34

52 15 0
                                    

Memilih mengesampingkan luka dan trauma yang diderita demi mencari seorang istri yang hilang, Juan baru menyadari bahwa bertemu dengan Wendy akan sebegitu ngaruh terhadap dirinya,

Ingatan-ingatan tentang kejadian dulu terputar kembali dikepalanya, ingin sekali ia me-reset otak dikepalanya agar hanya mengingat hal-hal yang baik saja.

Masuk ke dalam apartment dalam keadaan murung, seharusnya Juan sudah bisa merubah mimik wajahnya jika masuk kedalam unit ini karena ia akan bertemu dengan ibu hamil kecintaannya itu,

Juan masuk kedalam kamar, ia menemukan Zyo sedang tertidur, lagi-lagi perempuan ini tidur pada saat Juan pulang kerja.

Menyempatkan diri untuk melihat wajah istrinya itu, ia menghalau rambut yang menghalangi wajah sang istri.

"Mulai sekarang, gak ada yang ganggu aku sama kamu. Sampai kapanpun" bisik lelaki ini, ia mengecup kepala Zyo lalu menuju kamar mandi.

2 bulan berlalu,

Kandungan Zyo sudah 8 bulan, sudah sulit bagi Zyo untuk berpergian seorang diri karena seperti menggendong semangka di perutnya.

Kali ini kedua pasangan suami istri ini sibuk bersiap-siap karena ingin mengunjungi keempat orangtua yang mereka punya,

Zyo tau kabar keempat orangtua itu baik-baik saja karena ia memiliki satu Intel yang terpercaya hahahaha,

Sangat gugup, ia takut jika pertama yang akan dilontarkan adalah ucapan dengan nada amarah yang terdengar.

Juan membantu membopong Zyo menuju lantai bawah, menuju parkiran basement apartment.

Oh iya! Zyo belum pindah dari apartment, ia masih disana. Niatnya setelah ini ia akan pindah dan semua diurus oleh Juan seorang diri ketika Zyo tinggal dirumah ibunya.

"Aku takut" ucap Zyo kepada Juan yang sibuk memasangkan seatbelt kepada perempuan ini.

"Kalo kita diminta pisah, kita langsung kabur bareng. Kamu gak perlu takut" sahut Juan sambil menggenggam tangan Zyo.

Melajukan mobil dengan penuh was-was dalam hati, merapalkan segala doa agar hal-hal buruk tidak menghampiri keduanya.

Zyo tersenyum senang melewati jalan-jalan yang selalu ia lewati dulu ketika pergi dari rumahnya atau pulang kerumah, sudah lama sekali!

Melihat beberapa tempat yang ternyata dirubah dan Zyo tidak tau itu semua.

"Jalanan banyak yang berubah, aku gak tau" celetuk Zyo,

"Aku juga gak perhatiin"

Memasuki pekarangan rumah yang tidak pernah disinggahi selama 8 bulan lamanya, Zyo diam sebentar melirik sekeliling rumahnya itu. Rumah yang menjadi saksi dirinya sampai sebesar kemarin sebelum menikah dengan Juan,

Lelaki itu menggenggam jemari Zyo dan mengajak perempuan ini keluar dari mobil. Jantung perempuan ini berdegup kencang disetiap langkah menuju pintu coklat kayu itu,

Juan mengetuk pintu tersebut dan dalam 1 menit, Mama Arum keluar dengan terkejut karena melihat Zyo dihadapannya berdiri dengan Juan,

"Zyo?!" Ucap mama Arum dengan nada terkejut, lalu ia memeluk Zyo dengan sangat agresif.

Juan memperhatikan momen ini sambil tersenyum, melihat sang istri dan ibu mertua menangis karena terpisah 8 bulan lamanya.

ALCOHOL FREE [SUDAH SELESAI]Where stories live. Discover now