-18-

24 3 0
                                    

Di bawah sinar mentari yang super cerah ini, Shinta berjalan kaki menuju lembah. Eh salah, menuju sekolah maksudnya. Waktu di ponselnya sudah menunjukkan pukul 06.56 WIB dan dia masih santai-santai saja. Jam pertama diisi dengan sholat Dhuha, Shinta sedang kedapatan datang bulan jadi tidak terlalu terburu-buru mengejar waktu.

Saat memasuki gerbang sekolah, Shinta disuguhi pemandangan siswa laki-laki berhamburan di lapangan. Berlarian menuju tempat wudhu, sedangkan siswi perempuan terpantau kalem dan santai. Siswa laki-laki sudah beberapa kali diberi peringatan, yang telat berwudhu akan menjadi imam sholat. Lagian kalau pintar, murid cowo bisa ambil wudhu di rumah memang dasarnya otaknya tidak dipakai. Shinta menggerakkan kakinya ke kelas, berjalan melintasi kantor guru. Namun, langkah kakinya terhenti sesaat setelah mendengar bunyi aneh, celingak-celinguk mencari sumber suara.

"Ssst! Ssstt! Mau kemana?"

Shinta tersentak, sontak menolehkan kepalanya 90° ke arah kiri.

"Cih! Kaget aku pak! Innalillahi ... " Shinta mengelus dada kasar, kirain ada setan ... ternyata gurunya sendiri.

"Gitu aja kaget," ucap pak Akbar mengejek, ia memasang senyum lebar-lebar. Beliau salah satu personel guru laki-laki termuda di sekolah Shinta, terverifikasi masih jomblo. Banyak siswi-siswi di sekolahnya suka genit dengan pak Akbar, selain beliau guru muda, ia juga suka genit dengan anak cewe. Shinta termasuk korban dari kegenitannya, sayang sekali Shinta tidak terpengaruh. Oke kembali.

Shinta menggerlingkan matanya judes, ia menghampiri pak Akbar dan menyalimi tangannya ogah-ogahan. "Mau ke kelas lah pake nanya, gimana sih?" Ia menjawab pertanyaan tadi, dan membalikkan badan tanpa memperdulikan balasan gurunya.

Sedangkan pak Akbar mesam-mesem tidak jelas, terlihat seperti pria cabul. Tapi memang benar, terlepas dia sudah bertunangan. Sering kali jika ada siswi lewat di sampingnya, dengan sengaja menabrakkan lengannya ke bahu siswi tadi. Terus respon ciwinya? Kaya gini ...

"Ih apaaaa sih pak! Jahil deh, ihh sana-sana jauhan!"

Iewh! Sama-sama mirip uler keket! Cocok!!

♧♧♧♧♧

Shinta POV

Aku sadar, memasuki semester kedua ini harus banyak pelajaran yang aku kejar. Karena aku sempat drop 1 bulan. Tapi apakah aku peduli? Tidak terlalu. Hari-hari ku diisi dengan bermain HP, bertukar pesan dengan hehehe tau lah ... Yang terakhir aku belajar, sekedar merangkum sih.

Hari ini pun ujian pertengahan semester genap, harusnya karena yang lain sedang sholat masih ada waktu sampai bel aku isi menghafal pelajaran. Namun, aku? Hanya mengkaji ulang materi di ponsel. Hafal belum tentu paham, paham sudah pasti hafal. Menghafal membutuhkan banyak waktu, dan sangat tidak mungkin aku menghafal satu buku dalam satu malam. Malas juga.

My Man❤‍🔥
Online

Honey

Hmm kenapa?

Tdk ada

Prik kamu

Honey
Honey
Honeyy
Honeyyyy

Aaaapaaaa sihhhh bayik

Tdk apa2
Hehehe

Apa sih ini imut kali

Aku imut?

Enggak kamu tua, ingat umur
Jam berapa ini? Kamu udah di kantor?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Phone Love: The series of Love 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang