BAB 10

50 45 1
                                    

Kini, Aileen, pangeran ke dua Li Changhai dan pangeran ke tiga Li Xingsheng. Sedang menjalani tugas hukuman dari, baginda raja Li Jianheeng atas tadi malam.

"Kita sebenarnya, mau di hukum apa sih?" Tanya Aileen, kepada pangeran ke dua Li Changhai yang ada di sampingnya.

"Saya juga tidak tahu," Jawab pangeran ke dua Li Changhai.

"Aishhh" Gerutu Aileen kesal.

Setelah itu, baginda raja Li Jianheeng dan selir Qionglin Tao. Datang menemui mereka bertiga untuk memberikan hukumannya.

"Kalian semua sudah siap untuk di hukum?" Tanya baginda raja Li Jianheeng, kepada mereka bertiga.

"Iy...."

"Tidak!" Jawab Aileen cepat, memotong jawaban dari pangeran ke dua Li Changhai, dan pangeran ke tiga Li Xingsheng.

Membuat semuanya, langsung menengok ke arah Aileen dengan muka kebingungan.

"Kenapa kamu tidak siap?" Tanya baginda raja Li Jianheeng.

"Ya emang kenapa? Kan terserah aku dong mau siap atau tidak" Jawab Aileen enteng.

"Kamu harusnya malu! Kalau sudah melanggar aturan kerajaan paham!" Kata baginda raja Li Jianheeng marah.

"Lah? Emang kenapa harus malu? Orang rajanya juga kek gitu, pasti ya pasukannya juga gak beda jauh 11 12 an" Jawab Aileen, tidak takut.

Baik pangeran ke dua Li Changhai, maupun pangeran ke tiga Li Xingsheng langsung melotot kaget. Pasalnya, baru kali ini kakak ipar permaisuri Chu Jianying, alias Aileen berani membantah kakak ke satu, raja Li Jianheeng.

"Kakak ipar, sebaiknya jangan membantah ucapan kakak ke satu, takutnya kakak ke satu menambahkan hukuman berat" Bisik pangeran ke tiga Li Xingsheng, kepada Aileen.

"Tenanglah, kali ini pasti kakak iparmu bakalan menang" Jawab Aileen berbisik.

"Kamu yah! Kamu berani sama raja hah!" Kata baginda raja Li Jianheeng.

"Lah, emang kenapa harus takut sama raja kek gini? Bukankah harusnya raja bersifat sabar?" Jawab Aileen puas.

"Kamu....!"

"Maaf nih yah raja, bukan aku sumpahin kamu yah, biasanya ada pepatah bilang kalau orang yang sering marah-marah, pasti akan darah tinggi dan cepat mati loh" Jawab Aileen lagi, memotong kata-kata baginda raja Li Jianheeng.

"Kau mau, saya mati hah!" Kata baginda raja Li Jianheeng semakin marah besar.

"Saya tidak bilang raja harus mati loh, saya mah cuma tanya aja" Jawab Aileen.

"Pengawal! Bawa ke tiga orang ini untuk di cambuk!" Panggil baginda raja Li Jianheeng keras.

Membuat semua pengawal, langsung berlari berhamburan ke arah baginda raja Li Jianheeng. Dan menangkap pangeran ke dua Li Changhai, pangeran ke tiga Li Xingsheng dan juga, Aileen.

Membuat mereka bertiga, langsung kaget dengan ucapan baginda raja Li Jianheeng serta panik akan hukuman cambukan itu.

"Hahahah, rasakan itu permaisuri Chu Jianying" Gumam selir Qionglin Tao, dengan senyum wajahnya yang licik.

Aileen melihat senyuman licik selir Qionglin Tao, membuat dirinya semakin males dan ingin memeras kepalanya selir Qionglin Tao.

"Dasar nenek lampir! Di kasih hati, malah minta jantung najis!" Gumam Aileen dengan tatapan sinisnya.

Setelah sampai di depan, pengawal itu langsung mencambuk badan pangeran ke tiga, pangeran ke dua dan Aileen.

Aileen sempat mengeluarkan air mata, karena cambukan itu rasanya sakit dan perih. Bahkan, dirinya sampai kebas karena cambukan itu.

Jam 10.00 WIB.

Setelah di cambuk berkali-kali, Aileen masuk ke dalam kamar dan mengoleskan cream untuk menghilangkan rasa sakitnya akibat cambukan itu.

"Parah banget badan Gue! Udah Gue rawat dengan baik-baik. Eh..... malah jadi begini dasar!" Gerutu Aileen kesal.

