05 🕷️ Interrupted by Uvogin

104 12 0
                                    

Seluruh luka di tubuhku sembuh dalam hitungan detik setelah mendapatkan perawatan dari Machi. Baju yang kukenakan compang-camping, banyak robek di beberapa bagian. Juga celana panjang yang kukenakan pun sama robeknya dengan baju atasan. Hal ini disebabkan karena irisan pisau tajam dari Feitan.

Untuk saat ini, penampilan tidak terlalu penting dibicarakan. Yang paling penting adalah siapa yang akan aku lawan. Tradisi menggantikan member Genei Ryodan adalah dengan membuat anggota asli mengalami kekalahan. Namun, aku tidak sanggup jika harus dipaksa melawan orang-orang yang kuidolakan.

Machi mengajakku keluar, ia menuntunku untuk datang ke tempat pertemuan. Di sebuah ruangan yang mirip dengan sebelumnya aku berduel dengan Chrollo. Bangunan terbengkalai sepertinya menjadi tempat favorit Genei Ryodan untuk dijadikan sebagai markas. Sama seperti kali ini yang juga bertempat di gedung tua dengan lantai yang tak lagi putih dan beberapa pilar penyangga di sisi samping gedung telah roboh. Duduk di atas bongkahan reruntuhan sepertinya adalah kebiasaan para anggota Genei Ryodan.

Aku menelisik ke sekeliling, menatap satu persatu anggota Genei Ryodan dan mengabsen mereka sesuai dengan pengetahuan yang kumiliki. Mulai dari nomor identitas 0 yaitu Komandan Genei Ryodan itu sendiri, sampai member dengan urutan nomor 12 pun hadir di sini. Namun, timeline ini adalah waktu sebelum Hunter X Hunter itu sendiri belum dimulai. Ada satu sosok yang tidak disinggung di kisah asli hadir sebagai bagian. Setahuku, ia adalah pemilik nomor identitas keempat yang hanya dimunculkan di movie spesial Hunter X Hunter. Orang yang akan digantikan oleh Hisoka suatu saat nanti. Akan tetapi, aku tidak menonton versi lengkap dari tayangan tersebut di masa lalu dan hanya mendapatkan kabarnya dari spoiler yang bertebaran.

Jadi, siapa kiranya yang akan aku gantikan? Sungguh, jika bisa, aku ingin menjadi anggota tanpa harus menjatuhkan anggota lainnya.

"Jika kau bisa mengalahkan satu di antara kami, kau bisa merebut posisinya sebagai anggota resmi." Chrollo mulai bersuara ketika ia bangkit dari duduknya setelah menutup buku yang sempat ia baca.

"Ya, aku tahu," balasku.

Chrollo tersenyum. Senyumannya begitu ramah dan manis sehingga orang mungkin akan terlena dan tak sadar bahwa ia adalah penjahat. "Kalau begitu lawan aku."

"Ha? M-Melawanmu bagaimana?" Aku tergagap seketika. Ayolah, sebelumnya aku sudah terbunuh oleh Chrollo, tidak akan lucu jika aku mengalami hal serupa untuk yang kedua kalinya. Meskipun aku bisa saja menuliskan kekuatan super hebat berkat pengalamanku di dunia lama menonton orang-orang berkekuatan overpower sehingga aku bisa menuliskan kekuatan mereka, tetap saja aku tidak mau jika harus berhadapan dengan Crhollo. Aku di sini ingin menjadi bagian dari anggota yang dipimpin olehnya, bukan mau menjadi pengganti Chrollo itu sendiri.

"Jika kau bisa membunuhku, kau akan diterima sebagai anggota." Chrollo mengatakan hal itu dengan begitu santai. Lidahnya ringan tanpa beban. Wajahnya juga santai dengan senyuman ramah yang masih saja mengembang.

"Masalahnya aku tidak ingin jika sampai kau mati, Danchou."

"Belum resmi sudah memanggil Danchou saja." Machi menyela. Aku membungkukkan badan sebagai permintaan maaf. Gadis itu tampak terkejut untuk sesaat tapi kembali diam dalam raut wajah datarnya.

"Laba-laba akan tetap hidup meski tanpa kepala. Tidak akan masalah–"

"Masalah." Aku memotong cepat ucapan Chrollo yang belum selesai lalu melanjutkan, "Laba-laba tanpa kepala tidak akan hidup lama. Tidak punya tujuan, tidak terorganisir, dan usianya akan lebih pendek daripada laba-laba normal pada umumnya."

Chrollo terdiam dengan mulut terbuka, tidak terlalu lebar, hanya beberapa senti melalui gerakan bibirnya. Lantas, pria yang telah lama menjabat sebagai pimpinan Genei Ryodan sejak terbentuk itupun terdiam. Keheningan menyelimuti seluruh ruangan, tidak ada bisik-bisik lagi yang kutangkap. Bahkan seorang gadis yang terlihat tidak tertarik sejak kehadiranku di sini dan memilih membaca buku pun ikut menghentikan aktivitasnya. Sepertinya pernyataanku barusan cukup menohok bagi mereka.

Listen To Me, Fei! (Hunter X Hunter FF | Feitan X OC)Where stories live. Discover now