01.

8K 310 4
                                    


Hallo, meski book ini udah ending jangan lupa di kasih vote ya. mksih^^




Warning typo!!

.
.
.

" liaa kok cowo lu itu lama banget sihh "

"Sabar jun, bentar lagi dia sampe ko"

Renjun berdecak sebal dengan jawaban lia, dari tadi bentar-bentar mulu ini udah nungguin 2 jam -iner renjun.

Saat ini renjun dan lia sedang berada di  bandara charles de Gaulle yang merupakan bandara internasional paris, untuk menjemput kekasih lia yang datang berlibur sekaligus bertemu kangen dengan lia.

Renjun bosan duduk di ruang tunggu, dari tadi dia hanya memainkan ponsel dan bulak balik akun sosmetnya dengan malas.

"ITU JAEMIN" teriak lia.

Renjun yang sedang scrool instagram mendongak dan benar saja  di depan sana ada pria yang lumayan tampan dengan surai berwarna hitam membawa koper berukuran sedang, dia Na jaemin kekasih lia.

Lia langsung berlari dan memeluk kekasihnya, jaemin tersetak kaget karna lia tiba-tiba memeluknya.

Renjun yang melihat adegan picisan itu hanya memutar bola matanya, malas dengan tingkah lia.

"Padahal baru tiga bulan gak ketemu ,alay banget. "

Renjun menggerutu dan tanpa sadar dua orang yang berpelukan tadi sudah ada di depannya, dengan lia yang cengengesan sambil memeluk lengan kekar jaemin.

"Hai Renjun apa kabar ?"  Sapa jaemin dengan senyum hangatnya.

"Hmm baik " jawab Renjun seadanya. dia sedang malas berbasa-basi dan dia juga tidak berniat bertanya balik dengan jaemin tohh itu tidak penting juga untuknya.

Jaemin yang melihat respon renjun hanya tersenyum kecut masih cuek ternyata.

"Maaf ya jaem, renjun lagi pms " celetuk lia
Yang langsung dapat tatapan tajam dari renjun.

"Ayok balik gua ngantuk " setelah mengucapkan itu renjun berjalan duluan dan langsung menuju mobil lia yang terparkir di basement bandara tersebut.

.
.
.
.

Selama di paris jaemin akan tinggal di aprtemen renjun atas permintaan lia, dengan alasan menemani renjun yang penakut.
Dan roomate Renjun yaitu yangyang  pulang kechina selama dua minggu.

Setelah sampai di apartemen, lia langsung pamit pergi dan minta maaf  tidak bisa membantu jaemin beberes karna akan mengerjakan tugas kuliahnya yang sudah deadline.

Renjun membawa jaemin masuk ke unit aprtemennya yang sederhana namun tidak sempit, ada 2 kamar tidur satu kamar mandi, ruang tengah dan dapur lumayan bagus dan tertata rapi.

" lo tidur di kamar yangyang, di sana. " renjun menunjuk pintu berwarna coklat dekat dengan dapur dan ruang tengah.

"Hmm oke " jawab jaemin singkat.

"Kamar gua sebelah sana kalau lo butuh apa-apa bikin aja sendiri jangan ngerepotin gua " ketusnya dan langsung masuk kekamar dengan pintu cat putih dan tempelan gambar sapi yang tadi renjun tunjuk.

Jaemin menghela napas, merasa heran dengan Renjun yang sangat sensitif tapi mengemaskan.

Setelah itu jaemin masuk kekamar yang akan dia tempati selama tinggal diparis. Saat dia masuk tidak buruk juga, selera teman Renjun lumayan, tanpa pikir panjang jaemin langsung mumbuka kopernya lalu mengambil handuk, dia akan mandi dulu baru setelah itu dia akan membereskan kopernya.

Setelah mandi jaemin berganti pakain dengan pakaian santai yaitu kaos oblong warna putih dan celana trening hitam, setelah selesai jaemin langsung membereskan koper nya dan memasukan baju yang ia bawa kedalam lemari yang masih memiliki ruang kosong.

jam di ponselnya menujukan pukul 2 siang.  Masih memiliki banyak waktu dan dia juga capek. karna perjalanan kekorea menuju paris memakan waktu hampir 14jam lamanya. maka dari itu jaemin memutuskan untuk tidur siang.

Pemuda tampan itu merebahkan badannya di kasur yang dingin karna lama tidak di tempati pemiliknya, terasa nyaman dan tidak lama jaemin tertidur.

.
.
.
.

Renjun terbangun pukul 6 sore. sial, dia ketiduran setelah menjemput jaemin, padahal saat masuk kamar dia langsung ganti baju tidak mandi dulu karna malas, lalu berbaring di kasur empuk nya sambil bermain ponsel.

Renjun lapar, dia juga merasa gerah jadi renjun akan mandi terlebih dahulu.

Saat keluar dari kamar renjun kaget mendapati seonggok manusia yang sedang berkutat di dapurnya sambil membelakanginya.

Tanpa manghiraukan, renjun masuk kekamar mandi.

Brakk

Jaemin yang mendengar pintu kamar mandi melirik sekilas dan melanjutkan kegiatan memasaknya.

Jaemin hanya memasak omelet karna dia hanya menemukan telur dan daun bayam di kulkas pemuda mungil tukang marah-marah itu, jaemin terkekeh saat pertama kali dia melihat Renjun di bandara tadi siang.

Taklama Renjun keluar dari kamar mandi sudah memakai piyama putih dengan karakter moomin yang terlihat kebesaran di tubuh mungilnya.

Jaemin yang melihat Renjun merasa gemas dengan sahabat dari kekasihnya itu.

Renjun menghampiri jaemin yang sedang duduk di meja makan dan ikut bergabung.

"Sorry gua lancang pake dapur dan hanya masak ini, karna di kulkas cuman ada telur sama bayam. "

Renjun menatap meja makan bundar yang terdapat 2 porsi omelet dan nasi hangat.

"Hmm iya gapapa." jawab renjun seadanya, dan langsung makan tanpa mempedulikan jaemin yang menatapnya, bodo amat di bilang tuan rumah yang tidak sopan karna dia benar-benar lapar dan tidak peduli.

Jaemin yang melihat renjun makan dengan terburu-buru dan hampir tersedak hanya tersenyum, merasa lucu dengan tingkah si mungil dan ikut menyuapkan omelat serta nasi hasil masak alakadarnya.

Setelah makan malam tidak ada obrolan lagi diantara mereka, toh mereka tidak seakrab itu dan pasti akan sangat cangung.

Maka renjun memutuskan untuk tidur kembali,begitupun dengan jaemin yang merasa membutuhkan energi yang cukup untuk besok.

.
.
.

Tbc.

Votmen donk

Dihamilin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang