Chapter 12

276 31 0
                                    

Hello~~~~~~
Sebelum mulai chapter baru, aku mau kasih penjelasan dulu timeline cerita ini biar ga bingung ya~
Reo sama mbak name itu menikah di musim semi, akhir bulan April. Ketemu nagi akhir bulan Mei, ketemu tim blue lock di cafe sekitar bulan Juni-Juli, Reo mabuk itu pertengahan-akhir bulan Juli. Mbak name sama Reo berantem akhir agustus.
Umur Reo sama mbak Name sekitar 24-25 tahun ya. Dan timeline chapter ini di bulan Desember.
Happy Reading ❤

Uap mengepul keluar bersamaan dengan zat karbondioksida yang keluar dari mulut seorang wanita yang sedang berdiri di balkon sebuah rumah mewah di tengah kota Munich (Munchen) yang merupakan ibu kota negara bagian Bayern, Jerman. Hingga sepasang tangan yang mengalungkan syal rajut di lehernya, membuatnya sedikit terkejut. Ia mendongak dan menemukan sosok sang kakak berdiri di belakangnya, yang kemudian pria itu memeluknya dari belakang.

"Apa yang kau lakukan di balkon di saat salju turun. Kau bisa kedinginan nanti" tegur Kaiser.

(Name) tersenyum, "Aku ingin melihat salju, dan pemandangan kota Munich sangat indah saat malam begini"

Kaiser mengelus kepala adiknya, "Jangan terlalu lama, atau kau bisa terkena hipotermia. Kau kan lemah dengan cuaca dingin"

"Iya, sebentar lagi, 5 menit lagi oke?"

Dan benar saja, di 5 menit berikutnya Kaiser menggeret paksa adiknya untuk segera masuk ke dalam yang sudah ada Isagi menunggu mereka dengan beberapa gelas coklat hangat kesukaan (Name). Sejak kandungan (Name) mulai membesar, Isagi memang sering menginap untuk membantu menjaga (Name) dan bayinya karena Kaiser sama sekali tidak bisa diandalkan dengan hal itu. Meski (Name) harus sering mengelus dada, menahan amarah karena mendengar perdebatan atau melihat Isagi dan Kaiser saling baku hantam.

"(Name) kok tidak pernah mengalami muntah-muntah karena morning sickness atau meminta sesuatu karena ngidam sih? Padahal usia kandunganmu sudah memasuki usia ngidam kan?" tanya Kaiser yang hampir membuat (Name) tersedak.

(Name) terdiam dan berpikir, "Iya ya. Kok aku tidak pernah muntah-muntah"

"Kau baru sadar???" tanya Kaiser merasa heran pada adiknya yang malah dibalas dengan "Hehe" oleh sang adik.

"Apa yang dikatakan dokter kemarin?" tanya Kaiser.

"Dokter bilang kandunganku sangat sehat kok, bayiku juga" jawab (Name) sambil mengelus perutnya yang ukurannya mulai bertambah.

"Jangan khawatir, itu normal kok untuk ibu hamil tidak merasakan ngidam atau morning sickness" ucap Isagi menimpali.

"Benarkah? Bagaimana kau bisa seyakin itu?" tanya Kaiser penasaran.

Isagi tersenyum, namun raut wajahnya terlihat suram dan lelah. "Karena bisa jadi pihak sang ayah yang mengalami ngidam dan morning sickness" ucapnya.

Kaiser dan (Name) saling tatap dan kemudian mengangkat bahu.

Sementara itu, di Inggris, Chigiri memijat pelipisnya berusaha menghilangkan rasa pusing yang menderanya. Sementara pelaku yang membuatnya merasa pusing sedang bersantai bermain dengan anaknya yang masih balita dan membuat apartemennya berantakan. Sementara sang istri hanya bisa tertawa canggung dari balik meja counter dapur dan menyiapkan puding untuk anaknya dan sang tamu yang menerobos masuk apartemen mereka malam-malam hanya karena tiba-tiba ingin makan puding.

"Reo.... Kau kenapa akhir-akhir ini bersikap aneh? Kudengar selama seminggu kemarin kau berada di Jerman dan menginap di asrama Bastard Munchen hanya karena ingin mencubit Isagi? Lalu sebelum itu kau memaksa Nagi untuk memakai kostum kelinci..... Dan sekarang kau tiba-tiba datang kerumahku malam-malam membuat anakku terbangun karena ingin memakan puding? Kau kan tidak suka puding?" tanya Chigiri.

Reo mengangkat bahunya, "Aku tidak tahu, aku hanya tiba-tiba ingin. Akhir-akhir ini aku juga sering muntah-muntah saat pagi hari. Tapi dokter malah menanyakan keberadaan istriku"

Mendengar jawaban dari Reo, Chigiri saling pandang dengan istrinya. "Kurasa kau sedang ngidam Reo" jawab istri dari Chigiri.

"Ngidam? Tapi aku kan laki-laki?" tanya Reo.

Chigiri dan istrinya tersenyum, "Ngidam itu bisa dialami oleh pihak ibu maupun pihak ayah dari sang bayi kok. Itu wajar, kalau kau ingat, Hyoma juga dulu mengalami ngidam saat aku hamil" ucap wanita itu.

"Dan..... Biasanya itu terjadi saat pihak ayah dari sang bayi sangat mencintai istrinya" tambah Chigiri yang membuat Reo terdiam. Ia merasakan perasaan bergejolak dalam relung hatinya. Perasaannya campur aduk saat ini. Tapi yang paling menguasai hatinya saat ini adalah perasaan cemas karena ia gagal menemukan keberadaan istrinya baik di Jepang maupun di Inggris. Namun, ia belum menyerah, ia sudah bertekad untuk menemukan istri dan anaknya bahkan meski harus menghabiskan seluruh kekayaan Mikage. Anaknya, hatinya dipenuhi perasaan menyesal karena pernah meragukan dan meminta istrinya untuk menggugurkan anak mereka. Kini ia yakin bahwa anak yang dikandung oleh (Name) merupakan anaknya, karena ia tidak mungkin mengalami ngidam jika anak itu bukan anaknya. Anak kandungnya.

To be continued~~~~







Sorry, i love youWhere stories live. Discover now