Chapter 17 : Verwirrung des Öffners

9.1K 1.4K 234
                                    





























"Hmm.. hmm.. oh begitu hmm ya ya"

"Bagaimana (Name)-chan? Apa kau melihat sweswuatu~" perempuan itu sedari tadi tidak bisa diam. Dia selalu bergerak kesana kemari sesekali berteriak mengagumi kristal besar didepan mereka.

"Diamlah aku tidak bisa konsentrasi kalau kau bertingah seperti satwa liar" jawab (Name) dengan ketus. Tangannya terus memegang kristal yang berisi tubuh seorang perempuan yang baru saja mereka tangkap.

"Sumanai~ aku hanya tidak sabar hehe"

(Name) menghela nafasnya. Tubuh mungil nya berpose seperti memikirkan sesuatu yang sangat berat melebihi beban hidupnya. Membuat rekannya- Hanji dan sosok kapten yang menemaninya meskipun dari tadi cuma diam dan bersandar di dinding- Levi penasaran dengan apa yang didapat setelah menyentuh tubuh asli Female titan yang mengkristalkan diri.

"Jotunheimr bilang kalian harus membawa daging asap dan juga kentang rebus. Oh ya dia juga bilang tidak mau ditemui oleh orang yang tingginy dibawah 165 cm"

"YOSH! (NAME)-CHAN MEMANG BISA DIANDALKAN. BAIKLAH AKU AKAN SEGERA MEMBAWANYA! HOI LEVI KAU HARUS PERGI DARI SINI. FEMALE TITAN TIDAK MAU MELIHATMU" ucap Hanji bersemangat.

"Dan aku akan memberikanmu ini" Levi dengan kesal menekan kepalan tangannya pada ubun-ubun (Name).

"Jangan main-main. Kita sudah lebih dari 30 menit dan sekarang kau hanya mengatakan omong kosong" lelaki itu semakin menekan kepala (Name) hingga gadis itu jatuh terduduk di lantai semen penjara bawah tanah ini.

"Dan juga jangan singgung tinggiku jika tubuhmu sendiri lebih pendek dariku" lanjutnya berdiri didepan (Name) dan bersedekap dada. Melirik tajam perempuan dibawah nya yang masih mengaduh kesakitan dan mengusap kasar kepalanya.

"Ini tidak pendek, hanya terlambat tumbuh bodoh! Kau tidak boleh menyiksaku, aku orang penting disini. Lihat saja, akan kuberitau Erwin. Kalau mokad baru tau rasa kau"

"Kau sadar jika dirimu sekarang dibutuhkan. Maka dari itu seriuslah! Persetan dengan aduanmu pada Erwin. Dia tidak akan mendengarkan bocah pembuat onar sepertimu"

"Aku hanya lapar. Salahkan saja kalian yang selalu memperbudak ku!"

"Memperbudak? Itu sudah tugasmu kusogaki"

"Tugas? Aku bahkan tidak dapat imbalan untuk melakukan ini!"

"Tsk. Kau akan menjadi mayat tanpa kepala karena dieksekusi cecunguk polisi militer jika Erwin tidak memaksamu untuk masuk kesini bodoh"

"Hee.. jadi daritadi kita tidak dapat informasi apa-apa" Hanji mendesah kecewa ditengah perdebatan dua orang keras kepala disana.















.............

Hanji berjalan dengan pundak yang lemas. Dia sudah berekspektasi tentang sesuatu yang besar akan dilihat oleh (Name). Namun sayang hal itu tidak memenuhi perkiraan nya. Perempuan yang jauh lebih tinggi dibanding gadis yang berjalan disebelahnya itu hanya menekuk kedua lengannya untuk menyangga kepalanya, sedikit merasa kelelahan.

Levi?

Hm.. lelaki berahang tegas itu sudah pergi terlebih dahulu bahkan sebelum mereka meninggalkan penjara bawah tanah yang mengurung Annie. Seorang prajurit memanggil kapten terkuat itu atas perintah dari sang komandan.

Hanji lagi - lagi menghela nafas melihat warna oranye sudah mulai mendominasi langit, menandakan waktu sudah berlalu sangat cepat. Hanji melirik (Name) yang masih bersenandung senang sembari mengunyah kentang rebus yang ada di genggamannya. Yah.. Hanji mengalah ketika perempuan mungil ini mulai mengeluarkan jurus memohon sampai berguling di tempat umum hanya karena kelaparan. Alhasil dia harus merogoh kantungnya untuk mengais uang yang mungkin tertinggal disakunya.

Wàhrheit [AOT X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang