CHAPTER 12

26 17 3
                                    

NOTE: DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️
📢 JANGAN LUPA VOTE COMMENT YGY 😊

NOTE: DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️📢 JANGAN LUPA VOTE COMMENT YGY 😊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam harinya....

Setelah hampir 30 menit menempuh perjalanan, bis yang di tumpangi Darren dan Alicia berhenti di perempatan jalan yang tak jauh dari lorong rumah Darren. Pemuda itu menoleh ke arah Alicia, rupanya gadis itu baru saja membuka kedua matanya. Alicia tersadar bahwa bis mereka telah berhenti. Dia pun segera, berdiri dan berjalan keluar bis di susul oleh Darren.

Awalnya Darren takut turun karena akan dimintai uang ongkos oleh sopir bis tersebut, namun Alicia telah membayar ongkos bis itu terlebih dahulu. Gadis itu tak lupa juga turut membayarkan ongkos bis untuk Darren. Pemuda tampan itu tak menduga akan hal itu. Dia bersyukur sebanyak-banyaknya kepada Tuhan, karena telah mengirimkan Alicia untuk menolongnya kali ini.

Darren berjanji dalam hati, suatu saat dia akan membalas kebaikan Alicia. Kini mereka berjalan beriringan. Lagi dan lagi, Darren tidak menyangka arah rumah Alicia ternyata searah dengan-nya. Sebab selama ini, Alicia memang jarang terlihat di lingkungan tempat tinggal mereka. Gadis ini memang penuh teka-teki.

"Udah lama ya tinggal di sini?" Tanya Alicia memecah keheningan. Sesaat kemudian dia tersadar, pemuda itu ternyata tidak akan membalas ucapannya.

Dengan wajah sedikit ragu, dia menoleh melihat wajah tampan Darren yang tengah berjalan di sampingnya. Dia sedikit meringis, dengan perjalanan hidup Darren yang terbilang tidak mudah. "S-sorry Ren, aku banyak tanya." Katanya malu-malu dengan wajah sedikit merasa bersalah.

Darren hanya membalas dengan senyuman manis. Tak lama kemudian, Alicia berhenti di depan gerbang rumah yang cukup besar untuk kalangan orang-orang pada umumnya. Gadis itu pun berpamitan kepada Darren, karena telah sampai di rumah nya. Darren mengangguk sekali, kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju ke rumahnya.

Ternyata rumah Darren dan Alicia hanya berjarak beberapa rumah saja. Selama ini Darren tidak tahu kalau mereka adalah tetangga. Sebab rumah yang di singgahi Alicia tadi memang sering terlihat sepi, sampai-sampai beberapa tetangga Darren mengira bahwa rumah itu tidak berpengalaman. Dan malam ini Darren tahu bahwa penghuni rumah itu adalah Alicia.

Suara decitan pintu pagar besi rumah Darren mengalihkan fokus dua orang paruh baya yang tengah menikmati secangkir teh manis di teras rumah minimalis itu. Darren mengayunkan langkah kakinya menuju kedua orang paruh baya yang sudah menanti kepulangan-nya sejak tadi.

"Darren, kok baru pulang nak? Mama sama papa dari tadi khawatir banget." Kata mama Darren sambil berdiri dan menangkup wajah putra semata wayang mereka itu.

Darren hanya membalas perkataan mama-nya dengan senyuman. Wajah Darren tampak lelah, setelah melewati hari-nya yang cukup berat.

"Motor kamu di mana, Ren?" Tanya papa-nya begitu menyadari motor kesayangan anak-nya itu tidak ikut serta bersama Darren.

BLINDUMB (ON GOING)Where stories live. Discover now