3' Nattaya

168 126 112
                                    

Gadis dengan pakaian khas baju tidur itu masih terlelap. Mimpinya begitu indah seakan terasa nyata membuatnya enggan untuk bangun dari kenyamanan dunia mimpinya. Padahal pagi ini, ia harus harus datang ke kampus lebih awal dari hari-hari sebelumnya. Mata kuliahnya dimajukan sedikit oleh dosen karena ada sesuatu hal yang mengharuskan kuliah ini dilakukan di jam 06.30 pagi.

Tapi lihatlah, gadis ini. Bahkan ia menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Apa Naya lupa, ia harus kuliah pagi?

Drrt!

Drrt!

Drrt!

Handphone yang berada tepat disampingnya itu sudah bergetar sejak sepuluh menit yang lalu, layarnya berkedip menampilkan sebuah panggilan dari seseorang yang bernama 'Jelly Jelita'. Si pemilik handphone tidak terganggu sama sekali dengan kebisingan yang berasal dari benda pipih tersebut. Hingga getaran itu berhenti.

Drtt!

Kembali terdengar getaran dari suara handphonenya itu. Ia pun sadar tetapi dengan mata yang masih terpejam. Tampak tangannya meraba raba keberadaan ponselnya dengan keadaan mata masih terpejam. Gadis itu tampak kesal karena seseorang sudah mengganggu tidurnya. Pikirnya ini masih terlalu pagi dengan kebisingan yang terjadi.

"Siapa sih! Masih pagi udah ganggu aja"

"Mana lagi ini hp-nya!" Gerutunya.

Dengan mata setengah tertutup, ia berusaha mencari handphonenya dan akhirnya ketemu.

"Ketemu!"

Baru saja aja Naya ingin mengangkat panggilan itu, tetapi mati lagi dengan sendirinya. Ia tidak berniat untuk menghubunginya lagi walaupun tau sahabatnya yang menelfon nya tadi. Alhasil, dia kembali memejamkan matanya yang dirasa masih sangat berat.

Drtt!

Handphonenya kembali berdering, ia pun mengangkat panggilan itu walaupun agak lama karena baru disadari.

"Apa sih, Jel!. Masih pagi ini ngapain nelfon terus. Ganggu tau!" Gerutunya kesal.

"Bangun woi, lihat jam!" Teriak Jelita keras dari sebrang sana.

"Baru jam enam, Jel!" Ucapnya dengan suara berat.

"Iya baru jam enam lewat dua puluh menit kok. santai aja nggak sih, Nay!" Jelita berkata dengan santai berniat mengerjainya. alis kiri dan mulutnya terangkat.

Naya membulatkan matanya lebar-lebar, mendengarnya membuat rasa kantuknya benar-benar hilang saat itu juga. Sempat terdiam sebentar, seperdetik itu juga ia sadar.

Apa yang Naya lakukan? Kesal kepada Jelita, aneh nggak tuh!!

"Kenapa nggak bangunin dari tadi sih, Jeli!. Telat pasti ini, mana keburu"

Gerutunya kepada Jelita, ia tampak kesal. Padahal jelas-jelas Jelita sudah berulangkali membangunkannya. Tetap saja, ia yang disalahkan.

"Bangke kamu Nay! Aku dari tadi bangunin, kamu nya aja yang kebo" Ketus Jelita.

"Iya kah?"

"Iya kah?" Ejek Jelita.

"Hehe, maaf ya. Memang sahabatku ini best banget"

"Udah sana mandi. Nggak ada waktu buat nyantai, Nayaa!" Perintah Jelita. "Nggak usah mandi aja, Nay!" Sarannya, ia pun terkekeh setelahnya.

Naya mengernyit, lantas berkata. "Gila, nggak mau ih. Masa ke kampus nggak mandi, ketemu banyak orang malu lah!."

"Biar cepat, Nay!"

Nattaya 1435 km ( HIATUS )Where stories live. Discover now