1¹⁰⁰⁰ | Kesempatan Hidup Kembali

48 7 5
                                    

Pada Era 1734 Masehi, di mana aku seorang pria yang tinggi, tegap dan berisi telah sampai di puncak Dewa. Nan mana aku dan sahabatku kenal dari awal tinggal di pedesaan terpencil sudah mengenai target level seribu.

Sekarang aku dan sahabatku bersiap menghadapi Dewa Naga Nightbour yang telah hidup selama seribu Masehi. Kemudian aku mengambil pedang dan mengayunkan nya untuk mengalahkan Dewa Naga tersebut.

"Rei, kerahkan semua tenaga mu sekarang, nanti kalau aku sudah menarik perhatian nya, kau baru menyerang nya!" seru ku.

"Baiklah, aku akan mengerahkan semua tenaga ku. Berjuanglah Zay," balas Rei.

Aku berlari, melompat dan memotong jari-jari naga. Tidak lama serangan api naga menyemburkan pada diriku, lalu aku memakai tameng dengan menahan semburan api naga tersebut.

"Rei, buruan. Sekarang aku sudah mengalihkan nya," ucap ku sebab sudah sangat kepanasan. Armour yang ku kenakan perlahan akan hancur.

Selanjutnya Rei telah seratus persen mengerahkan tenaga nya, ia berlari menghadapi naga sembari memberikan sihir dominan nan cukup besar. Dewa Naga Nightbour mendadak berhenti setelah menerima efek dominan dari Rei, kini ia memercikkan darah. Kemudian naga berhenti dan kalah ditempat.

Aku sangat senang setelah lama menjelajahi pulau hingga sampai di lokasi puncak Dewa, kini telah berhasil mengalahkan naga legenda. Selama aku datang menghampiri Rei. Tiba-tiba Rei malah berkhianat dan mengeluarkan sisa sihir dominan kepada ku. Aku terhempas jauh hingga jatuh ke jurang.

"Rei, kau kenapa menyerang ku!" teriak ku.

"Selamat tinggal, Zay. Kali ini hanya aku yang berkuasa di Pulau Puncak Dewa. Terimakasih sudah membantu ku selama ini," balas Rei.

"Sialan! Kau benar-benar pengkhianat, kau sahabat yang ku kenal baik malah berkhianat. Ku tidak menyangka kalau kau masih punya sifat jahat kepada ku, Ya Tuhan tolong beri aku hidup sekali lagi!" Aku terjatuh jauh, lalu hanyut terbawa arus.

Seiring aku menutup mata sambil tersenyum, tiba-tiba aku melihat cahaya terang-benderang. Kemudian aku membuka mata secara perlahan.

"Aku ada di mana? Mengapa lingkungan ku dipenuhi awan-awan putih, apakah aku sudah mati dan di bawa ke surga?" heran ku.

"Hahaha ... selama datang Nak Zay. Sekarang kamu ada di depan gerbang kesucian," balas seorang pria dengan wajahnya tertutup cahaya berwarna putih.

"Hah, kau siapa? Gerbang kesucian, ini ada di mana? Perasaan aku tidak mendengar nama tempat tersebut."

"Santai, Nak Zay. Kau tidak usah panik, perkenalkan namaku Zirahi. Aku adalah seorang malaikat yang telah mengantar roh mu sampai di sini. Aku di sini diberi tugas sama Tuhan, apakah kau mau hidup kembali?"

"Hah, Malaikat Zirahi. Apa jadi aku sudah mati? Ya Zirahi, aku mau hidup kembali. Mohon berikan aku kesempatan untuk menghadapi Rei kembali, manusia seperti dia tidak ada terimakasih dan tega membunuh ku sampai di sini."

"Iya, kalau itu adalah keinginan mu, aku siap membantu. Tapi, kau tidak akan secepat itu kembali bertemu Rei, level mu sekarang turun menjadi level satu. Aku harap kau mau menerima kekurangan ini."

"Yah, aku mau menerima kesepakatan itu. Tapi, mohon beri aku hidup sekali lagi, agar bisa bersemangat kembali."

"Baiklah, kali ini kau hidup di perdesaan kecil dan lahir seperti bayi suci lagi. Sekitar umur 12 tahun, kau baru pergi menuju menuju Puncak Dewa. Selamat datang di dunia baru Zey."

***
Dua belas tahun kemudian, aku terlahir kembali di desa terpencil. Ayahku bekerja seorang pelayan dan ibuku bekerja menjadi ibu rumah tangga, kini aku anak tunggal satu-satunya di keluarga ini.

1:1000 Level Up for War Dewa (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang