CHAPTER 13

16 10 2
                                    

NOTE: DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️
📢 JANGAN LUPA VOTE COMMENT YGY 😊

NOTE: DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️📢 JANGAN LUPA VOTE COMMENT YGY 😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keesokan harinya....

Saat sang surya mulai menampakkan dirinya dari ufuk Timur, menandakan malam telah berganti pagi dimana aktivitas seluruh makhluk di bumi ini mulai berjalan kembali mengikuti poros putaran waktu. Begitu pula dengan yang dirasakan oleh seorang Darren Michael Algara. Saat cahaya sang surya mulai menelisik masuk melalui celah-celah jendela kamarnya, saat itu juga dia mulai membuka kedua netra indahnya.

Netra sipit nya mulai menyesuaikan cahaya yang menembus retinanya. Begitu tersadar sepenuhnya, pemuda 19 tahun itu segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Sapaan hangat dari kedua orang tuanya langsung menyambut-nya tatkala dia melewati dua orang paruh baya yang tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Pagi ini, seperti biasa mama Darren membuatkan makanan spesial untuk keluarga kecil itu. Sementara papa Darren, sedang duduk anteng di kursi kayu sambil membaca sebuah koran.

Sungguh keluarga kecil yang sederhana. Di balik kesederhanaan mereka, keluarga kecil itu sangatlah harmonis.

Setelah selesai mandi, Darren langsung kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap. Pemuda itu takut kalau nanti akan ketinggalan bis. Ya, hari ini dia akan berangkat ke kampus naik bis karena motor kesayangan-nya kini masih ada di bengkel. Berhubung ini adalah hari Jum'at, jadi mata kuliah pemuda itu tidak terlalu padat. Hari ini hanya ada satu mata kuliah yang harus dia ikuti di kampus tercinta-nya. Meskipun MK tersebut baru akan di mulai sekitar tiga jam lagi, namun Darren tetap berangkat ke kampus seperti biasanya yaitu pagi hari.

Bagi seorang Darren, pagi adalah suasana dan waktu ternyaman untuk memulai aktivitas. Setelah sarapan bersama kedua orang tuanya dengan lauk pauk yang beragam pagi ini, Darren kemudian menyalami tangan mama dan papanya sebelum berangkat ke kampus.

Sebelum berangkat, papa Darren memberikan dia dua lembar uang pecahan 50.000 ribu, untuk dia gunakan memenuhi keperluan-nya di kampus, serta membayar upah perbaikan motornya. Darren sedikit kaget dengan besaran nominal uang tersebut, sebab menurutnya uang itu terlalu banyak. Namun, papa-nya berkata bahwa dia baru saja menerima gaji dari hasil kerjanya. Itulah sebabnya tadi di meja tersedia beragam lauk pauk, dan uang jajan untuknya juga sedikit bertambah.

Setelah selesai berpamitan dengan kedua orang tuanya, Darren tak lupa memasukkan kotak bekal berwarna ungu itu ke dalam tas ransel miliknya, dan tak lama setelahnya pemuda itu telah hilang dari balik pintu rumah sederhana itu.

Begitu sampai di pintu pagar, dia dikejutkan dengan kehadiran Alicia yang berdiri menanti kedatangan-nya. Gadis itu memakai kaos putih dipadukan dengan kemeja berwarna cream, serta celana jeans tak lupa tas ransel yang melekat di bahunya.

"Ayo berangkat." Kata Alicia memulai pembicaraan. Gadis itu kemudian melangkah mendahului Darren yang masih diam mematung di sana.

Merasa tidak ada langkah kaki yang mengikuti-nya, Alicia kembali menoleh kebelakang. Dia mendapati Darren masih terdiam layaknya patung beberapa langkah di belakangnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 06, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BLINDUMB (ON GOING)Where stories live. Discover now