Babi 12

15.2K 1K 46
                                    

"Kamu bagaikan angka 1345.
Tidak ada dua nya"
~By Amelia

***

Malam ini langit menangis, awan hitam menitikkan air. Hujan turun dengan deras menebarkan hawa dingin membuat Megumi ingin selimutan saja di atas kasur. Tapi sayang seribu sayang, tamu tak diundang datang menggoncang dunia mimpinya. Siapa lagi kalo bukan Calvin Alaric Nakhla, tetangga sekaligus mantan pacar sahabatnya.

"LO NGAPAIN SIH ANJ-" Megumi ingin mengumpat tapi ia tahan.

"Bangun Annett, kan Annett udah janji mau ajarin Apin jadi dewasa hari ini," ujar Apin.

Megumi mengusap kasar wajahnya, memang benar sih ia punya janji dengan Apin tapi itu kan tadi pagi bukan sekarang.

"Kan gue bilangnya pagi! Lo gak liat noh udah jam 8 malem," Megumi menunjuk jam dinding di kamarnya.

"Tadi pagi Apin kan udah dateng tapi Annett nya masih tidur,"

"Kapan lo dateng njir?" Megumi pikir Apin tidak jadi datang tadi pagi.

"Kayaknya kalo gak salah Apin dateng jam 2 pagi," jawab Apin sembari menunjukkan dua jarinya.

"Haish si tolol!" Gak boleh ngomong kasar tapi ini anjing sih. Apin memang tidak waras, jam segitu orang-orang pun masih pada tidur. Ada juga sih yang bangun untuk melaksanakan sholat tahajud tapi Megumi tidak termasuk golongan itu.

"Apin gak tolol. Kata bunda, Apin pinter," Apin tidak terima.

"Itu kan kata bunda lo!" Seru Megumi.

"Kok bokap gue ngebolehin lo masuk ke kamar gue?" Heran Megumi. Biasanya Ayahnya itu tak pernah mengizinkan putrinya terlalu dekat dengan lelaki.

Apin menggeleng. Ia pun tidak tau, yang ia lakukan hanya meminta izin.

"Terus sekarang Apin harus ngapain?"

"Balik sana! Gue mau tidur," ujar Megumi.

"Gak! Annett ajarin Apin jadi dewasa dulu!" Paksa Apin.

"Yaelah tinggal tonton film dewasa," enteng Megumi.

Mata Apin berkedip polos, lelaki itu mengeluarkan ponselnya dan mencari aplikasi Youtube.

"Pin lo ngapain pin?!" Perasaan Megumi tidak enak.

"Kata Annett, Apin harus tonton film dewasa, ini Apin mau cari di yutub,"

"Jangan bego!" Boleh nampol Apin gak sih? Megumi sangat ingin menampol muka sok polos itu tapi malas. Entar yang ada Apin bakalan nangis.

Megumi menggaruk pipinya, ia bingung apa yang harus ia ajarkan pada Apin. Tidak mungkin kan ia mencemari otak Apin. Apalagi Megumi pernah mendengar ibunya mengghibah, katanya Apin itu sedari kecil selalu dimanjakan oleh kedua orangtuanya.

"Lo tunggu disini bentar deh, gue mau bikin minuman," Megumi beranjak ke dapur.

Apin celingukkan. Lelaki dengan baju tidur bermotif penguin itu tidak tau harus melakukan apa selain bernapas di kamar Megumi. Mata Apin memberat, ia ngantuk. Apin merebahkan dirinya di kasur Megumi menunggu gadis itu kembali. Namun, matanya tak bisa diajak berkompromi, Apin tertidur sembari memeluk guling Megumi.

My Husband is Antagonist NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang