Chapter 16: Kedatangan Luka lama

457 48 72
                                    

Di Negeri Air yang megah menjadi tempat para Vampir dengan kulit yang pucat dan rambut yang berkilauan seperti air mengalir berkumpul untuk menyambut kedatangan rombongan Vampir dari Negeri Tholos. Ratu Vampir dari Negeri Air, Seraphina, berdiri di depan pintu istana yang gagah, mengenakan gaun berkilauan dengan nuansa biru laut yang memukau. Sejuta bintang di langit malam tampaknya bersinar di matanya yang mempesona.

Ketika rombongan dari Negeri Tholos tiba, ada serangkaian sorakan hangat dan tepuk tangan yang memenuhi udara. Kepala rombongan dari Negeri Tholos, Raja Laszlo yang sudah berdiri di depan sang Ratu mulai merundukkan tubuhnya dengan tangan kanan yang menyilang ke bagian bahu samping untuk memberi penghormatan. Dia berbicara dengan nada yang penuh martabat. "Kami merasa terhormat atas sambutan yang hangat ini, Ratu Seraphina."

Seraphina tersenyum mempesona dan menjawab, "selamat datang, Raja Laszlo. Kami senang sekali bahwa Yang Mulia dan rombongan dari Negeri Tholos telah datang untuk berbagi momen indah ini bersama kami."

Namun, atensi sang Ratu tiba-tiba beralih fokus kepada sosok yang berdiri di samping Laszlo.

"Emmm ... maaf atas ketidak sopananku, tapi apa boleh aku tahu siapa wanita cantik yang menemani-mu, Yang Mulia?" tanya Ratu Seraphina tanpa sedikitpun menurunkan hormatnya kepada Raja yang telah menyelamatkan Negeri-nya dari cengkraman Horus.

"Oh dia, tentu saja Permaisuriku ..., Ratu Laila Shakespeare," jawab Laszlo tenang. Di waktu bersamaan, di luar kendali Lilah, gadis itu menurunkan penutup wajahnya dengan anggun, menatap tajam wanita di depannya untuk kemudian memberikan sedikit senyum yang tampak berhasil membuat semua Vampir di Sempiternal tercengang kaget.

Seraphina mematung di tempatnya dengan mulut sedikit menganga. Lilah bergerak menurunkan tubuhnya memberi hormat. Buru-buru Seraphina membalas dengan gerakan yang sama.

"Wahh ... kabar burung itu ternyata kebanyakan palsu ya," ucap Seraphina disusul tawa sumbang yang terkesan menyembunyikan rasa tegang.

Sekuat tenaga Seraphina mengontrol dirinya agar terlihat tetap normal. Wanita itu terlihat sedikit menghela napas sembari memegangi kepalanya. "Ah ya, mari ..., silahkan masuk. Penobatannya akan segera dimulai."

Sang Ratu pengendali air terlihat berbalik masih mengatur napasnya. Sementara Lilah sedikit mendelik ke arah Laszlo, kesal karena kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Keduanya mulai melangkah, disusul oleh Asphodel dan Prim juga yang lainnya.

Baru saja Asphodel memulai langkahnya, sesuatu tampak jatuh dari gaun Lilah. Vampir itu bergerak untuk mengambil secarik kertas yang sepertinya dilipat asal. Dia sedikit mengerutkan dahinya, berniat untuk memeriksa isi kertas itu namun sebuah suara kembali mengalihkan atensinya.

"Tuan," panggil seorang anak kecil yang terasa asing bagi Asphodel. Sontak Asphodel melirik bocah perempuan itu yang tampak membawa sebuah bunga. Dengan cepat tangan Asphodel memasukkan kertas tadi ke dalam saku celananya untuk kemudian menurunkan tubuhnya berlutut menyetarakan tinggi dengan anak cantik itu.

Tangan mungil yang memegang bunga mulai tersodor menyerahkan tangkai bunga itu. "Terima kasih sudah menyelamatkan Ayah-ku," tutur anak manis itu dengan senyum hangatnya.

Dengan senang hati Asphodel menerima hadiah anak itu dan menyadari ternyata ada seorang prajurit yang berdiri tak jauh dari mereka. Sosok itu terlihat berlutut untuk memberi hormat kepada Asphodel.

"Kami tidak bisa membayangkan apa yang terjadi kepada kerajaan ini jikalau pasukan Negeri Tholos tidak ikut membantu. Terima kasih Tuan." Mendengar penuturan itu, Asphodel tampak sedikit merundukkan tubuhnya untuk membalas penghormatan sang prajurit.

"Sama-sama. Kami berharap, kita semua bisa bekerjasama untuk menyelesaikan masalah ini. Kedamaian tidak bisa digapai tanpa kekuatan dari sebuah persatuan." Sang prajurit tampak mengangguk setuju. Sementara itu, Prim terlihat menatap kagum dalam diam. Asphodel terlihat lebih berwibawa di saat seperti ini.

Eternity : Permaisuri untuk Raja Vampir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang