08 🕷️ Praised by Bonolenov Ndongo

65 9 0
                                    

Mencoba untuk mendekat ke arah Omokage menjadi lebih sulit. Boneka-boneka sialan yang selalu melindunginya itu mengitari dan membuatnya berada di tengah-tengah perlindungan dari boneka yang dikendalikannya. Mau berlari mengitari mereka juga kurasa percuma. Aku harus melakukan sesuatu untuk membuat para bonekanya berpencar.

Lalu, aku memusatkan nen pada kedua kakiku agar kekuatan kaki lebih besar dibandingkan bagian tubuh yang lain. Sekali hentakan ke tanah sudah cukup untuk memberikan sedikit guncangan sehingga formasi mereka bergeser. Lantas, aku juga menginjak kuat bagian kiri dari pijakanku untuk membuat retakan di tanah. Sedikit memisahkan antara Omokage dan dua petarung jarak jauhnya yaitu Boneka Pakunoda dan Boneka Franklin.

Posisi mereka juga berganti setelah serangan kecil yang aku berikan. Lagipula bertarung dengan menjaga jarak dan aku yang terus saja menghindar tidak akan membuat banyak perubahan dan menghasilkan kemenangan. Sehingga mungkin dengan alasan itulah akhirnya mereka berpencar. Boneka Shizuku dan Boneka Machi menyerang ke depan. Keduanya ahli dalam pertarungan jarak dekat sehingga tidak ragu untuk mendekatkan diri ke arahku untuk melakukan serangan.

Namun, justru memang itulah yang aku incar. Begitu mereka semakin dekat, aku mengangkat bongkahan tanah yang ada di samping dan membuat sedikit ledakan hingga debu bertaburan dan menghapus jarak pandang kedua musuhku. Dalam keadaan demikian, mudah bagiku untuk menarik benang-benang nen yang dikeluarkan oleh Boneka Machi dan membuat lehernya terlilit oleh nennya sendiri.

Tidak jauh beda dengan apa yang aku lakukan pada yang satunya. Boneka Shizuku memiliki nen yang sama dengan Shizuku yang asli. Menciptakan benda berbentuk seperti vacuum cleaner yang memiliki kemampuan untuk menyedot apapun yang diinginkan termasuk manusia. Tidak kusangka aku akan bisa merebutnya dengan mudah dan menjadikan itu senjata makan tuannya.

Posisi kami masih di tempat yang sama. Debu-debu yang mengepul di sekliling pun belum sepenuhnya menghilang aku menambahkan kekacauan agar tanah dan debu serta dedaunan sekitar semakin beterbangan. Lantas, aku hanya perlu menyembunyikan diri di balik pusaran angin sekitar akibat diriku yang berlari melingkar.

Kecepatanku semakin bertambah seiring dengan nen yang kugunakan untuk fokus pada kekuatan fisik. Hal tersebut menciptakan bayangan-bayangan seolah jumlah diriku bertambah ketika berlari mengelilingi posisi Omokage berada. Hanya tersisa empat boneka lagi yang harus kuhadapi. Sayangnya, keempat boneka ini benar-benar tipe yang tidak bisa aku remehkan mengingat kekuatan tempur mereka yang sangat kuat. Yang paling aku butuhkan hanyalah berhadapan langsung dengan Omokage yang bersembunyi di tengah-tengah keempat bonekanya.

Maka, ketika Boneka Uvogin berhasil meninju dadaku dengan kuat hingga terpental cukup jauh, aku membiarkan Boneka tersebut melompat ke arahku, menginjak tubuhku begitu kuat hingga aku sesak napas. Suara tawa Omokage pun bisa kudengar dengan jelas. Tawa bangga dan sombong seakan ia sudah memenangkan pertarungan.

"Haha! Bawa anak kecil sombong itu ke hadapanku!" Omokage memerintah pada Boneka Uvogin yang sekarang benar-benar membuatku terkapar di tanah setelah beberapa kali ditinju juga olehnya.

Tubuhku yang kecil ini pun bisa dengan mudah ia angkat hanya dengan satu tangan di bagian pinggang. Lalu, ia juga melemparkan tubuhku hingga tengkurap tepat di hadapan Omokage yang berdiri congkak lalu menginjak kepalaku hingga mencium tanah. Sialan.

Tapi berkat situasi ini pula aku sedikit merasa diuntungkan. Boneka Franklin dan Boneka Pakunoda tidak melakukan tembakan karena aku telah tertangkap. Penjagaan Omokage tidak seketat sebelumnya dan sekarang aku berada tepat di hadapan Omokage yang sedang berjongkok dengan wajah pongah.

"Sekarang lihat dirimu yang menyedihkan ini, Anak kecil bodoh!" Omokage mengejek sembari menendang tubuhku hingga terguling. Ia memberikan tendangan di bagian pinggang beberapa kali hingga membuatku meringkuk di tanah. Tawa kemenangan dan kesombongan Omokage semakin terdengar nyaring di telinga.

Listen To Me, Fei! (Hunter X Hunter FF | Feitan X OC)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora