Chapter 53 : Liberio

Start from the beginning
                                    

Ketika sudah sampai di tepi laut, Eren segera menghempaskan kedua kapal itu hingga menghancurkan bagian bawahnya.

Tentara Marley sigap mengokang senapan mereka ketika sadar bahwa mereka sudah dikepung oleh Pasukan Pengintai Eldia.

"Turunkan senjata kalian!" teriak Armin dengan suara bergetarnya.

Ancaman Armin bak angin lalu, mereka adalah tentara yang berasal dari negara Marley- negara Superior. Tentu tidak akan tunduk begitu saja dengan orang berdarah iblis seperti Eldia.

"Kalian pikir, kalian siapa?!"

Suasana menegang sampai Hanji membawa seseorang yang ia seret maju. Dia adalah Nicolo, hanya seorang Koki kapal yang mereka tawan beberapa bulan lalu dari kapal Marley sebelumnya.

"Dia teman kalian loh? Kalau kalian macam-macam mungkin kami bisa membunuhnya lalu memotong tubuhnya dan memakannya~" kegilaan Hanji yang sudah mengakar kuat kembali kumat.

"Jangan terhasut dengan para iblis ini! Segera pergi dari sini dan laporkan pada Jendral!" teriakan Nicolo membuat Hanji geram. "Oi oi. Kita sudah diskusi tentang ini Nicolo-kun" bisik Hanji kesal.

Todongan pisau di balik punggungnya membuat Nicolo mulai bergetar dan berhenti memberontak. "Katakan sesuai naskahnya" bisik Hanji mendiktenya.

"A-Aku ha-hanya manusia yang ti-tidak bersalah dan ti-tidak tau apa-apa.. ku-kumohon kalian meng-mengalah dan selamatkan aku" pinta Nicolo kentara sangat tertekan karena Hanji. Tapi sedetik kemudian dia mulai berteriak lagi.

"Tidak tolong jangan hiraukan aku! Segera pergi dari sini. Mereka semua gila!"

"Sudah kubilang idemu ini jodoh megane" sindir Levi melirik Hanji yang memukuli kepala Nicolo.

"Hei hei! Dia ini rekan kalian loh? Kalau kalian masih ingin baku hantam, kalian tidak takut dengan monster dibelakang kapa kalian?" para tentara itu menoleh pada Titan Eren yang masih berdiri menjulang tinggi mengawasi mereka.

"Dia bisa langsung menggeprek kalian tau" tambah Hanji.

Tentara Marley adalah tentara dengan harga diri yang tinggi. "Kami tidak akan menyerah pada kaum iblis seperti kalian!" tanpa negosiasi lagi, salah satu dari mereka menembakkan pelurunya.

Dor.

Hanji tak merasakan apapun yang menembus tubuhnya begitu juga dengan Nicolo yang dijadikan tameng oleh Hanji.

"Yelena!" sosok tinggi sengan rambut pendek kuningnya dengan cepat mengarahkan senapan tentara itu keatas langit hingga tidak melukai siapapun.

"Kau berhianat?!" senapan mereka yang semula mengarah pasukan pengintai mulai membidik anggota pasukan Marley, Yelena.

"Kheh, kupikir apa yang dikatakan oleh perempuan itu benar juga. Kita tidak ada pilihan lain selain menyerah kan?" sahut Yelena.

"Apa yang kau katakan-"

"Bukankah begitu Jendral?" Yelena menoleh pada orang yang baru keluar dari kabin kapal.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 17 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Wàhrheit [AOT X READER]Where stories live. Discover now