Chapter 53 : Liberio

1.4K 206 100
                                    


Vahamast, Marley

Aku masih tidak menyangka bisa menginjakkan kaki di tanah selain tanah Paradise- rumah kami.

Mataku terus menerus dikejutkan oleh sesuatu yang baru dan aneh disini.

Semua tampak bahagia dan lebih maju?

Jadi.. ini rasanya keluar dari sangkar mimpi buruk kami?

Mereka terlihat berbeda. Saling tersenyum, membicarakan topik hangat dengan santai, mengendarai mesin yang berbentuk kotak, dan masih banyak tingkah ajaib yang tak pernah ku lihat sebelumnya.

Berbeda dengan kami yang selalu ketakutan, terbayang oleh kematian, berharap kapan kami akan bebas dan mimpi buruk ini akan berhenti.

Eldia dan Marley sangat berbeda...

....jadi ini yang kau rasakan selama ini (Name)?

Aku menggeram, wajahku mengeras. Tangisannya masih melekat di kepalaku sepanjang hari.

Disaat teman-temanku yang lain tertawa dan bersemangat melihat dunia luar. Aku justru diam-diam menangis. Rasa marah, kecewa, dendam dan sedih sudah ingin meluap tak terkendalikan.

"Ereh" aku segera menghapus air mataku setelah merasakan tepukan lembut di pundakku.

Mikasa terpaku dengan sesuatu yang mereka sebut 'es krim' meleleh di tangannya. "Kau-"

Gurat wajahnya yang semula tersenyum perlahan menurun berubah khawatir.

Aku hanya menggeleng berharap itu saja sudah cukup untuk menenangkannya. "Kita susul yang lain Mikasa" ucapku pelan mengalihkannya.

Aku menyusul Heichou, Hanji-san, Connie, Sasha, Jean, Onyakopon-san dan pria aneh dengan rambut putihnya itu yang berjalan agak jauh di depanku dan Mikasa.

Gojo Satoru.

Tatapanku terfokus pada sosok itu. Orang yang tiba-tiba muncul dihadapan kami setelah semua kerusuhan mereda.

Pria dari Marley yang justru membantu Paradise.

Sejak kedatangannya saat itu, semua sektor di Paradise mulai membaik sangat pesat. Semua rakyat dalam dinding menyanjungnya.

Tapi bagiku tidak ada orang yang memberikan kebaikan tanpa ingin sesuatu yang besar.

Langkahku perlahan berhenti saat kepala dengan surai putih itu menoleh padaku. Senyum miringnya yang seolah tau apapun itu semakin lebar ketika aku ketahuan mengawasinya.

Bibirnya bergerak mengatakan sesuatu.

Kalian bodoh sekali

"Ereh? Daijobu ka?"













.WÀHRHEIT.



CHAPTER 53 : LIBERIO



















"Sasha berhenti mengunyah tanganmu sendiri" tegur Connie tak tahan dengan kelakuan sahabatnya satu itu.

"Mou..aku lapar. Kita sudah 5 hari disini" suara rengekan itu disambut helaan nafas oleh Jean. "Kau pikir hanya dirimu saja yang lelah?" keluh Jean.

Benar kata Sasha, mereka sudah 5 hari disini- di tepi laut tempat 'mereka' biasanya berlabuh.

Setengah tahun yang lalu sejak mereka menemukan dunia di luar dinding dan melihat laut, Historia sebagai Ratu memberikan perintah untuk memperkuat militer Paradise.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wàhrheit [AOT X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang