Birthday Party

Depuis le début
                                    

.
.
.

Bel pulang sekolah pun berbunyi, Shani yang berada di rooftop sekolah nya pun bergegas turun menuju parkiran. Ya, Shani kembali bolos sampai jam pelajaran selesai, ia memilih untuk tidur di rooftop. Walaupun ia membolos bukan berarti dia tidak pintar, Shani sendiri adalah murid yang berprestasi di sekolah nya. Ia sudah banyak menyumbang piagam dan medali untuk sekolah nya.

Shani sudah sampai di parkiran tapi ia tidak melihat keberadaan Gracia, ia menatap ke sekeliling dan menemukan Gracia yang sedang berjalan bersama Aran. Aran adalah pria tampan di sekolahnya dan juga kapten basket, Aran juga ingin menjadikan Gracia kekasihnya.

"Sialan, awas aja lo Ran gue akan ngasih perhitungan sama lo." Kesal Shani saat ia melihat Gracia yang masuk ke dalam mobil Aran.

"Lo juga Gracia, gue pastiin sebentar lagi lo akan jadi milik gue sepenuhnya." Ucap Shani tersenyum penuh arti, ia pun memutuskan untuk segera pergi dari sekolahnya.

Hari perayaan birthday party Gracia pun akhirnya tiba, para tamu undangan pun sudah banyak yang datang. Dengan balutan dress berwarna biru navy Gracia berdiri di depan para tamu undangannya.

"Selamat malam semuanya, terima kasih atas kehadiran kalian di acara birthday party gue yang terakhir sebagai murid di SMA Samudra." Gracia menyambut kedatangan teman' nya.

Setelah acara inti telah selesai, kini tiba lah acara yang di tunggu-tunggu oleh beberapa teman' Gracia, yaitu acar bebas. Di birthday party Gracia kali ini, ia menyediakan alkohol. Acara birthday party Gracia juga di adakan di salah gedung milik keluarganya, gedung yang biasa digunakan jika mereka membuat sebuah acara.

Shani yang berdiri tidak jauh dari tempat Gracia berada merasa panas saat melihat Gracia dan Aran sedang berdansa bersama, ia meremas gelas yang ada ditangannya menahan emosi yang ingin meledak.

"Nikmati saja dulu Gracia sebelum gue buat lo nggak bisa berjalan." Batin Shani sembari meneguk habis alkohol yang berada di tangannya.

Cukup lama Gracia dan Aran berdansa hingga pada akhirnya Gracia berpamitan untuk pergi ke kamar mandi.

"Ran gue ke kamar mandi dulu ya." Ucap Gracia melepaskan tangannya yang berada di pinggang Aran.

"Mau gue temenin?" Ucap Aran.

"Gak perlu gue bisa sendiri, lagian lo ngapain nemenin gue? Lo ada niat macem-macem ya sama gue." Ucap Gracia menatap penuh selidik kepada Aran.

"Gak Gre, pikiran lo kok negatif sama gue." Balas Aran.

"Ya maap, lagian lo aneh." Ucap Gracia lalu dengan acuh ia meninggalkan Aran, Aran yang di tinggalkan begitu saja pun kesal sendiri. Ia berniat untuk mengikuti kemana Gracia pergi tapi sebelum itu terjadi Shani lebih dulu menahan dirinya.

"Eits, lo mau kemana? Lo mau ngikutin Gracia kan." Ucap Shani yang menahan bahu Aran, Aran menyingkirkan tangan Shani lalu kembali badannya menatap Shani.

"Kalau ia emang kenapa?" Ucap Aran menatap Shani remeh. Shani mendekatkan tubuhnya lalu berbisik tepat di telinga Aran.

"Gue bisa ngancurin hidup lo dan keluarga lo. Perusahaan Khaulah Grup bisa gue buat hancur malam ini juga." Aran mendorong tubuh Shani hingga Shani terjatuh.

GRESHANOù les histoires vivent. Découvrez maintenant