Extra part 5 (Selesai)

Start from the beginning
                                    

Tertawa membahak. Tapi mirisnya ketika sedikit lagi dirinya mengambil pistol itu tiba-tiba Renald menyadarinya dan langsung menginjak tangan yang coba meraih pistolnya itu.

Semakin kencang dan makin kencang lagi hingga ia berteriak keras menahan sakitnya, ia dorong sekuat tenaga kakinya yang terus menginjak tangannya dengan tangan satunya lagi hingga membuat Renald hilang keseimbangan dan menjatuh dikarenakan dorongan yang kuat dari kedua tangan Alcyone.

Alcyone langsung ambil pistol itu dan tembakkan ke udara berkali-kali, secara serta merta muncul banyak anak buah Alcyone yang berduyun-duyun datang dan menghajar mereka semua yang ada disana.

Menyerang dan membuat mereka semua bertekuk lutut dibawah kakinya. Hingga adu tembak saat itu, dimenangkan oleh anak buah Alcyone.

Reza menghampiri Alcyone dan Ana, ia segera lepaskan ikatan tangan di dan kaki Ana saat itu. Ana menghampiri Alcyone dan berkata.

"Mas, kamu bertahan ya, kita akan mengantar kamu ke rumah sakit sekarang." ujar Ana mencoba tetap menyadarkan Alcyone saat itu. Meski dirinya terkulai lemas saat itu. Pingsan pada akhirnya. "Mas!"

Alcyone dilarikan ke rumah sakit, mendapatkan penanganan khusus oleh dokter terbaik disana. Ana berharap sangat Alcyone bisa tertangani dengan baik, terlepas dari siapa Alcyone di mata mereka.

Ana berhari-hari terus setia menunggu Alcyone di ruang rawatnya dalam keadaan masih tak sadarkan diri, ia menunggu masa dimana dirinya akan disambut oleh senyum sang suami yang sudah lama ia tidak lihat, ia rindukan.

Ana sering menghabiskan waktunya diruang rawat bersama Maryam.

Maryam sering mengoceh hal yang Ana ajarkan selagi iseng mengisi waktu luang disana, menyelingi waktu dengan mengajar dirinya berbicara, membaca doa, bernyanyi hingga tertawa bersama dengan Ana, mengajaknya bercanda.

Ini sudah hari ke 3 Alcyone masih belum sadarkan diri. Ia masih betah untuk tertidur seusai kejadian menyakitkan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Ana sangat berharap Alcyone bisa segera membuka kedua matanya, menyambut mereka.

Maryam berkata. "Mama, kenapa papa enggak bangun-bangun?" tanyanya terbata.

"Hehe papa lagi betah tiduran nak... Kamu kangen ya sama papa?"

"Kangen banget."

"Hehe sabar ya, oh iya besok kan ulang tahun kamu. Kamu doanya yang giat dong supaya papamu cepet bangun. Supaya papa ngasih kamu kado, kamu mau kan dikasih kado sama papa?" ucap Ana membuat Maryam mengangguk cepat.

"Mauuu!" ucapnya girang. "Iya makanya yang rajin doanya." ucap Ana tersenyum.

Loki tiba-tiba menghampiri mereka.

"Selamat siang nona. Apakah nona sudah makan? Ini saya membawakan makanan untuk anda dan anak anda sarapan." ujar Loki.

"Terima kasih ya. Kamu juga udah makan belum?"

"Saya sudah barusan. Bagaimana keadaan tuan Alcyone nona. Apakah sudah sadar?" tanya Loki.

"Belum. Dia sepertinya masih betah berlama-lama seperti ini. Aku hanya berharap dia bisa segera pulih."
Tiba-tiba jemari Alcyone tergerak, tentu Loki kaget ketika melihatnya dan langsung berkata.

"Nona, tangannya...!" seru Loki membuat Ana otomatis melihat ke arah yang ditunjuknya. Tangan Alcyone seperti meraba, mencari tangannya. Ana langsung menangkap tangannya dan usap.

"Mas Alcyone..." ujar Ana merasa sangat senang. "Makasih ya Allah... Mas...Syukurlah mas..."

Alcyone mulai membuka kedua matanya. Ana terus mengusap tangannya.

Mafia Kejam Dan Gadis Yang Dijualnya [END]Where stories live. Discover now