata. Beberapa cowok meliriknya minat, dan tentu saja mengundang tatapan tajam dari salah satu orang di meja ujung sana.

"Bangga lah gue! Dari pada lo ngejar-ngejar dia eh malah ditolak mentah-mentah! Malu gak tuh!" Sarkas Meisya.

Zoyya orang pertama yang memprovokasi orang-orang untuk bertepuk tangan meriah, lagian ini kantin isinya anak kelas sepuluh sama sebelas karena kelas dua belas punya VVIP kantin sendiri.

Dania salah cari lawan, buktinya tak ada yang membelanya saat ini. Meisya adalah ancaman dan musuh terbesarnya sekarang.

"Lo!" Geram Dania dengan menunjuk wajah Meisya dengan telunjuk kanannya.

Giginya bergemelutuk menahan kesal dan malu secara bersamaan.

"Kenapa? Udah sadar diri?! Senior kek tai!" Sentaknya kesal.

Saat ini Mood Meisya benar-benar ada diujung ubun-ubun. Apalagi setelah dihadapkan dengan titisan curut satu ini! Duh buang-buang waktu.

Karena merasa kalah Dania segera mengambil air di meja Musuhnya, tanpa babibu akan ia siram isinya ke wajah Meisya.

Tapi karena kalah lincah, air itu malah berbalik mengenai dirinya dan teman-temannya.

Tangkisan Meisya membuat Zoyya sendiri melongo, tak biasanya temanya segesit ini. See? Menakjubkan!

Byurrr!

Basah sudah seragam Dania, udah malu, kena imbasnya sendiri! Banyak orang mulai bersorak ria sekarang, mereka terang-terangan meneriaki kebodohan Salah satu kakak kelasnya dan keberanian Meisya secara bersamaan.

"Baju guee!" Teriaknya frustasi.

Zoyya kini ikut berdiri, mengusap telinganya yang berdenging karena teriakan Dania. Ia maju selangkah agar bisa leluasa berucap pada kakak kelasnya.

"BH lo nerawang kak! Gak malu?!" Ucap Zoyya blak-blakan.

Jelas beberapa orang disekitar mejanya dapat mendengar penuturan gila teman seangkatan mereka yang langsung manjur untuk mengusir beberapa kakak kelas tak tau diri itu.

Setelah kepergian pengganggunya Meisya dan Zoyya kembali duduk dengan tenang, menghiraukan lantai yang sudah banjir olah jusnya.

"Ngakak banget anjir muka Dania! Tau gitu gue bikin tambah malu aja biar dia gak banyak tingkah!" Ratau Zoyya asal.

"Nyesel gue punya temen modelan Fafa, bukannya merasa aman malah terancam! Untung gue titisan Hulk!" Sahut Meisya dengan tatapan datar.

Ditempat lain Celline mengajak pacarnya kembali ke kelas untuk mengambil bekal makanannya, setelah acara rasa bersalahnya akhirnya ia bisa diyakinkan kembali oleh Mandala.

Celline itu tipikal cewek yang harus makan makanan yang steril, alias yang dibuat sendiri. Selain menghemat biaya, ia juga bisa mengatur pola makannya dengan benar.

Ikut menyaksikan pertengkaran dengan Kakak kelas mereka, Gadis dengan wajah kecut namun manis itu terus mengucapkan maaf pada pacarnya.

Setelah mendapat balasan sesuai yang ia inginkan barulah dengan senyum yang sudah mengembang lagi, Celline menarik tangan pacarnya segera pergi dari kantin.

Tanpa sadar mereka berdua melewati meja Meisya dan Zoyya, Mandala menyempatkan mencubit hidung Meisya pelan.

Untung keadaan sedang sangat ramai karena pertikaian tadi, sampai-sampai orang-orang disana tidak ada yang menyadari perbuatan Duta berantem mereka yang mampu mengusik ketenangan si Ratu Bully.

Sungguh jantung Meisya dibuat berdetak kencang lagi! Zoyya yang melihat itu hanya menjadi saksi bisu tanpa bisa merespon apa-apa. Otaknya mendadak ngeblank dengan aksi Mandala barusan.



***






Makasih buat kalian yang udah setia sama Mandala.




Jangan lupa kasih Vote dan Comment ya guys!







1639

ᴍᴀɴᴅᴀʟᴀUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum