Part 6 ~ Secret Engagement

74 8 0
                                    

10 menit kemudian akhirnya mereka berdua sampai di kantor Slughorn, yang disambut antusias oleh Slughorn yang paling mengharapkan kehadiran keduanya.

"Harry, Elena, anak-anakku!" seru Slughorn yang melompat dari kursinya saat melihat kehadiran keduanya, "Senang melihat kalian berdua" ucap Slughorn sambil mengisyaratkan tempat duduk keduanya yang ada di samping Hermione dan Blaise dan didepan Elena dan Harry ada 2 anak kelas 1 yang tidak dikenali Elena dan dari sudut sebelah Slughorn terlihat Ginny yang sedang tersenyum melihat kearah Harry yang membuat Elena sedang berusaha menyembunyikan senyumanya dan disampingnya ada Neville yang sedang duduk dengan kepala yang melihat kelantai

"Hai" sapa Blaise pelan pada Elena

"Hai, kau baru saja sampai?" balas Elena sambil bertanya pada pemuda jangkung berkulit hitam dengan lesung pipi itu

"Lumayan" jawab Blaise singkat, Elena yang sudah tahu pemuda di sampingnya itu sedikit introvert hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan. "Kau... terlihat cantik" ucap Blaise dengan senyumannya yang semakin menunjukkan lesung pipinya itu

"Terima kasih, kau juga terlihat tampan" balas Elena dengan senyuman diwajahnya

"Nah, kalian sudah saling mengenal satu sama lain kan" tanya Slughorn pada Harry dan Elena, "Blaise Zabini, murid Slytherin yang ditingkat yang sama dengan kalian, tentu—" ucap Slughorn dan orang yang diperkenalkan tidak menunjukkan tanda-tanda menyapa, karena memang anak-anak Gryffindor dan Slytherin pada prinsipnya memang saling membenci kecuali untuk Elena dan sahabat serta kakaknya.

"Ini Cormac McLaggen, mungkin kalian sudah pernah bertemu? Belum?" tanya Slughorn pada Elena yang dijawab dengan gelengan kepala pelan dengan senyuman singkat diwajahnya, Cormac McLaggen, pemuda bertubuh tinggi dan berambut-kawat sudah mengangkat tangan yang membuat Elena ingat siapa dia yang ternyata adalah lawan Ron di seleksi Keeper tim Quidditch Gryffindor.

"Aku, Cormac McLaggen" ucap pemuda itu, Elena membalasnya dengan menganggukkan kepalanya dengan pelan

"—dan ini Marcus Belby, aku tidak tahu apakah—?" Belby yang kurus dan terlihat gugup itu hanya bisa tersenyum dengan tegang, "Gadis yang sangat menarin ini bilang dia mengenal kalian kan?" ucap Slughorn, Ginny yang diperkenalkan menyeringai kearah Harry dan Elena dari balik punggung Profesor Slughorn. "Dan kalin semua pasti sudah kenal dengan saudara kembar Potter ini?" tanya Slughorn pada semua siswa yang sudah mengangguk saat mendengar pertanyaan Slughorn itu.

"Waah, ini sangat menyenangkan. Kesempatan untuk bisa mengenal kalian sedikit lebih baik, ini silahkan ambil serbet. Aku sudah menyiapkan makan malam sendiri untuk kalian, Troli, seingatku banyak Tongkat Likor-nya dan sistem pencernaan orang tua yang malang tak cukup kuat untuk makanan semacam itu... kalkun, Belby?" ucap Slughor, Belby yang mendengar itu langsung tersentak dan menerima apa yang tampak seperti separo kalkun dingin. "Aku tadi sedang memberitahu si Marcus ini bahwa aku senang mengajar pamannya Damocles" ucap Slughorn memberitahu Harry dan Elena sambil sekarang mengedarkan sekeranjang roti, "Penyihir luar biasa, luar biasa, dan Order of Merlin-nya memang layak sekali diterimanya. Kau sering bertemu pamanmu, Marcus?" tanya Slughorn lagi dan celakanya Belby baru saja menyuap sepotong besar kalkun, dan dalam ketergesaannya menjawab Slughorn dia menelan terlalu cepat yang membuatnya tersedak dan membuat wajahnya berubah menjadi ungu.

"Anapneo" ucap Slughorn dengan tenang sambil mengacungkan tongkat sihirnya ke arah Belby, yang tenggorokannya langsung lega

"Tidak... tidak sering, tidak" jawab Belby yang tersegal, matanya langsung berair.

"Ya, maklum. Pasti dia sibuk" ucap Slughorn sambil memandang Belby dengan perasaan yang ingin tahu, "Tentunya dia perlu kerja keras sewaktu menciptakan Ramuan Kutukan-Serigala!" tambah Profesor Slughorn

Elena and Draco IIIWhere stories live. Discover now