Bagian 14

20.6K 1.6K 9
                                    

"Teteh!"

"Teh Kiran!"

"Teh Kiran!"

Panggilan dengan nada kencang dan tak sabaran terdengar ke sepenjuru rumah. Alan berlari ke sana ke mari ingin menemui Kiran yang belum menyahuti panggilnya.

"Teh—"

"Alan kenapa teriak-teriak sih?" Teh Lestri datang dengan raut sebal melihat kelakuan anaknya itu.

"Ibu, emang bener ya Teh Kiran mau nikah sama A Sakti?" Tanya Alan cepat.

Teh Lestri mengangguk. "Iya."

Alan mengekori langkah ibunya itu belum puas menanyakan hal lainnya lagi. "Kapan Bu? Kok bisa? Emangnya Teh Kiran cinta sama A Sakti ya? Tapi Alan belum pernah liat Teteh sama A Sakti pacaran?"

Teh Lestri menghentikan langkahnya. "Kamu ini masih kecil, jadi nggak perlu banyak tahu."

Alan menyebikan bibirnya. "Tapi kalau Teh Kiran sama A Sakti nikah mereka tinggal di sini Bu? Atau Teteh pulang ke Jakarta?"

"Ya bareng A Sakti lah. Kan nanti dia suaminya." Jawab Teh Lestri.

"Berati Teteh nggak bareng tinggal di sini lagi dong?" Alan menampilkan raut sedih, bagaimanapun Alan sudah menganggap Kiran seperti kakaknya sendiri.

Teh Lestri menatap putranya itu lembut tahu sekali jika Alan sudah sangat menyayangi Kiran dan mulai terbiasa hidup bersama perempuan itu. Tapi hidup Kiran adalah milik Kiran sendiri tidak ada yang berhak mengatur dan melarangnya untuk melakukan sesuatu.

Mengenai rencana Kiran untuk menikah dengan Sakti awalnya membuat Teh Lestri terkejut pasalnya seperti yang Alan tadi tanyakan Kiran dan Sakti tidak nampak seperti dua orang yang sedang dekat tapi Teh Lestri tiba-tiba saja mendapatkan kabar jika Kiran akan menikah dengan Sakti. Sebagai seseorang yang mendapatkan amanat untuk menjaga Kiran selama tinggal di sini Teh Lestri tentu menanyakan dengan sungguh-sungguh akan niatan tersebut. Dan Teh Lestri akhirnya hanya mengangguk saja ketika Kiran meyakinkannya jika Kiran sudah memikirkan hal ini matang-matang.

Tapi Teh Lestri juga merasa lega pasalnya Sakti adalah laki-laki baik dan bertanggungjawab yang Teh Lestri kenal dengan baik. Jika memang Kiran sudah tidak memiliki keluarga Teh Lestri bersyukur setidaknya nanti Kiran bisa mempunyai seorang pendamping hidup yang akan menjadi pegangan hidupnya dan bisa membagikan hal baik atau buruk sekalipun pada pasangannya itu. Dan Sakti adalah pilihan tepat untuk Kiran.

"Tadi ada yang manggil ya?" Suara Kiran tiba-tiba saja terdengar. Alan menoleh dengan cepat dan mendapati Kiran yang berdiri tidak jauh dari sana.

"Teteh!" Pekik Alan yang langsung berlari memeluk Kiran yang tersentak kaget saat mendapatkan serangan itu.

"Eh, kenapa nih?" Tanya Kiran melirik pada Teh Lestri yang menggelengkan kepalanya.

"Teteh katanya kalo udah nikah sama A Sakti berarti udah nggak tinggal di sini lagi ya?"

Kiran tersenyum saja. "Kamu tahu dari mana Teteh mau nikah?"

Alan melepaskan pelukannya dan menatap kesal Kiran. "Iya! Orang-orang pada ngomongin Teteh katanya yang nikah sama A Sakti bukan Teh Mulan tapi Teh Kiran. Alan tahu dari ibunya temen Alan yang nanyain gini emang bener ya Lan si Sakti nikahnya sama Teteh yang ada di rumah kamu itu bukan sama si Mulan? gitu katanya. Tapi kan Alan nggak tahu apa-apa makanya tadi nyariin Teteh mau tanya, emang bener?" Cerocos Alan.

Kiran menatap sekilas Teh Lestri yang sedang membereskan peralatan dapur lalu kembali menatap pada Alan. Tidak mengira kabar pernikahannya dengan Sakti bisa menyebar secepat itu. "Iya, Teteh mau nikah sama A Sakti."

Bertemu Denganmu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang