Chapter 2

3.6K 237 13
                                    

Selamat membaca

maaf typo

.....

"Aku mencintainya dan dia juga mencintaiku tapi kami tidak bisa bersama"

"Lalu?" ucap Zhan dengan hati-hati

"Dia memilih sahabatku dibandingkan diriku, mereka bersahabat terlebih dahulu jauh sebelum mereka berkenalan dengan diriku. Saya dan dia memang saling mencintai tapi ada sebuah hal yang membuat saya harus melepaskannya. Tidak ada orang yang tau kalau kami saat saling mencintai dan akhirnya kami memilih pacaran diam-diam. Mungkin lebih tepatnya kami adalah pasangan perselingkuhan."

Setelah mendengar jawaban dari Yibo, Zhan hanya diam, ia bingung harus berkomentar apa.  Ini baru pertama kalinya bosnya membahas dan berbicara soal kehidupan pribadinya.

"Kami bersahabat begitu lama, saya berkenalan dengan mereka saat saya duduk dibangku sekolas menegah atas. Dari dulu saya adalah orang yang jarang dan suka berbicara sehingga tidak banyak orang yang suka berteman dengan saya. Singkat cerita saya berkenalan dengan mereka, lalu berlanjut hingga kuliah dan  dari situ;ah semuanya itu semua bermula."

Selama Yibo berbicara Zhan lagi-lagi terdiam dan hanya memandang Yibo. Zhan lebih mencoba menjadi pendengar yang baik dari bosnya.

"Tepatnya didekat akhir semester saya memberanikan diri dengan mengungkapkan persaan  cinta kepadanya. Awalnya dia menolak dan setelah menyatakan perasaan itu dia terus menghindar dan tidak mau berdekatan denganku. Saya pikir dia risih karna saya menyatakan perasaannya kepadanya. Ternyata  salah, ia menghindar karna dia telah bertunangan dengan sahabat saya dan sekaligus sahabatnya. Mereka bertunangan karna perjodohan orang tua mereka."

Yibo memilih diam sebentar sambil merapikan peralatan sisa makanannya. Ia menghela nafas setelah itu kembali melanjutkan cerita.

"Saat itu saya merasa hancur karena dia adalah cinta pertama ku. Ia datang menghampiriku dan menjelaskan jika sebenarnya dia juga mecintaiku, dia terpaksa menerima tunangan itu karna tunangannya sangat baik dan selalu memperlakukan dia dengan baik. Saat ia mengatakan kalau dia juga sangat mecintaiku, mendengar itu saya gelap mata, saya hanya mengkedepankan ego. Saya mengajaknya tetap berpacaran diam-diam. Singkat cerita kami berpacran dengannya diam-diam  sampai H-1 dia dan pria itu  menikah.  kami benar-benar berpisah saat H-1 mereka akan menikah. "

"Apakah bapak mencintainya sampai detik ini?"

"menurutmu?"

"Ku rasa masih, karna saat bapak bercerita tatapan mata bapak tidak bisa berbohong."

"Kamu benar Zhan" Yibo menghela nafas "Saya masih mencintainya sampai saat ini. Xiao Zhan apakah saya salah kalau saya  masih bermain denganya?"

"HAH...!!" ucap Xioa Zhan dengan reflek setelah mendengar pertanyaan bosnya.

"Saya tau saya salah tetapi saya tidak bisa berhenti mencintai dan memikirkanya."

"Pak maaf, kan bapak ganteng, cakep, kaya dan perkerjaan bapak juga bagus. Masa bapak mau jadi orang ke tiga. Apalagi bapak jadi orang ke tiga dari sahabat bapak sendiri."

Yibo hanya diam dan tersenyum tipis kepada Zhan

"Sudah malam sebaiknya kita pulang. Saya akan memesankan taksi untukmu pulang dan untuk pembicaraan kita barusan ku rasa cukup sampai disini." Yibo terdiam sebentar lalu melanjutkan perkataanya. "Xiao Zhan jangan mencoba memberitahu siapapun termasuk kepada Linqin dan keluargaku, paham!"

"Baik pak saya mengerti dan paham" Zhan mengangukan kepala. " Pak, terima kasih untuk taksinya!" 

 Yibo pulang naik mobil dan Zhan naik taksi yang dipesan Yibo.

Hallo Mr. Wang (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant