Part 1 ~ Budleigh Babberton Village

84 7 0
                                    

Seorang pemuda berkacamata bundar sedang mendengkur dengan keras, pemuda itu sudah duduk di kursi dekat jendela kamarnya selama hampir 4 jam sambil menatap kearah luar jalan yang gelap sampai akhirnya dirinya tertidur dengan wajah sebelahnya yang  menempel di kaca jendela, kacamatanya miring, dan mulutnya terbuka lebar. Bermacam-macam barang dan sampah bungkus permen berserakkan di lantai di dekat kasur miliknya yang ada di sebelah kanan kamar, sedangkan kasur yang ada di sebelah kiri kamar terdapat beberapa buku mantra dan novel-novel yang berserakkan di atas kasur dengan sprei berwarna ungu lilac, dan di meja belajar Harry terletak berbagai surat kabar kacau dalam sorotan cahaya lampu meja belajarnya, salah satu headline beritanya berbunyi :

'THE POTTER TWINS : THE CHOOSEN KIDS?

Desas-desus masih terus beredar tentang gangguan misterius di Kementrian Sihir baru-baru ini, dalam peristiwa itu Dia yang Namanya Tidak Boleh Disebut sekali lagi terlihat. "Kami dilarang berbicara soal itu, jadi jangan bertanya apapun kepadaku" ucap salah seorang Obliviator yang gelisah dan orang itu menolak untuk menyebutkan namanya ketika meninggalkan Kementrian semalam.

Seumber-sumber yang ditempatkan di posisi strategis dalam Kementrian menegaskan bahwa kekacauan itu berpusat di Ruang Ramalan yang banyak diceritakan, walaupun juru bicara Kementrian sampai sekarang masih menolak menginformasikan keberadaan tempat itu, tapi semakin banyak anggota komunitas sihir yang percaya bahwa Pelahap Maut yang sekarang menjalani hukuman di Azkaban dengan tuduhan pelanggaran dan upaya pencurian sebetulnya sedang berusaha mencuri sebuah ramalam. Ramalan tersebut masih tidak diketahui, meskipun spekulasi yang beredar luas yang mengatakan bahwa itu ada hubungannya dengan Potter bersaudara yang hanya keduanya yang diketahui berhasil selamat dari Kutukan Kematian. Potter bersaudara juga diketahui sedang berada di Kementrian Sihir malam itu, beberapa orang bahkan sudah menyebut keduanya sebagai "The Choosen Kids", orang-orang percaya bahwa ramalan itu menyebut mereka berdua sebagai satu-satunya yang akan sanggup membebaskan kita dari Dia yang Namanya Tidak Boleh Disebut.

Meski keberadaan ramalan itu saat ini masih tidak diketahui memang benar ada, meskipun (bersambung ke hal 2, kol 5)'

'Surat kabat kedua tergeletak disebelah yang pertama, yang ini dengan headline :

SCRIMGEOUR MENGGANTIKAN FUDGE

(Sebagian besar halaman depan surat kabar ini terisi oleh foto besar hitam-putih seorang pria dengan rambut tebal seperti surai singa, wajah dengan beberapa bekas luka, dan seorang gadis dengan beberapa luka di wajahnya. Foto ini bergerak-gerak pria ini melambai ke langit-langit.)

Rufus Scrimgeour, yang tadinya menjabat Kepala Kantor Auror di Departemen Pelaksanaan Hukum Sihir, menggantikan Cornelius Fudge sebagai Menteri Sihir. Penunjukan ini disambut sangat antusias oleh komunitas sihir, meskipun adanya keretakan antara menteri baru dan Albus Dumbledore, yang belum lama ini diangkat lagi menjadi Hakim Ketua Wizengamot, muncul hanya beberapa jam setelah Scrimgeour menjabat.

Wakil-wakil Scrimgeour mengakui bahwa dia langsung bertemu dengan Dumbledore begitu menduduki jabatan tinggi ini, namun menolak mengomentari topik yang didiskusikan.Albus Dumbledore diketahui (bersambung ke hal 3, kol 2).'


Elena yang baru saja melangkah masuk kedalam kamar dirinya dan Harry setelah membersihkan lantai bawah rumah langsung menganga setelah melihat bungkusan permen dan sampah yang ada di lantai disebelah kasur Harry, "Dasar bodoh, sudah kubilang untuk membersikan sampah-sampah in--" Elena yang tadinya ingin membangunkan kembarannya itu terhenti karena datangnya sebuah koper besar yang tergeletak persisi di tengah-tengah kamar, tutupnya terbuka Elena yang melihatnya sudah bersiap-siap dengan tongkat sihirnya yang diarahkan kearah koper yang sedang terbuka secara perlahan itu

Elena and Draco IIIWhere stories live. Discover now