2. CLEON

92 51 8
                                    

Suasana SMA Bahwani sore ini cukup ramai dan berisik. Mereka tengah sibuk dengan kesibukan masing-masing. Seperti anggota OSIS yang sibuk menata tempat dan juga mendekor aula yang besok akan digunakan untuk acara hari Ibu. Anggota tari yang tengah latian supaya besok tampil maksimal, begitu juga dengan anggota Cleon yang juga tengah latihan untuk tampil di acara esok.

Suara piano, gitar dan bass yang saling bersahutan memenuhi ruangan tersebut. Dengan vokalis yang tengah menetapkan nada suaranya. Lagu yang mereka bawa untuk besok hanya dua lagu. Lagu utama berjudul Bunda (Potret) dan lagu kedua Penjaga hatiku (Nadhif Basamalah).

"Ah, gue nggak bisa nyanyi lagu ini!" Enzo membuang lembar kertas yang berisikan lirik lagu. Keempat temannya sontak memberhentikan kegiatan mereka yang tengah memainkan musik. Melihat sang vokalis tampak menangis membuat mereka menghampiri Enzo.

"Zo, lo harus profesional. Gue tahu lagu ini bakal ingetin lo ke almarhumah Bunda lo. Tapi lo harus bisa bawa-in lagu ini buat besok," ucap Geno memegang pundak Enzo.

Enzo menghapus air matanya. "Tapi lagu ini bakal bikin gue nangis nanti."

"Gue bantu lo, gue bakal ikut nyanyi," jawab Farza menenangkan Enzo yang wajahnya mulai memerah karena menahan tangisnya.

"Farza ataupun gue bisa bantu lo nyanyi, Zo. Ayo latihan lagi, gue yakin lo bisa!" Verzan menarik pergelangan tangan Enzo dan memberikan lembar kertas yang tadi dilempar Enzo ke lantai.

Enzo menghirup nafas sangat dalam sebelum akhirnya ia hembuskan secara perlahan. Ia meyakinkan dirinya bahwa ia bisa menyanyikan lagu yang menurutnya menyedihkan.

Alunan lagu kembali memenuhi ruangan tersebut. Kali ini suara sang vokalis terdengar lebih baik daripada sebelumnya. Suara Enzo sangat imbang dengan permainan musik keempat temannya. Hingga beberapa menit kemudian mereka menyelesaikan latihannya.

"Tuh kan lo itu bisa Zo. Nih minum dulu." Sebuah botol berisikan air putih menghalangi pandangan Enzo. Laki-laki itu menaruh kembali lembaran lirik yang dipegangnya lalu mengambil botol pemberian Farza.

"Besok kita harus tampil maksimal. So, kita akhiri latihan kali ini. Kita juga udah beberapa kali latihan iya kan? Dan hasil latihan terakhir tadi udah cukup bagus. Menurut lo gimana Zo?"

"Ya oke sih. Tapi gue mohon sama lo semua, tolong bantu gue buat nyanyi," mohon Enzo dengan mata penuh harap. Semua temannya mengangguk mantap seraya melemparkan senyuman kepada Enzo.

Cleon adalah sebuah band yang mulai banyak orang mengenalnya. Band yang berisikan 5 orang anggota dengan banyak skill yang mereka miliki membuat banyak orang berminat untuk menjadi penggemar mereka. Kebanyakan penggemar Cleon berasal dari kaum Hawa tetapi tidak sedikit juga dari kaum Adam.

Sebenarnya mereka adalah kumpulan anak sekolah yang kebetulan mengikuti ekstrakurikuler musik di sekolahnya. Mereka sempat tampil di acara ulang tahun sekolah dan beberapa acara lainnya di sekolah. Banyak masukan dari guru maupun teman-temannya untuk mereka menjadi sebuah band saja.

Mereka mencoba untuk merekam saat mereka latihan dan meng-upload nya di media sosial. Ternyata banyak sekali yang memuji penampilan mereka sehingga mereka semakin percaya diri untuk membangun band tersendiri yang akhirnya mereka beri nama "Cleon" yang memiliki arti terkenal.

Hampir dua tahun band ini hidup. Selama dua tahun ini mereka tak hanya tampil di acara sekolah saja tetapi di acara sekolah lainnya ataupun di luar sekolah. Mereka menjadikan band ini sebagai bisnis mereka berlima. Semakin banyak penggemar mereka, sehingga mereka memiliki antisipasi untuk memberi nama untuk penggemarnya, yaitu "Clover" yang merupakan sebuah singkatan dari "Cleon's LOVER" yang artinya kekasih Cleon.

"Kak, ini acara lo dibuka untuk umum nggak?" tanya seorang gadis yang wajahnya tengah berlumuran cairan berwarna hitam alias masker wajah.

"Ya kagak lah. Orang itu acara sekolah," jawab lelaki di sebelahnya. Mereka adalah Narin dan Verzan.

Kakak beradik itu tengah duduk bersama di balkon kamar Verzan. Dengan tidak sopannya Narin mendobrak pintu kamar Kakaknya hanya untuk menanyakan tentang poster yang berada di laman medsos nya.

"Yahh." Terdengar hembusan nafas kecewa dari wanita mungil di sampingnya. Verzan membuang puntung rokok nya lalu beranjak mendekati Adiknya.

"Tapi Minggu depan ada undangan sih di Sixteen's Cafe. Kalo lo mau lihat dateng aja jam 7 malem," ujar Verzan.

Mata Narin kembali berbinar. Ia dan teman-temannya memang ada janji akan ke Cafe tersebut untuk mencoba menu baru yang baru-baru ini ramai orang bilang rasanya sangat enak. Mungkin nanti ia akan mengabari teman-temannya.

"Wagelaseh!! Berarti bentar lagi lo bayaran dong? Bagi uangnya ya!"

"Iya asal lo pindah sana. Udah muka kayak
pantat panci, masuk kamar orang sembarangan," cetus Verzan. Narin hanya mengangguk, tak peduli dengan olokan dari Kakaknya. Yang terpenting bagi Narin, ia akan mendapat uang jajan tambahan dari sang Kakak.

Wahh.
What do u think about this partt???

Sebenarnya ini part memang khusus untuk sejarahnya Cleon. Makanya isi partnya cuma sedikit.
Jangan lupa tinggalkan jejak Zofanss!!!!
ʚ(。˃ ᵕ ˂ )ɞ

See you next part😻😻😻

MALVENZOWo Geschichten leben. Entdecke jetzt