01. TAKDIR SEMESTA

3.7K 120 7
                                    

HAI SELMAT DATANG DI CERITA KE TIGA AKU!! JANGAN LUPA FOLLOW AKU BUAT DAPET NOTIF UPDATE DARI AKU!!💐

Sebelum kita mulai!! Aku mau ngasih tau ini adalah prequelnya Alden dan Zea alias cerita Arka Revano Pramudya salah satu anggota Straccks. (BOLEH DIBACA TERPISAH)🌷

JANGAN LUPA FOLLOW WATTPAD AKU DAN JUGA IG AKU @acha4_4 KARNA AKU JUGA BAKAL NGASIH KEJUTAN DI SANA!!

SAMA IG NYA @arka.rvno

THANK YOU SENGKUUU!❤️

OH YA AKU MAU NANYA DULU DONG! KETEMU CERITA INI DARI MANA??

HAPPY READING!!!

~ARKA REVANO PEAMUDYA~






•TAKDIR SEMESTA•

Hari yang sudah gelap sama hal nya dengan suasana kamar seorang cowok sekarang. Kamar yang begitu gelap gulita dan juga sangat tertutup. Arka sedari tadi hanya duduk di tepi ranjang dengan meremas kuat jari jari nya hingga berdarah. Sedangkan seorang perempuan yang sudah lama bekerja di rumah sana masuk kedalam kamar Arka. Cahaya mulai berterbangan saat bik Minah membawa sebuah kue dan lilin bentuk angka tujuh belas kearahnya. Arka tersenyum hangat kearah wanita itu saat sudah berada didepannya.

"Selamat ulang tahun Nak.. Bahagia selalu, tetap jadi anak baik ya.." ujar Bik Minah dengan senyum yang terus terpancar tulus.

"Ditiup lilinnya," ucap bik Minah lagi, namun saat Arka ingin meniupnya wanita itu kembali bersuara.

"Ini tadi kue nya bibik suruh beli sama pak Mamat, tapi dia belinya kecil banget. Padahal bibik suruhnya yang besar," lanjut bik Minah.

"Tapi ini bagus nak gapapa, pasti kue nya enak."

"Bik, ini kapan Arka tiup lilin nya?" tanya Arka.

"Ouh iya.. nih tiup, doanya jangan lupa," ujar bik Minah menyondorkan kue.

"Doa nya masih sama kok, bik."

Tentu, tentu bik Minah tau apa yang cowok itu maksud. Saat mengingatnya mata bik Minah berkaca-kaca.

"Jangan nangis dong bik, kan Arka lagi ulang tahun," ujar Arka. Bik Minah tersenyum kemudian menghapus air matanya yang hampir terjatuh.

"Arka tiup lilinnya ya?" Bik Minah mengangguk.

Arka meniup lilin itu hingga ruangan kembali gelap gulita. Bersamaan dengan itu air mata Arka menetes sempurna, namun dengan cepat Arka menghapusnya tidak ingin wanita didepannya itu melihatnya.

"Bahagia selalu nak Arka.." Arka mengangguk.

"Bik Minah taruh disini ya kue nya, nanti di makan ya," ujar bik Minah.

"Iya bik, makasih ya."

"Iya, Bibik keluar dulu ya, masih ada kerjaan."

Setelah kepergian bik Minah Arka menyalakan lampu kecil di nakasnya, melihat kue dan tersenyum sendu. Arka kembali merebahkan tubuhnya. Cowok itu kembali memukul kuat dadanya yang memburu, namun itu tidak juga menghentikan sesaknya. Arka kembali menggaruk kuat jari-jarinya hingga darah semakin banyak keluar. Itu adalah salah satu cara Arka melampiaskan rasa sakitnya.

~o0o~

Langkah Arka terhenti saat suara tawa bahagia masuk kedalam indera pendengarannya. Arka menoleh kearah samping, disana dibalik pintu yang sedikit terbuka Arka bisa melihat tiga orang yang begitu bahagia.

Azka, adik Arka ikut serta dalam kebahagiaan itu. Arka tersenyum saat melihat senyum hangat dari bibir mamanya.

"Terus senyum Ma.."

TAKDIR SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang