14 : Akutagawa sensei!!

638 94 2
                                    

Tokoyami berjalan pulang dengan banyak debu dan tanah di sekujur tubuhnya, nafasnya terengah engah.

Dia menengadahkan pandangannya pada langit yang telah bercampur jingga, sang surya hampir saja tenggelam di bagian barat di saat laki laki itu memikirkan apa yang baru saja terjadi beberapa saat yang lalu.

Tokoyami berjalan berlawanan arah dengan teman temannya, dia menuju ruang guru begitu bel tanda pulang berbunyi. Dirinya tidak tahu apa yang akan sensei-nya tanyakan atau lakukan padanya.

*toktoktok* dia mengetuk pintu ruang guru dan segera masuk, dia mencari cari dimana Nakajima-sensei duduk dan menghampirinya.

"Ah Tokoyami, tunggu sebentar ya" Atsushi tersenyum pada anak itu seraya membereskan beberapa kertas ini dan itu dan meletakkannya dengan rapi di bawah meja.

"Aku yakin kau memiliki banyak pertanyaan" ucap  Maung itu yang di hadiahi anggukkan oleh gagak hitam.

Atsushi mengambil kursi Dazai yang berada di sebelahnya dan membiarkan Tokoyami duduk,"duduklah, mari kita bicara sebentar"

Anak itu menurut dan duduk dengan canggung yang mana membuat Atsushi terkekeh,"santai saja, ini tidak seperti sensei akan mengeluarkanmu dari sekolah" ucapnya dengan candaan.

"Sensei, apa ... Yang ingin sensei katakan?" Anak itu bertanya melihat betapa santainya senseinya itu.

Atsushi tertawa melihat bahwa anak ini adalah tipe yang serius,"hari ini, sensei melihatmu sangat aneh, seolah ada sesuatu ... Entah apa" dia menatap anak itu yang menunduk,"walau beberapa dari kalian memang murung tetapi sensei akan menyelesaikan permasalahan kalian satu persatu, itupun ... Jika kalian menginginkannya"

Atsushi tidak bisa menjadi tidak adil di dalam mengajar, jika beberapa siswa bermasalah tidak mungkin bagi dirinya untuk menyelesaikan satu permasalahan itu saja, tetapi dirinya tidak bisa menyelesaikannya sekaligus jadi dirinya memutuskan untuk menyelesaikannya secara perlahan. Ini mungkin terlalu awal mengingat mereka baru masuk hari ini--tapi demi cinta dari dewa--tidak ada kata terlalu awal untuk belajar.

Tokoyami merasa bingung dengan ucapan senseinya,"apa maksud sensei?"

"Kau merasa kecewa pada dirimu sendiri bukan?" Tokoyami yang menunduk menatap senseinya,"itu wajar, tidak akan ada orang yang tidak merasa sakit hati jika di tatap seperti itu" dia melajutkan, kali ini dirinya menatap ke arah meja,"tapi jujur saja Tokoyami, bukan hanya kau yang merasa seperti itu, teman temanmu juga, jangan merasa bahwa hanya kaulah yang tidak berguna diantara mereka, karena yakinlah pada sensei, mereka juga memikirkan hal yang sama sepertimu" Atsushi menatap ke arah mata siswanya.

Senyuman merekah di wajah pemuda silver,"karena itu sensei sebagai gurumu akan membantumu--tapi dengan perantara orang lain" Atsushi mendongak untuk melihat laki laki di belakang Tokoyami.

Siswa itu dengan reflek menoleh dan melihat seorang laki laki seumuran Nakajima-sensei dengan surai Raven bergradasi putih di ujung rambutnya, dia menatap Tokoyami dengan datar.

Atsushi berdiri begitu juga Tokoyami,"dia adalah orang yang akan mengajarmu--ah tenang dia tidak menggigit" ujarnya dengan candaan.

Akutagawa hanya menyipitkan matanya akan candaan itu,"ikuti aku" perintahnya.

Atsushi dan Tokoyami mengikuti ke arah mana laki laki itu membawa mereka dan ternyata itu adalah lapangan di belakang asrama guru guru UA.

Tokoyami akhirnya mengerti kenapa dirinya di bawa kemari dan kenapa dirinya akan di ajar oleh laki laki didepannya yang notabene adalah guru dari kelas lain. Karena kekuatan mereka yang hampir sama, dirinya juga menyadari hal itu karena laki laki ini menunjukkan kekuatannya di saat test tadi pagi. Siswa itu menengok ke belakang di mana Nakajima-sensei tersenyum padanya.

There's no black or white [BNHA X BSD FANFICTION CROSSOVER]Where stories live. Discover now