34) MSGN (SELESAI)

12.4K 586 7
                                    

34• HARI KE-2 & HARI KE-3

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐

⚠️WARNING⚠️SEBELUM BACA HARAP PENCETTERLEBIH DAHULU LOGOBINTANG DI SAMPING KANAN BAWAH⭐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dan saya mau bertanya.
1. Yang lagi baca, sudah ibadah atau belum?
2. Sudah selesai bantu-bantu pekerjaan rumah atau belum?
3. Tugas sekolah nya sudah selesai atau belum?
4. Yang baca, ikhlas lahir dan batin, gak nih?

-------------

-Yang belum ibadah, silahkan ibadah terlebih dahulu.

لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"

-Yang belum bantu-bantu pekerjaan rumah, silahkan bantu dulu. Ntar emak nya marah loh.

-Tugas sekolah nya selesai in dulu, jangan pas di sekolah, atau pagi-pagi sebelum berangkat sekolah baru ngerjain (kayak saya🤭😁)

-Nah, yang baca nya harus ikhlas lahir batin dong. Ntar kalau bacanya gak ikhlas, dijamin pasti alurnya berantakan.

Sekian, selamat membaca 🤗








"Ya Allah berikanlah hamba jawaban."

****

Sudah hari kedua dari waktu yang diminta oleh Faya, namun dia masih belum mendapatkan jawaban apa pun. Faya kembali memikirkan ucapan yang di ucapkan Azka dan Faizar ketika melamarnya. Faya melamun sebentar, apalagi sekarang dirinya hanya sendiri di taman depan rumah karena yang lainnya sedang membantu Liza memasak.

Faya yang tengah melamun dikejutkan oleh tepukan di pundak nya, seketika dia menoleh ternyata sang kakak lah yang menepuk pundaknya.

"Assalamu'alaikum." Rayza mengucapkan salam lalu duduk disebelah sang Adik.

"Wa'alaikumussalam." jawab Faya.

"Ada titipan dari calon suami kamu." celetuk Rayza tiba-tiba, membuat Faya seketika menoleh ke arah sang Kakak.

"Katanya, jika tahajudku tidak bisa mendapatkan mu, maka izinkanlah Dhuha ku menyapamu. Sampai berjumpa di pertempuran doa yang kulangitkan." Rayza menyampaikan pesan dari calon suami sang Adik. Faya berpikir sejenak, lalu tersenyum. Dia tau dari siapa kata-kata ini.

"Hayo, kenapa senyum-senyum?" goda Rayza yang membuat Faya menghilangkan senyumnya. "Coba tebak, siapa yang nitip itu ke Abang buat kamu?" lanjut Rayza dengan pertanyaan.

"Aku tau. Pasti Gus Faizar kan?" jawab Faya dengan senyum cerahnya.

"Salah." jawab Rayza yang membuat Faya menaikkan sebelah alisnya.

"Terus Azka ya?" tanya Faya dengan masih menatap sang Kakak.

"Berharap dari Faizar ya?" goda Rayza yang membuat Faya menggeleng.

"Gak juga" jawab Faya, yang membuat Rayza bingung.

"Terus, berharap dari siapa dong?" tanya Rayza yang penasaran.

Beginilah Rayza jika bersama sang Adik. Dirinya akan cerewet dan banyak tanya. Jika bersama sang adik jiwa kepo nya akan keluar. Berdeda dengan diluar sana. Asal kalian tau Rayza adalah seorang, seorang, entahlah Faya ataupun keluarganya juga tidak tau. Yang mereka tau Rayza adalah manusia, hamba Allah, anak Liza dan Alex, Kakak laki-laki dari Faya, Alka, dan almarhumah Aiska. Dan tentu saja cucu dari keluarga Smith dong.

"Berharap dari Izrail." Faya terkekeh pelan dengan jawabannya.

"Gak kok, becanda." Faya tertawa melihat ekspresi sang Kakak yang sudah datar.

"Gak lucu becanda nya." Rayza masih menatap datar sang Adik. Hal itu membuat Faya lagi-lagi tertawa pelan.

"Abang jangan gitu dong. Kalau gitu aku masuk deh. Assalamu'alaikum." Faya langsung berdiri dan masuk ke dalam rumah, sementara Rayza masih dengan muka datar di tempatnya duduk.

Rayza begitu tidak suka ketika Adik nya bicara seperti itu. Seperti ada maksud lain dari kata-kata Adiknya itu.

********

Hari kedua telah berlalu. Sudah tercantum satu nama di dalam hati seorang Faya. Namun, dirinya masih belum yakin akan perasaan nya. Seperti saat ini dirinya kembali melaksanakan sholat Istikharah untuk ketiga kalinya. Dirinya berdoa dengan khusuk.

"Ya Allah. Jika benar orang yang sudah ada di dalam hati hamba adalah Lauhul Mahfudz hamba, maka berikanlah hamba keyakinan terhadap perasaan ini. Yakinkanlah hati hamba bahwa hamba memang memilih nya sebagai pendamping hidup hamba. Yakin kan hati hamba bahwasanya hamba memilihnya sebagai zauji hamba. Hanya kepadamu lah hamba memohon dan hanya kepadamu lah hamba meminta pertolongan." Doa yang Faya panjatkan adalah permintaan pertolongan kepada sang kuasa. Karena kepada siapa lagi kita bisa meminta pertolongan selain kepadanya.

Mungkin pertolongan seorang manusia memang sangat kita butuhkan, karena kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, yang berarti kita tidak bisa hidup sendiri. Tapi, PERTOLONGAN dari ALLAH adalah pertolongan yang lebih kita butuhkan daripada pertolongan seorang manusia. Pertolongan dari Allah adalah sebaik-baik pertolongan. Setiap manusia tidak ada yang tidak pernah meminta pertolongan dari Tuhannya. Pasti! Dan saya sangat yakin itu.

Setelah melaksanakan sholat Istikharah nya, Faya mengambil tasbih lalu berdzikir tanpa ada niatan untuk tidur kembali. Dirinya belum mendapatkan Sebuah keyakinan dalam hatinya. Tanpa pertolongan dari Allah dia tidak akan bisa mendapatkan sebuah keyakinan itu.

Bersambung...





23 Oktober 2023
Publish: 23 November 2023
700 kata 🙏🏻 sedikit kurang mood

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang