Permainan Takdir atau Penulis?

71 14 1
                                    

Back agaiiin
Sorry lama lagiii. Mau nulis Agam ini tuh butuh banyak pemikiran ternyata huhu

Walaupun cuma sequel dari lanjutan wakeup Agam tetep aja ziii butuh mikirr. Endingnya sih udah ada, tapi jalan cerita ke endingnya butuh effort banget. Biar pembaca ga bosen sama ceritanya.

Okee jadi banyak basa-basi. Langsung aja. Jangan lupa tinggalkan jejak💪

Happy Reading guyss

Happy Reading guyss

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.







Pagi itu suasana kampus terasa berbeda dari biasanya. Apalagi setelah beredar kabar yang menggemparkan. Itu yang dialami oleh Athena pagi ini. Adyara yang ada di sampingnya pun bingung. Semua orang terlihat menatap temannya dengan tatapan penasaran.

Adyara menyenggol lengan temannya. Athena segera tersadar dari rasa cemasnya. Dia mengernyitkan dahi. Menatap Ara dengan pandangan bertanya-tanya.

"Lo sadar dari tadi mereka semua ngeliatin Lo?"
Ucap Ara sambil berbisik. Keduanya duduk di salah satu taman baca yang disediakan kampus sebagai fasilitas belajar bagi mahasiswa.

"Gue sadar. Seratus persen gue sadar. Terus gue harus apa? Ini semua diluar kehendak gue ".
Ucap Athena. Sejak tadi dia menatap ponsel miliknya. Tidak ada pesan bahkan telepon masuk dari cowok yang biasanya menggangu dirinya setiap hari. Perasaan Athena menjadi tidak nyaman.

"Lo bisa memperbaiki itu semua The. Mereka juga pasti penasaran kenapa Lo tiba-tiba punya tunangan kan?"
Ucap Ara dengan logis. Siapa yang tidak kaget melihat Athena, cewek yang dekat dengan salah satu anak teknik bisa memiliki tunangan. Apalagi tunangannya itu adalah mahasiswa baru di kampus mereka.

"Tujuan kita dateng hari ini bukan untuk itu Ra. Lo fokus dong ".
Athena berucap sambil menatap sekeliling. Keduanya tidak ada kelas pagi ini, tetapi mereka sudah datang untuk bertemu seseorang yang mereka bicarakan sejak semalam.

"Oke gue fokus".
Ucap Adyara. Dia ikut menatap sekeliling, tetapi tidak juga melihat keberadaan orang itu.

"Thee, kita udah hampir satu jam nunggu. Tapi gue ngga liat tanda-tanda cowok yang Lo omongin".
Ucap Ara lemah. Pagi tadi dia tidak sempat sarapan, atau lebih tepatnya dia dan Athena malas sarapan. Kini perutnya berbunyi saking laparnya.

"Wait, arah jam 11".
Ucap Athena berbisik. Ara segera menoleh sesuai perkataan Athena.

Cowok itu persis seperti yang dikatakan Athena. Bukan lagi ganteng ini mah, kharismanya bahkan membuat cewek-cewek disekitar cowok itu menatap dua kali. Seperti yang Adyara bayangkan selama ini.

"Kenapa dia bisa bareng sama Alisia".
Gumam Ara yang masih dapat Athena dengar.

"Kenapa sih Ra, dia bebas dong mau jalan sama siapa".
Ucap Athena menatap Adyara heran. Sejak tadi dirinya merasa gemetar mengingat kelakuan Lando yang menghajar Agam. Bahkan Athena tidak sempat mengobati luka Agam karena sebal dengan cowok itu.

Fight Agam!!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora