30

54 14 1
                                    

"Zyo apa kabar ya? Udah 5 bulan lebih gue gak pernah tau kabar dia" ucap Anna sambil mengupas jeruk,

Kini Anna, Momo, Uyu serta Lily berada di kediaman Momo. Momo adalah salah satu teman terdekat Zyo setelah Uyu, jika Uyu sedikit tidak bisa diandalkan maka Momo sebaliknya.

Keempat perempuan ini sedang berada di area tepi kolam renang rumah Momo, memakan buah, camilan ringan serta bermain ponsel.

"Semenjak dia cuti, gue jadi ngerasa kayak Renjana aneh" celetuk Lily

"Iya banget, gue juga ngerasa kayak gitu sih Ly" Sahut Anna

"Iya kan? Dia kayak pengen jadi center banget, ya walaupun ada lah sesi jadi center di tiap lagu tapi dia pengen yang semua lagu sekarang dia centernya" Ucap Lily sambil mengunyah jeruk yang sudah dikupas Anna.

"Emang iya ya?" Kali ini Uyu ikut nimbrung

"Perasaan kalian aja kali" Sahut Momo

Mendengar ucapan Momo membuat Lily serta Anna bertatapan seraya memberikan kode bahwa tidak perlu dibahas lagi,

Semua teman-teman sudah tau bahwa Momo memang terlalu dewasa, ia ingin semua yang ada disekitarnya tidak bermusuhan, berjauhan atau bahkan sampai seperti Zyo.

Diamnya Momo sejak tadi juga ia sebenarnya merasa risih didalam dirinya, ia membenarkan apapun yang diucapkan Lily serta Anna. Tetapi ia tidak mau menambahkan.

"Mungkin Renjana mau lebih naik lagi kali, kita coba mikir baiknya aja ya?"

"Biar gak ada ribut-ribut, kasian ka Andi"

"Zyo?" Ucap semua orang yang berada di studio, terkejut melihat Zyo tiba-tiba hadir setelah hampir 3 hari menghilang tanpa kabar.

"Kemana aja?" Tanya Uyu mendekat ke arah Zyo, perempuan itu hanya tersenyum.

"Gue mau ke ruangan ka Andi, ada kan ya?" Tanya Zyo

"Ada, gue temenin yuk" ucap Momo dan Zyo menganggukkan kepalanya.

"Gue ke kak Andi bentar" ucap Zyo kepada semua teman-temannya.

Sepanjang menuju ruangan ka Andi, Zyo bercengkrama dengan Momo. Berbicara hal-hal yang baik, lucu tidak untuk membahas hal-hal yang membuat Zyo bersedih atau tertekan.

"Ka Andi mikirin masalah pemotretan kan?" Tanya seorang perempuan dari dalam ruangan Andi, Zyo serta Momo berhenti tepat didepan pintu ruangan Andi

"Gimana kalo pemotretan itu biar saya aja yang gantiin?" Kali ini Zyo yakin itu suara Renjana, Momo yang merasa tidak enak hati langsung menggenggam lengan Zyo.

"Karna kan Zyo juga gak tanggung jawab ka, dari pada kak Andi bayar denda" dan juga ternyata ada Nina didalam,

"Iya buktinya dia malah ngilang sekarang, ditelpon gak diangkat" lanjut Renjana.

Zyo menerobos masuk kedalam tetapi tidak dengan Momo, perempuan itu berdiri didepan pintu mendengar semua ucapan Zyo sampai Renjana dan Nina diminta keluar ruangan, Momo berlari mengumpat dalam toilet.

"Gue harus dapetin job ini pokoknya" sahut Renjana masuk kedalam toilet

"Lagian dia ngapain sih pake acara ada?" Tanya Renjana lagi.

"Ntah tapi kayaknya lu bakalan gak dapet job ini, soalnya dia ada" sahut Nina sambil berkaca memainkan rambut.

Setelah kedua perempuan itu pergi, Momo keluar dari toilet dengan keadaan terkejut. Ia tidak tau bahwa pertemanan satu tim ini hampir hancur hanya karena pemotretan yang diambil Zyo.

Difikirnya semua ini akan terasa normal karena sejak dulu tidak ada desas desus yang membenci atau provokasi seperti tadi.

Sampai hari H pemotretan tiba, ternyata yang diberikan surat kontrak saat latihan adalah Renjana, perempuan itu tersenyum puas sambil menggenggam amplop putih dari ka Andi beberapa menit lalu.

Momo tersenyum terpaksa kepada Renjana serta Nina.

Menggenggam satu gelas susu cokelat dan dengan tangan satu menggeser-geser tab yang berisikan gambar wajah Renjana diatas pahanya.

Zyo sedang berada diruang tengah, terduduk di sofa pada sore hari. Menunggu Juan pulang tetapi tiba-tiba terbesit kejadian 6 bulan lalu dan sampai sekarang Zyo masih belum ingin bergabung dengan teman-temannya lagi.

Ia melihat foto-foto Renjana pemotretan, yang seharusnya adalah dia disana.

Bunyi pintu terbuka membuat Zyo menoleh dan meletakkan tab diatas meja dengan foto Renjana disana, Juan pulang dengan tangan menenteng 1 box donat kesukaan Zyo. Perempuan ini berlari memeluk Juan dengan senyumnya,

"Aku keringetan, jangan peluk" Juan berusaha menjauhkan Zyo dari dirinya, namun sepertinya makin erat Zyo memeluk.

"Gapapa, aku suka"

"Kamu lagi liat apa? Kok susunya gak diabisin?" Ucap Juan kala melihat setengah gelas susu dan juga tab yang menyala,

Juan melepas pelukan Zyo lalu ia meraih tab diatas meja, ia lihat foto temannya yang tidak Juan tau namanya.

"Ini temenmu kan?" Zyo mengangguk.

"Oh iya, kamu udah gak dance lagi?" Tanya Juan dan Zyo menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Sini duduk ayo cerita"

Juan menarik istrinya untuk duduk disamping dirinya, menampilkan wajah serius didepan sang istri guna siap mendengarkan semua ceritanya.

"Jadi gini"

Berbagai ekspresi sudah Juan keluarkan karena cerita Zyo, ia tidak tau bahwa sang istri sampai memilih cuti untuk ini semua.

"Kenapa kamu ngalah? Ini kan kesempatan kamu" ucap Juan,

"Aku mau tenang, jadi aku minta mundur tapi ka Andi malah kasih cuti"

Juan memeluk Zyo, ia ingin memberi semangat tiada henti kepada sang istri. "Kamu mau pemotretan?"

"Malem ini kita ke studio ya, aku turutin kemauan kamu" lanjut Juan.

ALCOHOL FREE [SUDAH SELESAI]Where stories live. Discover now