"Awas aja! Gue akan balas kalian semua!" Teriak Aileen di dalam kamarnya, membuat pengawal maupun pelayan yang ada di depan kamar Aileen, tersentak kaget karena teriakan Aileen yang begitu menggelegar.

Aileen berbaring di atas ranjang kamar tidur. Sambil, menatapi nasib untuk hari ini karena, dirinya habis mendapatkan hukuman yang sangat berat oleh baginda raja Li Jianheeng sialan itu.

"Aku terjatuh! Dan tak bisa... bangkit lagi..." Kata Aileen, sambil sesenggukan beberapa saat. Mendengarkan, lagu yang sedang di putarnya itu.

"AKU TENGGELAM! DALAM LAUTAN! LUKA DALAM!" Kata Aileen teriak.

"AKU TERSESAT! DAN TAK TAHU ARAH JALAN PULANG! PULANG! GUE INGIN PULANG! ASTAGA GUE INGIN PULANG! NGERTI ENGGAK SIH! GUE INGIN PULANG!" Teriak Aileen di dalam kamar. Sambil menggebrak-gebrak meja dan kasurnya.

Brak!

Pintu kamar Aileen langsung terbuka sangat kencang. Membuat Aileen, yang tadinya teriak-teriak menjadi terdiam karena kaget.

"Apakah kamu pikir ini di hutan hah!" Kata baginda raja Li Jianheeng marah.

Aileen langsung, melotot kaget saat mendapati baginda raja Li Jianheeng sialan itu, masuk ke dalam kamarnya tanpa ijin. Membuat Aileen, tambah kesal.

"Emang di sini hutan" Jawab Aileen tanpa takut.

"Kamu berani dengan saya?" Tanya baginda raja Li Jianheeng.

"Lah kenapa harus takut? Apakah aku selemah ini?" Tanya balik Aileen.

"Kau...."

"Mau apa kamu!" Peringat Aileen, sambil menunjuk ke arah baginda raja Li Jianheeng.

Drtttt! Drttt! Drtt!

Suara hape Aileen, berbunyi membuat ke dua mata tersebut, saling tersorot ke arah hape yang ada di kasur itu.

"Benda apa itu!" Tanya baginda raja Li Jianheeng.

Aileen pun, langsung mengambil secara cepat. Takut hape ini, di rampas paksa oleh baginda raja Li Jianheeng.

"Ini notif dari....? Astaga! Bukankah konser X NINE sebentar lagi?" Kata Aileen dengan heboh.

Baginda raja Li Jianheeng yang melihatnya, di buat bingung oleh tingkah permaisuri Chu Jianying itu.

"Oh iya, aku mohon yah, kali ini jangan berdebat dulu aku mau latiham dance" Kata Aileen kepada, baginda raja Li Jianheeng.

"Kau mau lari dari saya, hah!" Tolak baginda raja Li Jianheeng.

"Aku tidak lari dari kamu" Jawab Aileen.

"Lantas, kenapa kamu memegang benda aneh itu? Dan apa itu X NINE dan dance?" Tanya baginda raja Li Jianheeng penasaran.

"Haduh raja yang kudet, ini tuh namanya hape!" Jawab Aileen ngegas.

"Hape?" Tanya baginda raja Li Jianheeng bingung.

"Dan X NINE itu? Boyband grup asal china dan dance itu? Gerakan tari" Jawab Aileen.

"Terus? Apa kegunaan benda tersebut yang namanya hape?" Tanya baginda raja Li Jianheeng, yang semakin penasaran.

Bahkan dirinya, sudah lupa akan kemarahannya kepada Aileen saat tadi. Saat dirinya, tidak sengaja melihat benda yang ada di kasur Aileen karena kepo.

Lantas, Aileen pun langsung menjelaskan kegunaan beda tersebut. Sampai, sedetail-detailnya. Sampai, dirinya paham akan kegunakan beda hape itu.

Bahkan, Aileen tidak ketinggalan soal X NINE dan gerakan dance. Tidak lupa ia mengajari, gerakan dance ke baginda raja Li Jianheeng dari awal.

"Pahamkan?" Tanya Aileen.

"Menurut kamu? Emang saya sebodoh itu, yang harus berminggu-minggu untuk melatihnya?" Jawab baginda raja Li Jianheeng sombong.

Membuat Aileen, yang mendengarkan kesombongan baginda Li jianheeng, ingin sesekali meremas-remas mukanya.

"Aku kan cuma tanya," Kata Aileen cemberut.

"Hmm."

Reinkarnasi Permaisuri Chu Jianying [END] || TERBITWhere stories live. Discover now