Aku Yang Salah

Mulai dari awal
                                    

"Sayang aku ke kamar mandi dulu ya. Ingat jangan dekat-dekat sama orang lain apalagi cowok." Ucap Shani sebelum ia keluar yang di balas anggukan oleh Gracia. Tak berselang lama setelah kepergian Shani, Frans pun datang mendekati Gracia.

"Hay Cia." Sapa Frans, Cia adalah nama panggilan khusus buat Gracia semenjak keduanya berteman.

"Hay Frans, ada apa?" Tanya Gracia.

"Nggak ada, cumam mau nyapa kamu sekalian mau nanya."

"Nanya apa?"

"Nanti malam kamu free nggak, kalau free aku mau ajak kamu jalan-jalan." Ucap Frans menjelaskan tujuannya.

"Maaf Frans lain kali aja ya, aku ada acara malam ini." Tolak Gracia tak enak.

"Ouh ya udah, kapan-kapan mau ya."

"Akan aku usahain."

"Ya udah kalau begitu aku keluar ya." Ucap Frans yang di balas anggukan oleh Gracia, sebelum Frans keluar ia mengacak-acak rambut Gracia.

"Bye Cia." Ucap Frans bertepatan dengan kedatangan Shani, ia melihat rambut Gracia yang di acak-acak oleh Frans. Frans melewati Shani begitu saja saat ia hendak keluar.

"Oh, kamu udah mulai berani ya." Ucap Shani dengan tatapan tajamnya saat sudah berada di dekat Gracia.

"Jangan berlebihan Shan, Frans cuman ajak aku ngobrol." Ucap Gracia yang tidak tahu jika Shani melihat rambutnya yang di acak-acak oleh Frans.

"Yakin cuman itu, bukannya dia juga lakuin ini." Shani ikut mengacak-acak rambut Gracia yang sudah dirapikan sang pemilik rambut, bukan cuman mengacak-acak saja Shani menarik rambut Gracia sedikit kuat namun mampu membuat Gracia kesakitan.

"Aws,. lepas Shan, sakit."

"Ini belum seberapa, awas kalau aku lihat kamu deket-deket dengan orang lain selain aku." Ucap Shani melepaskan tarikannya, Gracia hanya bisa mengganguk mengiyakan ucapan Shani.

Setelahnya bel pun kembali berbunyi dan tak berapa lama kemudian guru pun masuk dan memulai pembelajaran. Selama belajar Shani dan Gracia hanya diam, mereka saling mendiamkan hingga bel tanda pelajaran sudah selesai berbunyi. Di parkiran pun keduanya diam, walaupun begitu Shani tetap memakaikan Gracia helm dan membantu Gracia naik.
.
.
.

Shani menghentikan motornya di depan rumah Gracia lalu ia turun dan membantu Gracia turun, tak ada kata yang keluar dari mulut keduanya, keduannya sama-sama diam. Setelah helm yang di pakai Gracia terlepas Shani langsung saja menaiki motornya lalu pergi dari sana.

"Huff,.. kamu terlalu posesif Shan." Helaan nafas keluar dari mulut Gracia. Ini bukan hal yang pertama buat mereka seperti ini. Shani selalu saja melarangnya untuk dekat-dekat dengan orang lain, Gracia juga harus memberitahu apa saja kegiatannya kepada Shani. Keberadaannya pun harus Shani ketahui, sama siapa dia pergi dan kemana ia pergi Shani wajib mengetahuinya. Jika saja Gracia lupa memberitahunya Shani akan marah terhadap dirinya bahkan Shani akan melakukan kekerasan seperti yang tadi.

Gracia menghempaskan tubuhnya di kasur empuk miliknya, suara notif dari hp nya seketika mengalihkan atensinya. Ia mengeceknya dan tersenyum saat tau siapa yang menchat dirinya.

Chiko💚
Hay sayang nya aku.
Nanti malam jadi kan?

Hay juga sayangnya aku
Jadi dong
Kamu jemput jam berapa

GRESHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang