Chapter 53 : Liberio

ابدأ من البداية
                                    

Salah satunya adalah menjaga perbatasan yang sangat mudah disusupi oleh musuh. Tentu Ratu mereka tidak mau kejadian penghianat berasal dari negara lain yang ingin menghancurkan Paradise terulang lagi.

Dan benar saja, sejak operasi militer ini berlangsung. Selama setengah tahun ini, tim mereka selalu menemukan kapal Marley yang mendarat di tepi laut.

Tanpa belas kasih, pasukan yang di komando oleh Hanji Zoe serta di ketuai oleh Levi Ackerman segera menghabisi dan menawan pasukan Marley.

Setelah membaca buku milik ayah Eren dan buku ciptaan Tuan Smith. Paradise mengerti tujuan Marley mendaratkan kaki mereka disini.

Marley setiap bulannya selalu mengirimkan ratusan orang yang akan diubah menjadi Mindless Titan agar rakyat dalam dinding tidak berani untuk keluar dari sangkar mereka.

Benar saja, sejak saat mereka menangkap dan membajak kapal mereka, jumlah Mindless Titan yang ada di luar dinding berkurang sangat drastis.

Duak duak duak

Tiga pukulan dari ujung pedang itu menghantam tiga kepala mereka masing-masing.

Sasha merengek kesakitan, Connie berguling-guling di tanah memegangi kepalanya, Jean hampir mengeluarkan sumpah serapahnya jika saja tatapan kematian itu tidak menatapnya.

"Berhenti merengek sebelum aku menenggelamkan kalian di laut lepas" ujar Levi tajam. Dia melenggang pergi tak peduli dengan penderitaan anak buahnya.

Hanji berisul nakal menggoda Levi. "Kau sedang pms ya Levi?" mulut Hanji refleks terkunci pedang manuver gear milik lelaki itu hampir menggores dahinya kalau saja ia tidak memiliki refleks yang bagus.

"Maa Maa.... aku hanya bercanda loh.." sahut Hanji tak gentar, dia tau Levi tak akan melakukan hal nekat itu hanya untuk hal kecil semacam itu.

Tapi, rahang Hanji pernah bergeser saat ia tanpa sadar menyebut nama terlarang itu di depan Levi.

Hanji meringis setiap mengingatnya, seumur hidupnya itu adalah pertengkaran terhebatnya dengan Levi.

Pria itu sangat sensitif sejak kejadian misi operasi dinding Maria.

"Mereka datang" bisik Mikasa memberi kode dengan Armin yang disampingnya masih fokus dengan teropong.

"Bersiap di tempat kalian" titah Levi bersembunyi dibalik semak. Mereka mengangguk singkat dan mempersiapkan senapannya.

Kali ini ada tiga kapal dan dari modelnya Armin yakin bahwa kali ini lagi-lagi adalah kiriman kejutan dari Marley.

Saat sudah beberapa meter dari tepi laut, sebuah cahaya besar disertai dengan suara ledakan terdengar bahkan sampai membuat gelombang besar laut tak beraturan.

Tak lama muncul Titan dari dalam laut dan menghancurkan satu kapal yang ada diatasnya.

"Eren" bisik Mikasa khawatir. Meski mereka sudah melakukan strategi ini berulang kali, tapi masih tidak bisa Mikasa pungkiri bahwa ia terus merasa khawatir dengan Eren.

Titan itu Eren berjalan sembari mengangkat dua kapal yang masih utuh di pundaknya. Teriakan ketakutan pasukan Marley bahkan terdengar sampai di telinga mereka.

Wàhrheit [AOT X READER]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن