5/7a = b. b/14a -3b | Dominan Stright

4 5 2
                                    

Dua jam berlalu, aku dan Yudi telah sampai di Pulau Lapangan Pesisir Timur Laut. Kami turun bersamaan, kemudian masuk ke lapangan tersebut, lalu kami melihat pohon berukuran raksasa berhenti di tengah lapangan.

Tidak lama bos pohon bernama Arulangga bangkit dari tidurnya. Aku dan Yudi sedikit kaget, namun demi misi kami harus siap siaga.

"Yudi, kau punya skill dominan stright nggak?" tanya ku.

"Ada, tapi masih level satu," balas Yudi.

"Ya sudah kamu kerahkan skill dominan stright sampai 100 persen, soal monster pohon aku yang akan mengalihkan nya. Darahku kebal dan ini aku tinggalin lima MP sedang untuk kamu. Mohon bantuan nya yah!"

"Baiklah kalau begitu, aku akan mengerahkan semua skill dominan stright sampai 100 persen. Terimakasih yah Zay dan MP nya."

Aku mengangguk sambil tersenyum, kemudian aku datang menghampiri monster pohon tersebut. Aku berlari ke arah lobang yang telah tersedia, demi mengalihkan monster pohon itu. Selain itu Yudi masih mengerahkan skill dominan stright menjadi lima persen.

Kemudian monster pohon itu datang menghampiri ku hingga terjebak di dalam lobang, kini darahnya berkurang 15 persen. Aku sangat senang namun aku tidak akan lengah lagi, tidak lama monster pohon itu melompat dan berdiri di depan ku. Aku kaget lalu berlari ke Utara dengan mengenai lobang selanjutnya.

"Sialan!"

Saat aku berlari ke lobang selanjutnya, Yudi telah mengerahkan skill dominan stright menjadi 15 persen. Selepas itu monster pohon tersebut datang menghampiri ku — terjebak di dalam lobang seperti biasa, kini darahnya berkurang 15 persen hingga 70 persen lagi tersisa. Aku mulai kewalahan dan meminum sekaleng stamina.

Usai meminum kaleng stamina, monster pohon itu lompat kembali dan berdiri di hadapan ku. Aku pun berlari ke arah kanan yang terdapat lobang selanjutnya. Yudi telah mengerahkan skill dominan stright menjadi 45 persen. Setelah itu monster pohon tersebut datang menghampiri ku lalu terjebak di dalam lobang, kini darahnya berkurang 20 persen hingga 50 persen lagi. Kemudian monster pohon kamuflase menjadi lebih ganas dari sebelum nya, aku berhenti dengan napas tersengal-sengal.

Tidak lama monster pohon itu berubah menjadi kemerahan dan ia mempunya senjata berubah buah, ia menyemprotkan semua buah tersebut kepadaku. Kemudian aku memasang skill pertahanan selama 30 detik, meskipun skill itu sudah level maksimal. Di lain sisi Yudi telah mengerahkan skill dominan stright menjadi 78 persen.

Aku terus menahan dan berjalan mundur untuk menuju lobang selanjutnya, sekalian menarik perhatian dan menjebak monster tersebut, agar dominan stright mengenai monster itu tepat sasaran.

Selepas itu pohon raksasa yang kamuflase mendadak berhenti sebab buah nan ia semprotkan sudah habis, lalu skill pertahanan ku down dan aku berlari menuju lobang selanjut nya. Monster pohon tersebut berjalan menghampiri ku dan senjata buahnya masih tumbuh berukuran kecil.

Setelah melewati lobang terakhir, kini monster pohon terjebak di dalam lobang hingga berkurang 25 persen tinggal 25 persen lagi tersisa. Ia mulai semakin marah dan mengganas buahnya juga berubah menjadi kecoklatan. Sedangkan Yudi sudah berhasil mengerahkan dominan stright menjadi 100 persen. Saat monster itu melompat, Yudi menyuruhku untuk menunduk.

"Zay, menunduk lah skill ku sudah jadi!" teriak Yudi.

Aku pun menunduk, lalu skill dominan stright milik Yudi berhasil mengalahkan monster pohon tersebut, dari 25 persen menjadi nol persen. Ia pun meledak hingga rating-rating pohon berhamburan.

"Fyuh, akhirnya selesai juga," ucap ku sebab lega. Kemudian aku mengambil rating bos pohon itu dan menerima exp 10.000. Kini aku up level 41 dan 1520 exp menuju up level 42. MP ku menjadi 5920 dan HP 7380.

Selepas itu, Yudi datang menghampiri ku.

