Bosan berbicara dengan Arya, Calleya membawa akuarium berisi ikan cupang itu ke dalam Mansion. Keluarga besar Dirgazantra sudah pulang ke habitat mereka masing-masing.

Menaruh akuarium itu di atas kulkas, Calleya beranjak pergi ke kamar tanpa menghiraukan seruan para pekerja di dapur yang memprotes tindakan Calleya.

"Nona! Ikan jelek ini kenapa ditaruh disini? Apa Nona ingin kami menggorengnya?" Teriak Alief si koki dapur.

"Heh! Namanya tuh Arya!" Sahut Niswa yang tidak terima ikan cupang Calleya dipanggil begitu.

"Tuan bilang, kita harus memanggilnya ikan jelek," balas Alief tak mau kalah.

"Kalian jangan bertengkar. Sepertinya mood Nona Leya sedang tidak baik," tutur Samuel, koki tertua di Mansion Archer.

"Apa kita harus memberi tahu Tuan?" Tanya Alief.

"Jangan!" Jawab Niswa.

"Oke. Laporkan pada Tuan," tegas Alief mencari ponselnya yang ia taruh di dalam rak piring.

***

"Hidup gini amat ya, kalo gak di bawah ya di bawah tanah," gumam Calleya yang sedang rebahan sembari memandangi langit-langit kamar. Setelah Calleya memutuskan untuk tidur terus bersama Archer, kamar Archer mengalami perubahan pesat. Jam dinding dengan motif Anime One Piece terpajang di dinding kamar. Tak lupa, gadis itu memajang action figure yang Megumi berikan padanya di atas nakas sebelah kasur.

Archer seringkali memelototi action figure itu terutama Luffy dan Zoro karena mereka merupakan saingannya mendapatkan hati Calleya. Archer tidak tau saja jika lelaki simpanan Calleya masih ada banyak.

"Ih gabut batt kalo gada si Om,"

"Kan kalo ada dia gue-eh ngapa gue jadi kayak ngangenin dia?"

"Calleyaaa. Gue pusing batt ama masalah idup lo. Keluar napa kek lo! Kasih gue petunjuk. Kudu apa watashi disini?"

"Sesungguhnya watashi sudah lelah menghadapi semua ini. Ini kan cobaan buat hidup lo ngapa malah gue yang cobain,"

"Kayaknya gue butuh healing bentar dah," Calleya berdiri di depan cermin menatap penampilannya yang hanya mengenakan baju tidur. Gadis itu sudah mandi dari pagi, Calleya pikir karena tidak ada Archer, ia akan rebahan saja di kasur.

"Ajak Killian ah! Tuh bocah kan duitnya banyak. Lumayan gue gausah keluar modal," Calleya tersenyum licik dan menelpon Killian. Gadis itu hanya membaca pesan dari Archer tanpa berniat membalasnya. Di seberang sana, Archer jadi uring-uringan. Adams masa bodoh dengan Tuannya, Adams sudah tidak mau mengurusi orang bucin dan gengsi itu. Padahal tinggal telpon atau video call.

"Si Killi ngartis batt ih. Berdering tapi kaga diangkat," cibir Calleya.

Untuk yang kedua kalinya, Calleya menghubungi nomor Killian lagi. Kali ini telponnya diangkat.

"Kemana aja lo jamet?" Tanya Calleya sewot.

"Apa fans? Biasa nih orang sibuk," sahut Killian sombong.

"Loh? Pengangguran bisa sibuk?"

"Nyenye. Mau apaan lo?" Tanya Killian.

"Lo pengertian deh Yan. Gue gabut, ayo jalan!" Ajak Calleya.

"Gabisa Ley. Sorry," Killian merasa tak enak.

My Husband is Antagonist NovelWhere stories live. Discover now