3

78 27 0
                                    

"Aku mau putus" Ucap perempuan berambut panjang lurus

Juan sedikit terkejut karena Wendy, kekasih yang sudah ia dambakan sejak setahun lamanya memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan dirinya.

"Loh, kenapa Wen? Emang aku salah apa?"

"Gak ada yang salah Ju, aku gak bisa kayak gini terus" ucap Wendy dengan wajah frustasi, Juan heran mendengar ucapan Wendy.

"Maksudnya?"

"Aku udah tunangan 3 hari lalu, aku minta maaf banget gak ngomong dan milih bohongin kamu"

Juan dengan lembut meraih tangan kiri Wendy dan melihat cincin yang melingkar di jari manis Wendy, ia tersenyum.

"Ini?" Tanya Juan dan Wendy menganggukkan kepalanya.

"Aku minta maaf udah bohongin kamu, aku harap kamu ngerti—"

"Aku udah ngerti sekarang" potong Juan langsung.

Wendy langsung tersentak, perempuan itu juga mengeluarkan air matanya karena merasa tersakiti akan ini semua dan melihat bagaimana respon dari seorang Juan terhadapnya.

Juan meraih burger yang ada dihadapannya lalu ia memakan tanpa peduli dengan Wendy yang ada dihadapannya sedang menangis.

Juan menepikan mobilnya kala ia melihat sebuah mobil yang tidak asing berada didepan kedai bunga yang lumayan jauh dari rumah Juan,

Perlahan lelaki ini masuk kedalam kedai tersebut dan mendapati Zyo disana sedang membungkuk melihat-lihat bunga Anggrek.

"Zyo.." Ucap Juan pelan lalu perempuan itu menoleh,

"Juan, lo ngapain?"

Juan langsung menarik Zyo pelan untuk keluar dari kedai tersebut. "Gue yang tanya, lu ngapain disini? Ini jauh banget dari rumah lo Zyo, ampunnn"

"Gue,,, gue cari bunga buat mama"

Juan mengacak rambutnya frustasi, "Lo sendiri yang bilang katanya ini akal-akalan nyokap lo, tapi kenapa lo beli sendiri?!"

Baru Zyo ingin membuka suara, seseorang memanggil dengan memeluk 30 tumpuk bunga matahari ditangannya.

"Oh, taro aja pak dimobil saya, dibelakangnya" Zyo membantu membuka pintu belakang untuk diletakkan bunga matahari milik Arum.

"Total udah pas 30 ya neng"

"Terimakasih ya pak" ucap Zyo dengan senyumnya.

"Lo tunggu sini, bentar" titah Juan.

Lelaki itu berlari menuju mobilnya berbiara dengan Tito lalu ia pergi menghampiri Zyo lagi,

"Mana kunci mobil lu" ucap Juan dengan tangan menadah, Zyo memberikan kunci tersebut.

"Masuk mobil"

Didalam mobil milik Zyo, hanya keheningan yang ada. Juan tidak berbicara tetapi terlihat dari raut wajah lelaki itu sedikit kesal, sementara Zyo sedang sibuk membuka ponselnya dan perempuan itu menoleh menatap ke arah Juan kala ia mendapati berkali-kali panggilan tidak terjawab dari lelaki ini.

Zyo berdekhem berusaha mencairkan suasana, kali ini ia salah.

"Gue minta maaf ya Ju, gak bilang-bilang" ucap Zyo, Juan hanya diam.

"Niat gue gak mau ganggu lu malem ini karna kan lu udah bilang ada acara, jadi gue inisiatif pergi sendiri"

"Gue gak mau bahas lagi" balas Juan ketus.

Mendengar ucapan dan nada suara Juan yang ketus, Zyo langsung membenarkan posisi duduknya, ia menatap lurus kedepan.

"Hmm... Gue boleh beli makan dulu gak bentar? Bungkus deh buat dirumah, gue laper banget"

ALCOHOL FREE [SUDAH SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang