Chapter 6

250 32 0
                                    

Yow~ Aku kembali~~~

Kelopak mata (Name) perlahan terbuka, dia merasakan perih dan bengkak di bawah kelopak matanya. Sepertinya efek menangis semalam. Netranya memandang ke arah jendela yang menampilkan langit yang masih gelap. Kemudian dia berbalik dan menatap kasur di sebelahnya yang kosong. Tangannya meraba sisi kasur tersebut. Dingin, pertanda bahwa memang tidak ditempati dalam waktu berjam-jam, atau mungkin tidak ditempati sama sekali sejak kejadian semalam. (Name) memutuskan untuk bangkit dan melihat ke luar kamar, berharap menemukan eksistensi suaminya disana. Namun nihil, tak ada tanda keberadaan sang suami di manapun, di dalam apartemen tersebut.

'Reo benar-benar marah padaku ya?  Sebenarnya apa salahku?' batinnya.

Dia menghela nafas berat kemudian mulai melalukan kegiatannya seperti hari-hari sebelumnya, membersihkan apartemen.

Setelah hari menjelang tengah hari, (Name) memutuskan untuk pergi dan bekerja di sebuah kafe. Kafe yang berbeda dari kemarin, namun masih dalam lingkungan yang dekat dengan area Manshine City FC. Dia memilih duduk di pojok ruangan, di sebelah jendela. Dia menyesap latte yang ia pesan sembari jari-jari tangannya menari di atas keyboard laptopnya. Dia begitu berkonsentrasi pada pekerjaannya tanpa menyadari meja di sebelahnya mulai terisi beberapa orang laki-laki.

(Name) mulai merasa terganggu karena suara ribut yang disebabkan orang-orang di sebelahnya, dia menoleh dan memperhatikan mereka satu-persatu dan terpaku ketika dia mendapati sang suami, Reo, adalah salah satu diantara mereka. Dan dia melihat suaminya tertawa lebar. Rasanya menyakitkan untuknya, ketika dia harus melihat suaminya tertawa, namun bukan karenanya. Bahkan selama mereka bersama, dia tak pernah melihat Reo tersenyum padanya.

Reo menoleh ketika dia merasakan tatapan yang di tujukan untuknya. Pandangan keduanya bertemu, mereka berdua sama-sama terdiam untuk beberapa saat sampai ekspresi Reo mengeras.

"Apa yang kau lihat?!" katanya dengan ketus.

(Name) menunduk dan mengalihkan pandangan seketika setelah mendengar perkataan ketus Reo.

"Hei bung, jangan terlalu kasar pada wanita. Apalagi wanita secantik dia. " tegur seseorang yang memiliki iris berbeda di salah satu netranya dan di setujui oleh beberapa pria.

"Hai cantik boleh kenalan tidak?" ucap pria tadi, (Name) menanggapi dengan senyum canggung.

"Dasar buaya, bilang saja kau ingin menggodanya!" ucap Reo sinis.

"Itu kau tau" ucap pria tadi yang justru merasa bangga dan di soraki oleh teman-temannya yang lain.

Seseorang yang tadinya tertidur di sebelah Reo terbangun karena teman-temannya yg ribut. Netranya menelisik keadaan di sekitarnya dan melihat figur seseorang di meja sebelah yang ia kenali.

"Loh (Name)?"

(Name) yang merasa terpanggil menoleh dan mendapati pria yang ia temui kemarin.

"Eh, Nagi?"

"Kalian saling kenal?" Reo mengangkat sebelah alisnya melihat Nagi dan (Name) bergantian.

"Kami tidak sengaja bertemu kemarin saat dia tersesat dan tidak sengaja masuk ke area dekat asrama" ucap Nagi menjelaskan.

Reo menatap (Name) dengan raut wajah tak terbaca, seolah ingin mengatakan sesuatu namun tak jadi karena beberapa orang kembali masuk dan bergabung dengan rombongan Reo.

"Loh (Name)!?!?" ucap salah seorang dari rombongan yang baru saja masuk dengan nada terkejut.

(Name) melihat pria bersurai blueberry dihadapannya dna berusaha mengingat-ingat.

"Isagi.... Yoichi?" tanyanya meminta konfirmasi.

Pria bernama Isagi tersebut memgangguk membenarkan.

"Sudah lama tak bertemu. Kok kamu bisa di Inggris?" tanyanya bersemangat sambil duduk di hadapan wanita tersebut tanpa memperdulikan tatapan penasaran dari teman-temannya.

"Benar, sudah lama sekali..... Terakhir kali kita bertemu waktu kelulusan SMP kan?" ucap (Name) sambil tersenyum sembari dengan sengaja mengalihkan pembicaraan tentang alasan dia di Inggris.

"Isagi kenal (Name)?" tanya Nagi.

Isagi mengangguk dengan semangat.
"Kami teman sekelas selama 3 tahun penuh sewaktu di SMP, bahkan kami duduk bersebelahan terus" jelas Isagi.

"Ngomong-ngomong kalian beramai-ramai begini ada acara kah?" tanya (Name) penasaran.

Isagi, Nagi dan beberapa orang mengangguk membenarkan.

"Kami mengadakan reuni sesama alumni tim Bluelock dan tim nasional Jepang sebelum beberapa bulan lagi kami akan mengikuti dan bertemu sebagai lawan di liga Eropa" jelas Isagi.

(Name) mengangguk mengerti. Dirinya juga mengingat betul project Blue lock beberapa tahun silam yang membuatnya dan Isagi putus kontak.

Setelahnya, (Name) memutuskan untuk pamit pada mereka dan pulang, tak ingin terlibat lebih jauh. Tanpa ia sadari sepasang netra menatapnya lekat hingga ia benar-benar menghilang dari pandangan orang tersebut.

to be continued~~

Hello gaes, apa kabar kalian hari ini?

Sorry, i love youKde žijí příběhy. Začni objevovat