"Zay, apakah kamu baik-baik saja? Maaf karena terlalu lama mengeluarkan dominan stright nya, terimakasih yah sudah mengalihkan monster pohon tersebut," tanya Yudi.

"Iya, aku baik kok. Heh, kamu tidak perlu meminta maaf padaku justru aku berterima kasih kepada mu. Ia tidak apa-apa lagi pun kita sudah bekerja sama kok dengan menghadapi monster pohon itu. Ya sudah buruan kamu ambil rating pohon tersebut, lalu kita pulang kembali menuju Desa Azama untuk bertemu Aziz," balas ku.

Yudi pun diam saja dan mengangguk. Kini Yudi merasakan kalau aku sudah dekat padanya, padahal aku hanya ingin bekerja sama demi mengalahkan  monster pohon dan mengambil rating kayu hanya untuk level.

Saat kami berada di tepi pantai dan pulang menuju Desa Azama. Kini pohon raksasa tubuh kembali di tengah lapangan dengan menghadapi player selanjutnya. Sepuluh menit berlalu aku dan Yudi sudah sampai di Pesisir Timur Daya, lalu kamu melanjutkan perjalanan dengan melewati beberapa desa.

Sesampai di desa Azama, sebelum menemui Aziz, aku pergi ke Toko Eli untuk menjual beberapa inventori. Selama aku menghadapi bos pohon sering menerima item otomatis.

"Hallo Eli, maaf menganggu waktunya. Aku datang ke sini mau menjual beberapa item inventori, boleh kah?" sapa ku.

"Hallo anak muda, wah kau sudah semakin berisi saja. Iya boleh seperti biasa keluarkan saja item mu, biar ku hitung satu per satu," balas Eli.

Aku pun mengangguk, lalu mengeluarkan item pada inventori satu per satu, sedangkan Eli mengeluarkan kalkulator untuk menghitung item ku keluarkan.

"Ok semua total item mu ada 3000 emas. Btw, kamu nggak mau beli gitu?" tanya Eli.

"Oh iya-iya, lupa. Aku mau beli 150 MP sedang," pinta ku dengan menyeringai.

"Oh ok, jadi sisa emas 750 yah. Ya sudah Terimakasih sudah mampir." Eli menyodorkan 150 MP dan sisa emas kepada ku.

"Baiklah, terimakasih banyak yah Eli. Mungkin lain waktu aku datang ke sini jual item inventori dan membeli MP lagi. Aku izin pamit yah."

"Iya sama-sama. Oh tentu, tempat ini selalu terbuka untuk kamu, selamat menikmati petualangan mu."

Aku pun mengangguk sambil tersenyum, lalu datang menghampiri Aziz untuk menyerahkan rating pohon raksasa demi menerima 4000 exp dan pedang elite level 40.

Sebelum aku datang menghampiri Aziz, kini aku melihat Yudi yang sedang mengobrol demi memperoleh 4000 exp dan pedang elite assassin level 40.

"Yoo. Halo Aziz, maaf karena terlalu lama menunggu. Ini aku mau menyerahkan rating pohon raksasa, sebelumnya aku sudah bekerja sama dengan Yudi," sapa ku.

"Wah ... halo juga anak muda. Hebat, kalau bekerja sama begini bakalan selesai mengerjakan misi nya. Ngomong-ngomong kalian berdua rival yah?" balas Aziz, lalu bertanya pada kami berdua.

"Emm—" tanggap Yudi pun terpotong.

"Enggak kami rekan biasa saja, kebetulan kami bertemu di satu tempat yang sama dengan membuat kapal, lalu pergi ke tempat tersebut untuk melawan bos pohon bersama-sama," tanggap ku.

Kini Yudi diam saja dan tidak berani berbicara lagi, sedangkan Aziz hanya diam dengan mendengarkan tanggapan ku.

"Oh, ok. I see, baiklah kalau begitu, bolehkah aku ambil rating pohon tersebut lalu aku trade exp 4000 dan pedang elite 40," pinta Aziz.

"Oh iya, nah. Wah terimakasih banyak yah Ziz," balas ku dengan menukar rating pohon dan menerima trade 4000 exp serta pedang elite 40.

Selepas itu Yudi pergi meninggalkan ku. Level ku dari 41 telah up menjadi 43 dan tinggal 1470 exp menuju level 44. MP ku bertambah 5960 dan HP menjadi 7640.

Selanjutnya aku bergegas menghampiri Zoro sebab level ku sudah lebih dari level 40, aku akan menerima tugas berat dan kesempatan menaiki level bila bekerja sama dengan Zoro.

1:1000 Level Up for War Dewa (TAMAT)Where stories live. Discover now