Part 11 ~ Strangers Again

58 6 0
                                    

"Kurasa dia sudah mulai menyukaimu Hermione" ucap Elena

.

.

.

.

Harry tidak melihat Hermione dan Elena di pesta kemenangan Gryffindor, yang sedang ramai-ramainya saat dia sampai di asrama mereka. Sorakan dan tepuk tangan kembali terdengar menyambut kemunculan Harry dan dia langsung diserbu kerumunan anak-anak yang memberinya selamat. Dia bersusah-payah menyingkirkan kakak-beradik Creevey yang menginginkan analisa pertandingan secara terperinci dan serombongan besar gadis-gadis yang mengerumuninya sambil tertawa mendengar komentarnya yang sama sekali tidak lucu, dan mengerjap-ngerjapkan bulu mata mereka. Perlu waktu beberapa lama baginya sebelum dia bisa mencari Ron, dan akhirnya Harry berhasil membebaskan diri dari Romilda Vane, yang terang-terangan memberi isyarat bahwa dia ingin pergi ke pesta Slughorn bersamanya. Ketika menyelinap menuju meja minuman dia berpapasan dengan Ginny, Arnold si Pigmy Puff bertengger di bahunya dan Crookshanks mengeong penuh harap di kakinya.

"Mencari Ron?" tanya Ginny sambil mencibir, "Dia disana, si munafik brengsek" tambah Ginny dengan nada sarkasme, Harry memandang ke sudut yang ditunjuk Ginny. Di sana, di depan seluruh ruangan Ron berdiri sambil berpelukan erat dengan Lavender Brown, sampai sulit mengatidakan tangan siapa yang mana.

"Kelihatannya Ron memakan wajahnya, kan?" ucap Ginny tenang, "Tapi kurasa dia harus memperhalus tekniknya dulu. Permainan bagus, Harry" tambah Ginny sambil membelai lengannya yang membuat Harry merasa seperti melayang, namun kemudian Ginny pergi untuk mengambil Butterbeer. Crookshanks membuntutinya, matanya yang kuning terpancang pada Arnold. Harry berpaling dari Ron, yang tampaknya tidak akan segera sadar, tepat saat itu dilihatnya lubang lukisan menutup. Dengan hati mencelos dia merasa melihat rambut cokelat lebat menghilang dari pandangan Harry lalu pemuda itu berlari menyusul, mengelak dari Romilda Vane lagi, dan mendorong terbuka lukisan Nyonya Gemuk. Koridor di luar tampaknya kosong.

"Hermione? Elena?" tanya Harry yang menemukan kedua gadis itu dalam ruang kelas tidak terkunci pertama yang dibukanya, keduanya sedang duduk di meja guru, dan ditemani lingkaran kecil burung-burung kuning yang berkicau mengitari kepalanya, yang pasti baru saja disihirnya dari udara kosong. Harry mau tidak mau mengagumi kemampuannya menguasai mantra dalam situasi seperti ini.

"Oh... halo, Harry" sapa Hermione dengan suara getas, "Aku cuma berlatih" tambah Hermione

"Yeah... mereka-er-benar-benar bagus..." puji Harry dengan tergegap, "Ada apa dengannya?" tanya Harry pelan pada Elena yang ada di sampingnya

"Tidak usah mengganggunya" jawab Elena yang juga dengan suara pelan yang berbisik

"Apa kalian melihat Ron?" bisik Harry pada Elena yang dijawab dengan anggukkan kepala dan ekspresi sedih oleh adiknya itu

"Ron kelihatannya sangat menikmati pesta kemenangan" ucap Hermione lemah saat mendengar bisikkan sahabatnya itu

"Er ... betulkah?" tanya Harry.

"Jangan berpura-pura seolah kau tidak melihatnya" ucap Hermione, "Dia juga tidak menyembunyikannya, malah-" ucapan gadis itu terhenti karena pintu di belakang mereka terbuka. Betapa kagetnya Harry dan Elena saat melihat Ron masuk tertawa terbahak-bahak, sambil menarik tangan Lavender.

"Oh" ucap Ron, berhenti mendadak saat melihat Harry, Elena, dan Hermione.

"Uups!" ucap Lavender, dan dia keluar dari ruangan, terkikik. Pintu mengayun menutup di belakangnya. Keheningan yang menyusul sungguh menegangkan dan menyesakkan, Hermione menatap Ron, yang menolak memandangnya namun berucap dengan campuran antara besar mulut dan salah tingkah

Elena and Draco IIIWhere stories live. Discover now