"Mas," Calleya menjepit hidung Archer dengan jarinya supaya lelaki itu sadar dari lamunannya.

"Leya, kamu..." Archer ingin bertanya apakah Calleya mengingat dirinya atau tidak. Tapi setelah dipikirkan lagi, istrinya tidak mungkin mengingatnya.

"Kenapa Mas? Aku lucu ya? Kalo itu mah aku udah tau," dengan amat percaya diri Calleya mengatakannya.

"Kenapa memanggilku seperti itu?"

"Mas Ano? Kan itu nama tengah Mas,"

Archer sedikit kecewa dengan jawaban istrinya. Walaupun tidak ada kemungkinan Calleya mengingatnya, harapan itu masih ada dalam diri Archer. Namun mengingatnya sama saja membuka luka lama.

Kruyukkkk

Monster kegelapan dalam diri Calleya berbunyi. Gadis itu menepuk perutnya yang berbunyi disaat-saat seperti ini.

"Leya laper Mas," cicit gadis itu.

Archer tersenyum geli, "Istriku yang manis ini ingin makan apa?" Tanyanya.

"Mau seblak,"

"Tidak. Ketoprak saja,"

"Terus ngapain ente nanya Mas!" Kesal Calleya.

Satu hal yang menjadi pertanyaannya, kenapa harus ketoprak? Sepertinya Archer mulai menyukai makanan khas indonesia yang asal usulnya masih menjadi perdebatan itu. Entahlah, ada yang mengatakan ketoprak merupakan makanan asal Jawa Tengah. Tak sedikit pula yang mengatakan ketoprak berasal dari Cirebon.

***

Tidur siang setelah makan benar-benar hal yang menyenangkan. Sehabis makan ketoprak, Archer dan Calleya pulang ke Mansion. Archer memandang istrinya yang tertidur pulas. Lelaki itu mengulurkan tangannya mengusap cairan di sudut bibir istrinya yang mampu membuat sebuah pulau di kasur.

Calleya bergumam tidak jelas dalam tidurnya. Archer mengusap kepala gadis itu agar istrinya kembali tenang.

"Zoroooo...." Calleya mengigau. Entah apa yang tengah gadis itu mimpikan siang hari ini.

"Leya, kenapa harus nama pria itu yang kamu sebut?" Archer cemburu.

"Leya, bukankah aku terlihat bodoh? Cemburu pada sesuatu yang tidak nyata,"

"Aku menyukai dirimu yang sekarang, tapi aku juga merindukan dirimu yang dulu, Princess Cadel,"

"Leya, hari itu benar-benar hari yang buruk. Hari dimana kamu tidak mengingatku. Jika saja waktu bisa diputar kembali, aku tidak akan meninggalkanmu," dihantui rasa bersalah membuat dada Archer kian sesak.

"Andai kakek tidak membuat rencana perjodohan ini, mungkin aku tidak akan bisa menemuimu lagi,"

"Kamu pasti bosan mendengarnya Leya, tapi akan ku katakan lagi, aku mencintaimu tanpa batas. Kamu istriku, makhluk kecil merah yang lahir di depan toko bunga," Archer pun menyusul istrinya menyelami mimpi.

Mata yang terpejam itu terbuka. Calleya menatap wajah lelaki yang tidur dihadapannya. Ada setitik rasa egois yang timbul di didalam diri Calleya untuk memiliki Archer seutuhnya. Namun Calleya sadar diri bahwa ia bukanlah siapa-siapa didunia ini. Ia hanyalah seorang gadis yang tidak tau mengapa bisa terlempar ke dalam tubuh 'Calleya' asli.

"Buat husbu-husbu gue, gue minta gomen sebelumnya. Tapi munafik kalo gue bilang gue gasuka Om Archer,"

My Husband is Antagonist NovelWhere stories live. Discover now