CHAPTER 05

50 38 16
                                    

NOTE: ❌ DON'T COPY PASTE MY STORY ‼️❌
📢 JANGAN LUPA VOTE COMMENT SELALU, YGY😊

Darren semakin memundurkan langkahnya sebab dua gadis jahat itu sudah menunjukkan seringai nya pertanda alarm bahaya akan segera tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Darren semakin memundurkan langkahnya sebab dua gadis jahat itu sudah menunjukkan seringai nya pertanda alarm bahaya akan segera tiba. Pergerakan Darren tiba-tiba terhenti, karena di belakangnya tidak ada lagi pijakan. Jika mundur selangkah lagi, maka Darren akan jatuh.

Kini Shine sudah berada tepat di depan wajah Darren. Matanya begitu tajam menatap pemuda tampan yang tidak bersalah itu. "Awas kalau sampai kamu melaporkan kejadian sesungguhnya kepada kak Agam! Aku akan buat hidup mu menderita. Camkan itu!" Kata Shine sambil menunjuk wajah Darren.

"Kamu dengar itu. Kalau tidak, kami berdua akan membuat kamu out dari kampus ini, dasar miskin." Sambung Stacy dengan wajah garang.

Setelah itu, kedua gadis iblis itu pergi dari sana. Sekarang tersisa hanya Darren seorang di sana. Dia bersyukur Shine dan Stacy tidak melakukan apapun terhadap nya kali ini. Dan tanpa di minta pun, Darren tidak akan berani menceritakan hal sebenarnya pada Agam. Apalagi dia tahu posisinya di kampus itu bertahan hanya karena dia meraih beasiswa unggulan.

Darren pun melangkah menuju parkiran kendaraan. Jam juga sudah menunjukkan pukul 17:00, tidak ada lagi mata kuliah nya di sore itu, makanya Darren memutuskan untuk pulang.

Setelah tiba di parkiran, dia menghampiri motor matic kesayangannya. Wajahnya begitu berseri. Bagaimana tidak, motor ini adalah hadiah dari kedua orang tuanya karena dia berhasil meraih segudang prestasi selama bersekolah. Meskipun butuh waktu bertahun-tahun untuk kedua orang tuanya mengumpulkan uang, akhirnya mereka bisa membelikan Darren sebuah hadiah yang sangat dia nantikan.

Pemuda itu sangat bersyukur, karena mendapatkan orang tua yang sangat menyayangi nya. Meskipun dia adalah seorang penyandang disabilitas, tapi orang tuanya sangat ikhlas menerima nya. Tidak pernah sekalipun mereka, mengeluarkan kata penyesalan karena kehadiran Darren. Bagi mereka Darren adalah anugerah yang Tuhan berikan atas penantian selama 5 tahun pernikahan.

Pemuda tampan itu segera memasang helm di kepalanya, dan menghidupkan mesin motornya untuk pulang ke rumah. Di balik helm itu, senyuman Darren tidak pernah luntur. Dia membayangkan bagaimana antusias nya papa dan mama nya mendengar cerita dari Darren hari ini.

Namun Darren tidak akan menceritakan aksi perundungan yang di terimanya dari kedua iblis cantik tadi.

"Ehh itu bukannya si bisu yah? Ohh rupanya itu motornya. Bagus, sebelum pulang aku akan kasih oleh-oleh untuk nya." Kata Shine pada dirinya sendiri.

Setelah itu, Shine menghidupkan mesin mobilnya, dan menginjak pedal gas itu untuk menyusul kendaraan Darren. Senyuman jahat kembali dia terbitkan. Tepat di depan pintu keluar dari lingkungan kampus itu, mobil Shine menyenggol bagian belakang motor Darren. Alhasil pemuda itu kini jatuh ke aspal dengan posisi motor menindih kakinya.

BLINDUMB (ON GOING)Where stories live. Discover now