Psychopath In Love

Start from the beginning
                                    

*****

Shani yang baru saja selesai dengan meeting nya di buat sedikit terkejut akan kehadiran Gracia di kantornya. Shani tentu saja mengenal siapa wanita yang berada di kantornya itu, Shani tau jika Gracia adalah seorang detektif, seorang detektif yang hebat. Ya, Shani mengakui itu.

"Selamat siang Tuan Shani, maaf untuk kedatangan saya yang membuat Anda terganggu. Kedatangan saya kesini hanya untuk sekedar bertanya." Gracia yang tadinya sedang duduk di sofa, berdiri ketika ia melihat Shani yang datang ke arahnya.

"Selamat siang Bu Gracia, saya sama sekali tidak merasa terganggu atas kehadiran ibu. Silahkan bertanya apa yang ingin ibu tanyakan, tapi sebelum itu, ibu silahkan duduk, tidak enak jika berbicara sembari berdiri dan ibu mau minum apa biar saya menyuruh karyawan saya untuk membuatkannya." Shani membalas ucapan Gracia dan kini keduanya telah duduk di atas sofa.

"Terimakasih atas tawarannya Tuan, tapi saya tidak ingin meminum apa-apa untuk saat ini dan juga saya hanya sebentar disini." Balas Gracia menolak tawaran Shani dengan sopan.

"Ah, seperti itu ya Bu. Kalau begitu tanyakan saja apa yang ingin ibu tanyakan."

"Sebelumnya saya meminta maaf jika pertanyaan dan pernyataan yang saya lontarkan nanti membuat Anda tersinggung." Ucap Gracia yang di balas anggukan kecil oleh Shani.

"Jika boleh saya tau, sekitar jam 11 tadi malam apakah Anda masih berada di luar?" Gracia bertanya dan menatap Shani dengan serius, Shani berfikir sebentar sebelum ia menjawab pertanyaan yang di lontarkan Gracia.

"Se ingat saya jam 11 malam saya baru saja tiba di rumah." Balas Shani.

"Anda tidak berbohong kan?"

"Untuk apa saya berbohong? Saya memang benar-benar baru tiba di rumah." Balas Shani dengan tenang.

"Baik kalau Anda tidak berbohong."

"Anda tentunya tau apa yang tengah ramai di perbincangkan saat ini, bukannya saya mau menuduh Anda. Tapi, ada beberapa bukti yang saya temukan dan itu mengarah dengan Anda." Ucap Gracia, Shani tentunya tau apa yang dimaksud oleh Gracia. Shani tau jika saat ini Gracia tengah membahas kejadian tadi malam, kejadian pembunuhan yang telah ia lakukan.

Mendengar ucapan Gracia, tak membuat Shani terkejut atau pun panik, ia menunjukkan sikap tenangnya. Tapi di balik sikap tenangnya itu, ada sesuatu yang tengah ia rencanakan.

"Bisakah saya melihat bukti yang anda punya?"

"Untuk saat ini, bukti yang saya punya berada di kantor dan sedang di selidiki. Dan untuk kedatangan Saya kesini tidak sekedar memberitahu hal itu, melainkan saya ingin Anda ikut ke kantor untuk mengikuti pemeriksaan." Balas Gracia, ia fokus memperhatikan gelagat Shani yang tak menunjukkan tanda-tanda aneh yang membuat dirinya curiga. Tapi bukti yang ia punya cukup kuat jika Shani lah dalang dari segala pembunuhan itu, dirinya dan tim tinggal mencocokkan sidik jari Shani dengan bukti yang ia temukan.

"Baiklah, meskipun saya tidak ada kaitannya dengan kasus ini tapi saya bersedia mengikuti pemeriksaan yang ada, di tambah Anda memiliki bukti yang mengarah pada saya." Ucap Shani, jujur dirinya juga penasaran dengan bukti yang di maksud oleh Gracia. Seingat dirinya ia sudah menghilangkan bukti-bukti yang dapat membahayakan dirinya.

Keduanya pun berjalan keluar menuju parkiran, yang dimana Gracia berjalan terlebih dahulu dan Shani berada di belakangnya. Sepanjang perjalanan menuju parkiran fokus Shani tak pernah lepas dari Gracia, selama berbicara dengan Gracia tadi pun Shani beberapa kali salah fokus dengan wajah sang detektif muda itu.

GRESHANWhere stories live. Discover now