1' Nattaya

284 168 209
                                    

Di setiap pertemuan pasti ada cerita dibaliknya, entah itu berkesan atau pun membuat kesal.

Takdir seperti apa yang telah direncanakan untuk Naya? Di saat teman-temannya mempunyai pasangan yang selalu ada di sampingnya! Mengapa Naya justru mempunyai kekasih yang belum pernah bertemu dengannya sekali pun.

Skenario apa yang dipersiapkan oleh tuhan kepadanya?

Jika garis tangan yang dia dapatkan seperti itu, buatlah pertemuan mereka berakhir bahagia. Dan jika pertemuan ini membuat Naya berakhir menderita buatlah hatinya membeku hingga siapapun yang ingin mencairkannya akan menyerah. Kehidupan sulit yang dia jalani selama ini sudah cukup membuatnya sangat tersiksa. Kali ini saja tuhan, Naya sungguh ingin bahagia.

Tuhan menciptakan Naya dengan kesabaran yang sangat banyak, hingga ujung harinya dipenuhi kata "Sabar Naya, kamu bisa melewati semua ini".

Naya hanya manusia biasa, dia pasti akan mengeluh bahkan dia sering bertanya. Mengapa harus dirinya? Apa salah Naya hingga semua beban ini di tanggung sendirian. Naya sendirian, dia rapuh juga lemah. Hebatnya, dia tak pernah menunjukkan sisi kelemahannya itu kepada siapapun. Orang tua, keluarga dan sahabat pun seakan tak pernah tahu jika gadis ini begitu lemah. Dia akan bersembunyi dibalik senyumannya, walaupun itu sangat menyakitkan. Naya sangat membenci orang-orang yang menganggapnya lemah, dia kuat dan dia mampu setidaknya untuk dirinya sendiri.

Naya tidak ingin menaruh harapan yang lebih kepada kekasihnya, tapi! dia akan percaya padanya. Apa salahnya untuk bertahan dalam hubungan ini! Jika memang mereka berjodoh semua akan indah pada waktunya, semoga saja.

***

Cerita ini dimulai ketika Naya belum bertemu Natta.

'Flashback on

"Langit bisakah kau turunkan hujan! Sahabatku sedang bersedih, tolonglah dia"

"Untuk apa?" Tanya gadis itu polos.

"Ya, biar kamu bisa menangis di bawah hujan seperti di film-film" jawab Naya asal.

"Emang harus seperti itu?"

"Iya"

Naya terkekeh pelan tapi masih bisa di dengar sahabatnya.

"Kenapa kamu ketawa, Nay?"

"Nggak ada apa-apa"

Sahabat yang begitu akrab di panggil Jeli itu mengangguk paham.

"Sekarang kita tunggu hujan turun, sepertinya mendung" ujarnya sambil melempar pandangannya ke arah langit. Perkataan Naya di anggap serius olehnya.

"Goblok" kata Naya sangat pelan. Detik setelahnya Naya juga mengarahkan pandangannya ke langit mengikuti tingkah konyol sahabatnya.

Posisi Jelita sekarang? Kakinya di angkat, dia duduk sambil tangan memeluk betisnya serta pandangan yang lurus menghadap langit. Untung saja Jelita menggunakan celana, jika dia memakai rok pendek seperti biasanya akan sulit baginya melakukannya.

"Naya, kamu nggak lagi ngerjain aku kan?" Tanya Jelita yang kini menatapnya curiga, seperti ada yang salah disini. Posisinya dirubah kembali seperti posisi awal.

"Sepertinya begitu" jawab Naya tanpa dosa.

Jelita Aishwarya Manta itu membuang matanya malas, sudah biasa bagi Naya melakukan seperti itu kepadanya.

"Naya, nyebelin ih"

Wajahnya terlihat sangat kesal, tapi tidak marah.

Nattaya 1435 km ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang