chapter 10 harapan

441 41 6
                                    

~Harapan~

" Net..."

James tengah menyandarkan tubuhnya pada bahu Net setelah aktifitas saling mengulum bibir barusan. Net hanya bergumam dan tangannya tidak henti mengelus punggung tangan James yang sejak tadi dia genggam.

" Apa Tutor atau Thomas pernah dihukum oleh kedua orangtuamu?"

" Aku yang menghukum mereka jika mereka berbuat sesuatu diluar batasan"

" Kalau kau?"

" Mae biasanya memberikan pengertian sedangkan pho... Yah... Memarahiku dan menatapku dengan kecewa setelah aku sadar apa kesalahanku. Kenapa bertanya? Apa kau pernah dihukum oleh keluargamu?"

DEGH

Mata James yang tadinya terpejam itu langsung terbuka, dia diam di tempatnya kemudian menggeleng. Dan Net tahu James berbohong karena tubuhnya sempat tersentak sebelum menggelengkan kepalanya.

.

.

.

.

" Net... Aku mohon... izinkan aku~"

Net yang sedang fokus dengan pekerjaannya langsung menoleh, menatap malas pada James dan menggelengkan kepalanya.

" Aku bilang tidak, ya tidak bisa" Jawab Net dengan nada datar

" Tap-tapi..."

" Kau ingin apa? Bilang padaku. Keluarga Manithikhun pasti akan sangat malu jika membiarkan pasangannya bekerja sementara mereka bisa menghidupi pasangannya" Jawab Net, sekarang dia mulai jengah dan sedikit menaikkan nada suaranya

" Aku..." James menundukkan kepalanya

Mereka berdua sedang berada di ruang kerja keluarga Manithikhun, karena kedua orangtua Net sedang keluar kota, Net bisa leluasa mengerjakan tugasnya di sana. Di tambah lagi jika dia mengerjakan tugasnya di kamar dia akan mendengarkan rengekan James.

Tapi sepertinya pindah ke ruang kerja ayahnya juga tidak berguna karena tadi James masuk dan mulai merengek lagi. Net tidak tahu alasan pasti kenapa James ingin bekerja sambilan kembali karena James pun tidak memberitahukan alasan sebenarnya pada Net.

" Aku bosan di rumah" Cicit James

" Jadi ibuku, Tutor dan Thomas membosankan untukmu?"

DEGH

James tersentak dan langsung menatap kaget pada Net, tentu saja bukan itu maksudnya tapi dia tidak bisa memberitahukan pada Net alas an sebenarnya kenapa dia ingin bekerja.

" Mereka sudah menganggapmu seperti keluarga, pasti mereka sedih jika tahu kau menganggap mereka membosankan" Ucap Net dengan nada datar seolah mengintimidasi James

" Net… Bukan itu maksudku"

" Kalau memang bukan itu maksudmu" Net meraih tas kecil yang ada di meja dan membukanya. Mengambil sebuah kartu dan menaruhnya di atas meja " Aku tidak tahu kau ingin apa, Mae menyiapkan kartu ini untuk kebutuhanmu"

" I-ini…"

" Pakailah sepuasmu"

James jadi merasa sangat bersalah pada keluarga Manithikhun, harusnya dia tidak bersikap kekanakan seperti tadi, tapi mau bagaimana lagi? Satu – satunya jalan agar dia bisa mendapatkan uang adalah dengan bekerja tapi keluarga Manithikhun tidak memperbolehkannya.

" Pakai, aku akan sangat senang jika kau menghabiskan uang yang ada di dalam kartu itu" Ucap Net sekali lagi

James menatap ragu pada kartu berwarna hitam di depannya, dia harus apa?

pure (NetJames Ver)Where stories live. Discover now