Chapter 3 : Trost

11.2K 1.7K 1K
                                    






















Orang-orang disana mulai berbisik mengenai gadis yang berani meneriaki nama komandan pasukan pengintai.

"Siapa perempuan itu?"

"Dilihat dari penampilannya jelas itu bukan seorang prajurit"

"Dia berani memanggil Erwin danchou seperti itu"

"Sepertinya dia hanya bocah yang nge fans dengan komandan Erwin"

Meskipun mereka hanya berbisik tapi (Name) medengarnya. Dia ingin sekali menghantam mulutnya sendiri yang bicara sembarangan.

(Name) terus menunduk hingga ia sadar didepan nya sudah ada kaki kuda? Reflek ia mengangkat kepalanya dan betul saja, orang yang bernama Erwin dengan pangkat komandan sudah ada di depan nya.

"Ada apa? Sepertinya kau mencariku?" tanya Erwin setelah turun dari kudanya.

"Apa ini Erwin? Salah satu fans fanatikmu?" cemooh sosok bermata tajam nan bersurai hitam legam. Lelaki itu memandang (Name) dari atas kudanya. Dia mengangkat dagunya seakan mengatakan bahwa (Name) hanya secerca upil.

"Jangan seperti itu Levi. Nona? Kau tak apa?" Erwin menepuk pundak (Name) berusaha menyadarkan gadis itu.

'Aku membencimu Wilhelm'

(Name) tersentak dengan lamunan nya.

"Wilhelm?" tanya (Name) secara acak.

"Hah?"

"Ah tidak"

"Bocah gila!"

"Kenapa alismu tebal sekali? Apa itu asli?" tanya (Name). Perempuan berkuncir kuda yang merupakan rekan dari Erwin pun terbahak-bahak setelah mendengarnya.

'Dia menghina komandan?!'

"(Name)! Kau mau cari mati?" bisik Jean yang ada disebelah nya memlnggunakan sikunya untuk menyodok pinggangnya. Berharap teman nya sadar dengan apa yang ia katakan.

"Eh etto maafkan aku Erwin! Aku suka bicara acak" ucap (Name) meminta maaf berkali-kali.

'EH? DIA HANYA MENYEBUT NAMA DANCHOU BEGITU SAJA?!'

"Hoi brat. Lebih baik hentikan tingkahmu itu. Kau sungguh mengganggu kami" ujar Levi mulai jengah. Dia ingin segera kembali ke markas dan membersihkan dirinya yang lengket seusai survei dari kemarin.

Mereka juga harus kembali lagi ketempat tadi untuk meneruskan pembersihan titan diluar. Mereka kembali hanya untuk mengambil persediaan gas dan sedikit berbenah diri.

"Aku tidak bicara padamu cerewet, aku hanya bicara pada orang yang bernama Erwin!" sergah (Name) heran dengan lelaki ini yang ikut campur sedari tadi.

'Dia juga berani mengatai Levi heichou?!'

Hanji- wanita berkacamata disebelah Levi langsung tersedak ludahnya sendiri karena terlalu banyak tertawa. Ia memegangi perutnya bahkan air matanya sampai keluar.

Oh ini sungguh hiburan yang langkah baginya.

Levi menyipitkan matanya kesal saat dia dipermalukan oleh seorang anak ingusan ini.

"Bocah sepertimu-"

"Sudahlah Levi. Jangan memperpanjang" potong Erwin yang hanya dibalas decihan.

"Cepat selesaikan urusanmu. Tentu kau tak lupa nanti kita akan kembali ke tempat raksasa tidak berotak tadi. Kita tidak punya waktu banyak!" usai mengatakannya Levi melirik tajam (Name) sebelum ia benar-benar pergi. Seakan jika (Name) adalah titan maka dia akan dengan senang hati  menawarkan diri untuk mencincangnya.

Wàhrheit [AOT X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang