17

68 19 0
                                    

Keadaan kamar Zyo dan Juan pada pukul 10 Siang sangat amat rapih diatas kasur tetapi berantakan dilantai,

Bukan mereka selesai melakukan hubungan suami istri, bukan. Tetapi balok-balok Uno yang semalam dimainkan bercecer kemana-mana karena keduanya tertidur dilantai dan menendang balok-balok Uno yang ada,

Panggilan dari luar kamar berkali-kali sudah dikumandangkan, bergantian antara ayah dan juga ibu Juan bahkan sampai bi Aya tetapi sepertinya fikiran mereka adalah kedua pasangan baru itu lelah karena menyelesaikan kegiatan semalam,

Padahal keduanya bermain Uno sampai pukul 3 pagi dan berawal dari Zyo yang ketiduran lalu disusul oleh Juan,

Sudah terik matahari masuk ke celah-celah kamar Juan, hal itu membuat Zyo tiba-tiba mengerang dan terkejut karena kepalanya berada didada Juan,

"Astaga" Zyo langsung bangkit dari tidurnya,

Berlari menuju kamar mandi dan melamun sebentar sambil memegang seputaran area tubuhnya, ia hanya ingat semalam bermain Uno tanpa melakukan apapun.

"Gak ngapa-ngapain kan semalem ya?" Gumam Zyo pelan,

Selang Zyo sedang berfikir didalam toilet, pintu toilet pun dipukul berkali-kali dari luar,

"Siapa?" Teriak Zyo dari dalam dengan bodohnya,

"Gue lah, bodoh!" Ucap Juan dari balik pintu

"Kenapa?"

"Buru keluar, masih lama gak? Gue kebelet" ucap Juan yang sudah melilit-lilitkan kakinya,

"Dikamar mandi luar gak bisa? Gue mau mandi" ucap Zyo dari dalam yang hanya berdiri dengan pakaian lengkap.

"Gak bisa udah diujungg!! Aduh buruannn" teriak Juan,

Tak lama Zyo keluar dengan wajah heran, Juan menarik Zyo untuk keluar dengan cepat lalu lelaki itu masuk kedalam toilet dan menguncinya,

"Lu kalo mau mandi dibawah dulu aja, takut lama" ucap Juan,

"Iya"

Melangkah keluar dari kamar untuk menuju dapur karena ia sedikit lapar kali ini,

Dimeja makan tersedia tudung saji yang mana didalamnya ada berbagai macam masakan, ia jadi tidak enak hati karena baru bangun pukul 10 siang yang mana rumah ini sudah sepi sekali.

Zyo mulai meraih nasi dan beberapa lauk yang tersedia, makan sendirian didapur. Ia berniat nanti ingin membawakan sepiring nasi serta lauk pauk untuk Juan,

"Eh Zyo, sudah bangun? Suamimu mana?" Tanya ibu Juan yang baru saja keluar dari kamarnya,

"Tadi lagi di toilet ma, paling nanti aku bawain makanan aja keatas"

"Oh yasudah, mama hari ini mau keluar kota sama papa. Nemenin dinas, baik-baik sama Juan ya nak" ucap ibu Juan yang sudah berdiri disebelah Zyo,

"Pulang kapan ma? Kok dadakan?"

"Gak dadakan, mama sudah bilang sama Juan dari sebelum nikah. Memang Juan gak bilang sama kamu?" Zyo menggelengkan kepalanya.

"Anak itu benar-benar deh—" jeda, "mama sama papa pergi sebulan kira-kira, pulang bulan depan"

"Berangkatnya kapan? Biar aku sama Juan anter"

"Mmmm.... Ngeganggu gak??" Goda mama Juan dengan senyumnya dan Zyo terkekeh,

"Gak dong"

"Oke deh, besok mama sama papa berangkat pagi sekitar jam 8an. Kalo gak bisa anter gapapa, mama ngerti"

"Ihhh mamaaa, bisa dong besok aku bangun jam 6 biar gak telat" Mama Juan terkekeh lalu ia mengelus puncak kepala Zyo,

"Yaudah makan yang banyak ya sayang, mama mau kekamar"

ALCOHOL FREE [SUDAH SELESAI]Where stories live. Discover now