N.n

14.8K 1K 15
                                    

Suara denting pintu lift terdengar ketika lift itu sampai di lantai yang dituju. Pria berwajah sedikit ke arab-araban itu melangkah di koridor lantai yang begitu luas dan sangat sepi. Ia berjalan menuju salah satu pegawai yang ada di sana. Tak lupa dengan senyuman manis yang ia tampilkan untuk menarik perhatian pegawai perempuan tersebut.

"Halo Nona manis," sapanya.

Wanita tersebut menoleh dan mendapati pria yang memiliki status Alpha tersebut. Buru-buru, ia beranjak dari duduknya dan membungkuk sopan kepada pria tersebut. "Selamat datang Tuan Seungcheol."

Seungcheol menghela napasnya, ia gagal menggoda wanita Beta tersebut. "Baiklah baiklah, aku ingin bertemu Hyung-ku. Apa dia di ruangan?"

"Sajang-nim, masih ada rapat di ruang rapat lantai 5. Apakah Tuan ingin menunggu?"

Seungcheol mengeluarkan ponselnya sejenak, mengecek waktu dari ponselnya. "Baiklah, apa masih lama rapatnya?"

"Sepertinya tidak Tuan. Mungkin 10 menit," jawab wanita Beta tersebut.

Seungcheol mengangguk mengerti, "Baiklah, aku akan menunggu saja. Bisakah kamu membuatkan minuman untukku?"

"Tentu Tuan, mari saya antar ke ruang tunggu," ucap wanita tersebut.

"Ey... katamu, rapat hyung tidak akan lama. Tidak masalah aku menunggu di ruangannya," ucap Seungcheol yang membuat wanita itu sedikit ragu.

Butuh waktu lama wanita itu berpikir akhirnya mengijinkan Seungcheol untuk masuk diruang kerja milik bosnya. "Baiklah Tuan Seungcheol. Saya harap Anda tidak macam-macam di ruangan Sajang-nim."

"Ayolah buat apa aku macam-macam dengan urusan perusahaan hyung-ku. Aku sudah muak dengan urusan perusahaan yang harus mengadakan rapat dengan para tetua dan direktur. Sungguh membosankan," Seungcheol memilih melangkah menuju ruang kerja milik CEO perusahaan tersebut. Meninggalkan wanita tersebut dalam keraguan. Namun, pada akhirnya ia lebih memilih acuh dan pergi ke dapur untuk membuatkan minuman Seungcheol.

Seungcheol masuk ke dalam ruang kerja milik Choi Jung Woo, kakak tertuanya yang saat ini masih menjabat sebagai pewaris sah keluarga Choi. Untuk itulah, mengapa Jung Woo begitu disegani oleh orang-orang termasuk tetua keluarga Choi. "Padahal enggak ada wiba-wibanya sama sekali orang itu."

Kedua mata Seungcheol menatap sekeliling ruangan milik Jung Woo yang memiliki kesan klasik dan elegan. Begitu sempurna untuk old money dan memiliki segudang uang yang tiada habisnya. Seungcheol menatap rak-rak buku yang ada di sana. Rata-rata mengenai bisnis dan sama sekali tidak disukai oleh Seungcheol, namun ia masih memperhatikannya.

"Tuan, minuman Anda sudah saya siapkan," ucap wanita tersebut seraya memperhatikan Seungcheol yang memandangi buku-buku di rak.

"Hm... ya, terima kasih. Aku masih penasaran, apakah Hyung-ku masih mengoleksi majalah porno seperti sebelum menikah," ucapnya dengan asal dan membuat Wanita tersebut mengerlingkan kedua matanya seraya meninggalkan Seungcheol.

Kepergian wanita tersebut di tandai dengan suara pintu yang tertutup. Seungcheol sempat menoleh sejenak dan mengeluarkan ponselnya dengan santai. Ia bergegas menghubungi seseorang yang berada jauh darinya dan tidak perlu waktu lama, Seungcheol mendengar suara balasan dari seorang tersebut. "Sepertinya memang benar tebakanmu. Kita bisa memulai operasionalnya lusa depan. Aku sudah mengubah jadwalnya."

Setelahnya, Seungcheol mengakhiri panggilannya dan bergegas duduk di sofa yang besar serta nyaman. Tepat ia sedang minum, Jung Woo datang dengan raut wajahnya yang tidak mengenakan. Seungcheol sudah menduga jika kakaknya memang sedang tidak baik-baik saja.

Being A Princess Jung || Jung Fam ft BeomgyuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora