Chapter 14

282 30 0
                                    

Happy Reading ❤


Suasana tegang menyelimuti Isagi yang berjalan mondar-mandir di depan ruang bersalin, Ness dan Kurona yang duduk di kursi depan ruang bersalin sampai pusing karenanya. Hanya mereka bertiga yang ada disana, Kaiser di dalam ruangan bersama (Name) yang hendak melahirkan. Sedangkan sisa pemain Bastard Munchen yang lain sedang menyiapkan kebutuhan bayi di rumah Kaiser dibawah pengawasan sang master Noel Noa. Hal yang sudah mereka anggap wajar karena (Name) sudah mereka anggap sebagai keluarga karena wanita itu sering berkunjung ke klub dan membantu banyak hal seperti menyiapkan strategi untuk pertandingan atau memberikan dukungan moral untuk para pemain yang kebanyakan memang masih jom- maksudnya single.

"Isagi bisakah kau duduk tenang? Kau membuat kami pusing" kata Ness tanpa basa-basi.

"Bagaimana aku bisa tenang sedangkan (Name) sedang berjuang bertaruh nyawa di dalam sana??" ucap Isagi yang sedikit marah karena teguran Ness, apalagi mereka berdua memang bermusuhan sejak masih di camp Blue lock, meski akhir-akhir ini hubungan mereka membaik karena kedatangan (Name).

"Kau seperti suaminya saja" ucap Ness dengan niat menyindir.

"Aku memang berharap begitu" gumam Isagi yang masih bisa di dengar Ness maupun Kurona yang sejak tadi anteng sendiri.

"Kasihan, ditolak ya~" ejek Ness. Isagi yang tersulut hampir saja benar-benar memukul Ness dan membuat keributan disana jikalau tidak ada Kurona yang bergerak cepat menahan Isagi.

"Isagi tenang. Sesama bujangan tidak perlu bertengkar" ucap Kurona yang membuat baik Isagi maupun Ness langsung melotot emosi padanya.

'OEEEEE'

Suara bayi bergema dari dalam ruangan hingga terdengar ke sepnajang lorong tempat Isagi, Kurona dan Ness berada yang langsung membuat mereka bertiga bernafas lega. Ya, baik Ness maupun Kurona sebenarnya juga merasakan ketegangan dan kekhawatiran yang sama dengan Isagi dan mereka berusaha menutupi ketegangan mereka dengan sengaja mengajak Isagi bertengkar.

Tak lama, para dokter dan perawat keluar dari ruangan sambil mendorong ranjang pasien yang terdapat (Name) yang masih berbaring lemas dan tertidur diatasnya ke arah ruang rawat VIP diikuti oleh Kaiser yang sedang menggendong bayi yang terbungkus kain khusus untuk bayi. Isagi, Ness dan Kurona langsung ikut dan mengekori Kaiser sambil bertanya dan melihat sang bayi.

"Laki-laki atau perempuan?" tanya Isagi.

"Laki-laki" jawab Kaiser singkat, raut wajahnya entah kenapa terlihat tidak puas akan sesuatu.

"Kenapa denganmu? Raut wajahmu membuat wajah jelekmu menjadi semakin jelek" tentu saja Isagi yang berbicara seolah mengajak baku hantam jika lawan bicaranya adalah Kaiser, mereka berdua memang musuh bebuyutan. Tidak perlu heran.

"Aku ingin memukulmu tapi lupakan saja soal itu, lebih baik kau lihat sendiri bayinya (Name)" ucap Kaiser yang sedang menahan emosi sambil menunjukan wajah sang bayi. Begitu melihat bayi yang baru saja dilahirkan oleh wanita yang ia cintai, Isagi manggut-manggut dengan tatapan seolah mengerti kenapa Kaiser merasa tak puas.

"Anak ini benar-benar duplikat anak konglomerat ungu itu" ucap Isagi.

"Kenapa tidak ada sisi yang mirip (Name) sih. Padahal aku sudah membayangkan (Name) versi mini berada di gendonganku" ucap Kaiser kecewa. Ness yang berada di belakangnya menepuk-nepuk pundaknya seolah memberi semangat.

"Yah itu tidak masalah kan. Anak ini tetap anaknya (Name)" ucap Isagi.

"Benar, meski aku tidak suka pria ungu itu, anak ini tetap anaknya (Name). Keponakanku yang tetap kusayang" ucap Kaiser sambil mencium pipi gembul bayi dalam gendongannya.

to be continued~

Maaf ya baru sempet update, kemarin aku ulang tahun jadi ada acara sedikit sama temen-temen ❤ Di bertambahnya usia tahun ini, aku berharap skill menulisku semakin berkembang karena aku benar-benar suka menulis. Dan aku berharap banyak yang menyukai caraku menulis dan membuat para pembaca puas.

Sorry, i love youWhere stories live. Discover now